Advertisement
OJK DIY Sosialisasikan Pengelolaan Keuangan Desa
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--OJK DIY bekerjasama dengan Pawiyatan Pamong menyelenggarakan kegiatan edukasi dengan tema Sosialisasi Pengelolaan Keuangan Desa bagi Kepala Desa/Lurah di Wilayah DIY di Sahid Jaya Hotel & Convention, Rabu (1/8/2018).
Kegiatan ini diikuti 440 orang yang terdiri dari kepala desa/lurah dan staf pemerintah desa yang merupakan alumni pawiyatan pamong di Jogja.
Advertisement
Kepala OJK DIY, Untung Nugroho mengatakan Jogja memiliki sejuta potensi mulai dari pariwisata hingga ekonomi kreatif. Potensi tersebut memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan daerah maupun nasional.
Namun sayangnya dengan potensi besar tersebut, permasalahan kemiskinan dan ketimpangan pendapatan masih menjadi salah satu permasalahan yang perlu perhatian serius. Apalagi menurutnya nilai indeks gini mencapai 0,441 (Maret 2018) dan merupakan yang tertinggi di Indonesia.
Untung menyebut permasalahan ini bertolak belakang dengan ketersediaam sumber daya yang ada, baik alam maupun manusia. Oleh sebab itu, ia menilai pemerintah perlu mengoptimalkan seluruh sumber daya untuk mendorong masyarakat terlibat dalam pembangunan ekonomi termasuk di sektor keuangan.
Menurutnya dengan tersedianya akses terhadap layanan keuangan, masyarakat dapat memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan, membuka jalan untuk keluar dari kemiskinan, dan mengurangi kesenjangan ekonomi.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga perlu ditopang oleh tingkat literasi keuangan masyarakat yang cukup. Jika masyarakat yang melek keuangan, mereka akan mampu memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan hidup.
"Sayangnya di Jogja, indeks literasi keuangan juga relatif masih rendah, yaitu 38,5% dengan tingkat inklusi keuangan sebesar 76,7%," katanya.
Oleh sebab itu, melalui sosialisasi ini pihaknya berharap para pamong desa dapat meningkatkan pengetahuan terhadap pengelolaan dana desa. Jika sudah mengerti, mereka diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait produk-produk jasa keuangan.
Ketua Pawiyatan Pamong, GKR Mangkubumi menganggap masih banyak hal yang perlu dipelajari oleh para pamong desa. Pasalnya kini perputaran uang di desa makin banyak, sehingga tak jarang menimbulkan kebingungan para pamong untuk mengelolanya. Belum lagi banyak jenis investasi bodong yang berkedok produk jasa keuangan.
Maka melalui acara ini pihaknya berharap akan banyak manfaat yang didapatkan oleh para pamong desa tersebut. "Saya harap para pamong desa bisa belajar banyak sehingga bisa menjaga wilayah dan dirinya masing-masing," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
Advertisement
Jadwal Lengkap KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 26 April 2024
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Tren Perlintasan Penumpang di Bandara Soetta Naik 10 Persen di Lebaran 2024
- InJourney Dukung Japanese Domestic Market di Sirkuit Mandalika
- Transaksi Rupiah di Lintas Negara Naik 100 Persen
- Harga Bawang Merah Naik 100 Persen, Ini Penyebabnya
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- IHSG Ditutup Melemah, Ini Tanggapan BEI DIY
- Kenaikan BI Rate 25 Basis Poin, Respon Kadin DIY: Keputusan Moderat
Advertisement
Advertisement