Advertisement
Bank Jateng Dukung UKM Lokal dengan Gandeng 55 BPR di DIY
Ilustrasi UMKM - Bisnis Indonesia/Rachman
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG--Melalui 55 BPR di DIY, Bank Jateng siap membantu UKM lokal untuk berkembang.
"Kami berharap kerja sama ini bisa mendorong pengembangan usaha kecil menengah (UKM) di DIY," kata Direktur Operasional dan Digital Banking Bank Jateng Rahadi Widayanto seusai penandatanganan kerja sama Apex Bank Jateng dan Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) DIY, bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-55 Bank Jateng, di Semarang, Jumat (6/4).
Advertisement
Menurut dia, pembiayaan dari Bank Jateng untuk kalangan UKM nantinya bisa dilakukan melalui 55 BPR yang sudah bekerja sama sehingga semakin memperluas jaringan yang sudah terbangun. Dengan semakin luasnya jaringan, termasuk dengan 55 BPR di DIY itu, kata dia, Bank Jateng optimistis bisa mengucurkan pembiayaan mencapai Rp1 triliun hingga akhir tahun ini.
Ia menjelaskan ada beberapa skema pembiayaan yang akan diberikan Bank Jateng sebagai Apex bank terhadap 55 BPR tersebut, antara lain bantuan likuiditas, bantuan teknologi, dan sumber daya manusia (SDM). "Semisal, ada BPR yang mengalami kekurangan pendanaan, kami akan bantu meningkatkan likuiditasnya. Ada persyaratan lebih longgar untuk BPR sehingga banyak yang berminat bekerja sama," katanya.
Ketua DPD Perbarindo DIY Ascar Setiyono mengatakan terbentuknya Apex bank itu menciptakan pula jaringan program pembiayaan, termasuk modal kerja dengan persyaratan dan ketentuan yang lebih ringan.
Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno menambahkan perbankan yang dipimpinnya akan bertransformasi untuk pencapaian aset hingga Rp100 triliun dalam dua tahun ke depan.
"Saat ini, aset Bank Jateng tercatat mencapai Rp61,47 triliun per 31 Desember 2017. Artinya, untuk mengejar target itu Bank Jateng harus tumbuh 62,6 persen atau sebesar Rp38,53 triliun," katanya.
Pencapaian target peningkatan aset, kata dia, ditunjang juga dengan dana pihak ketiga (DKP) sebesar Rp44,64 triliun dan penyaluran kredit yang mencapai Rp42,45 triliun per 31 Desember 2017.
Tentunya, kata dia, produk dan layanan terhadap konsumen akan tetap menjadi motor utama dalam pencapaian pertumbuhan profitabilitas dengan segmentasi prioritas yang semakin jelas.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang kian pesat, Nano, sapaan akrab Supriyatno, mengatakan layanan perbankan digital juga dikembangkan pada seluruh layanan dan operasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ekonomi DIY Q-III 2025 Tumbuh 5,40 Persen, Tertinggi di Pulau Jawa
- BPS Sebut Ekonomi RI Kuartal III/2025 Tumbuh 5,04 Persen
- Pertamina Pastikan Pertalite di Jawa Timur Bebas Air dan Etanol
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rp 40 Ribu, Bawang Merah Rp41 Ribu per Kg
- PLN UP3 Yogyakarta Siagakan Lebih dari 500 Petugas Hadapi Musim Hujan
Advertisement
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement



