Advertisement
Ritel Diusulkan untuk Wajib Jual Produk UMKM, Setuju?
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah Daerah DIY mendorong kemitraan antara para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan peritel. Caranya dengan terus mengusahakan produk UMKM yang layak dan sesuai standar mampu masuk ke pasaran ritel melalui gerai yang tersebar di seluruh DIY.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM DIY Srie Nurkyatsiwi menuturkan meski belum diatur dalam regulasi resmi, Pemda terus mendorong bentuk kemitraan tersebut. Dengan cara memfasilitasi kedua belah pihak untuk bertemu dan menjalin kerja sama. Dengan fasilitasi tersebut, pihaknya berharap masing-masing pihak dapat menindaklanjuti pertemuan tersebut dengan kerja sama penjualan produk UMKM pada pasar ritel modern. "Ke depan memang kami berharap akan ada MoU berupa kewajiban ritel menjual produk UMKM. Semua akan mengarah ke hal itu," katanya kepada Harian Jogja, Senin (9/7).
Advertisement
Untuk menyiapkan hal tersebut, Siwi mengaku dinas terus mendampingi para pelaku UMKM. Sebab ia menyadari, produk UMKM yang akan masuk ke pasar ritel wajib memenuhi standar yang ditetapkan. Tidak lantas sama dengan produk yang dijual dalam skala rumahan atau kecil. Siwi mengaku pihaknya fokus untuk meningkatkan kapasitas UMKM agar mampu menembus pasar ritel modern. Caranya dengan membina dan pelatihan yang berorientasi pada peningkatan kualitas produk UMKM.
Dia mengakui ada beberapa persoalan yang harus diselesaikan, terutama yang terkait dengan kualitas produk, kemampuan sumber daya manusia (SDM), akses permodalan dan kontinuitas. Siwi menjelaskan produk UMKM yang masuk ke pasar ritel modern haruslah memenuhi standar kualitas yang berbeda. Karena itu, pembinaan yang terkait pengemasan, standardisasi bahan baku, dan lain sebagainya penting dilakukan. Belum lagi persoalan akses permodalan yang perlu dicarikan solusinya. Pasalnya seringkali peritel menerapkan sistem konsinyasi yang dianggap berat oleh pelaku UMKM.
"Masalah SDM dan kontinuitas kualitas produk juga penting. Jangan sampai sudah berhasil masuk pasar ritel modern, kualitas produk lantas diturunkan. Mindset ini yang harus diubah. Jangan hanya berpikir product oriented tetapi harus mulai beralih ke market oriented. Kurasi akan kami lakukan terus menerus," tuturnya.
Pelaku UMKM Kota Jogja Gardjitohadi mengakui kurasi menjadi hal penting. Pasalnya dengan proses kurasi, pelaku UMKM akan makin terdorong untuk meningkatkan kualitas produknya. Tak hanya kurasi produk untuk dapat masuk pasar ritel modern, kurasi pameran pun juga bisa menjadi ajang latihan UMKM. Jika mampu masuk kurasi pameran yang diadakan Pemda, mereka akan terus berusaha meningkatkan hal-hal yang disyaratkan agar mampu masuk ke pasar ritel modern.
"Konsumennya kan beda. Kebutuhannya juga, dari kemasan, kualitas produk harus benar-benar dipelajari," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Layanan Penukaran Uang Rupiah Bakal Tersedia di Jalur Mudik
- Wajib Daftar di Aplikasi PINTAR, Penukaran Uang Baru untuk Lebaran Dibatasi Rp4 Juta per Orang
- Menparekraf Sandiaga Uno Mengklaim Kenaikan PPN 12 Persen Tidak Timbulkan Gejolak
- Kini Kereta Ekonomi Gerbong dan Kursinya Generasi Baru, Resmi Beroperasi Mulai Kemarin
- Kemendag Segel SPBU Rest Area KM 42 Jakarta-Cikampek
Advertisement
Jadwal Bus Damri dari Jogja-Bandara YIA, Bantul, Sleman dan Sekitarnya
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- THE RICH JOGJA: Hotel Semua Kalangan dengan Promo Seru Setiap Bulan
- Kelompok Wanita Tani Mentari Sleman, Pemberdayaan Ekonomi Bermula dari Hobi
- MBPI DIY Minta Pengusaha Bayarkan THR untuk PRT, Ojol, dan Buruh yang Dirumahkan
- Wajib Daftar di Aplikasi PINTAR, Penukaran Uang Baru untuk Lebaran Dibatasi Rp4 Juta per Orang
- Layanan Penukaran Uang Rupiah Bakal Tersedia di Jalur Mudik
- BPD DIY Jadi Tuan Rumah Safari Tarawih bersama FKIJK DIY
- Antisipasi Peningkatan Jumlah Pemudik, Pertamina Tambah Stok BBM
Advertisement
Advertisement