Advertisement
Mahasiswa Pasar Potensial Beras Saset
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Meski ditujukan untuk seluruh lapisan masyarakat, Bulog Divre DIY menganggap segmen mahasiswa menjadi pasar potensial untuk konsumsi beras saset yang diluncurkan pada pertengahan Juli lalu. Pasalnya Jogja menjadi salah satu kota dengan mahasiswa terbanyak dan terus bertambah setiap tahunnya.
Kepala Bulog Divre DIY Ahmad Kholisun menyebut jumlah mahasiswa yang begitu banyak di Jogja bisa menjadi pasar potensial untuk beras saset. Pasalnya para mahasiswa, terutama yang berasal dari luar kota, biasanya tinggal di kontrakan atau kamar indekos. Mereka hidup mandiri, lepas dari orang tua, begitu pula dalam urusan makan sehari-hari. Kholisun menyebut biasanya para mahasiswa memilih untuk membeli makanan di warung. Maka dengan adanya beras kemasan saset ini, Kholisun berharap dapat memenuhi kebutuhan para mahasiswa tersebut. Sebab saat dimasak, satu kemasan saset rata-rata akan menjadi dua hingga tiga porsi piring makan.
Advertisement
"Jadi cukup buka satu saset untuk makan sehari. Karena satu saset kira-kira bisa jadi dua, tiga piring. Tidak perlu beli kiloan, lebih praktis bagi para mahasiswa," katanya kepada Harian Jogja, Kamis (26/7).
Menargetkan serapan yang tinggi dari pasar mahasiswa, Kholisun menuturkan Bulog Divre DIY mulai mengamati lokasi-lokasi potensial untuk menjual produk terbaru tersebut. Toko-toko modern maupun toko kelontong di sekitar kampus atau kantong-kantong kost mahasiswa mulai diinventarisir. Selain itu, pihaknya juga berencana untuk menyetok beras saset ke koperasi-koperasi mahasiswa yang biasanya ada di setiap kampus.
"Tentu akan kami distribusikan seluas-luasnya. Ke Rumah Pangan Kita (RPK), pasar tradisional, toko modern, toko kelontong, juga ke koperasi mahasiswa karena pasar itu memang kami anggap potensial," ujarnya.
Kholisun menambahkan hingga dua minggu pasca peluncuran, pihak Bulog Divre DIY telah mendistribusikan sekitar 6.000 beras saset ke wilayah Jogja dan sekitarnya. Ribuan beras saset tersebut telah terserap dengan baik sehingga stoknya kian menipis. Padahal kemasan saset belum tersedia kembali. Pihaknya berharap beberapa hari ke depan, kemasan saset untuk beras tersebut telah datang sehingga produksi bisa kembali dilakukan. Terkait penambahan mesin produksi, Kholisun menyebut baru akan dilakukan awal Agustus mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
- Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
Advertisement
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Ke-3 di Dunia, Kalahkan Elon Musk
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- OJK Klaim Ketahanan Perbankan Terjaga di Tengah Pelemahan Rupiah
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- AirAsia Batalkan Penerbangan ke Malaysia Akibat Erupsi Gunung Raung di Sitaro Sulut
- Rupiah Melemah, HIPMI Usulkan Ini kepada Pemerintah
Advertisement
Advertisement