Advertisement

Koki Hotel Kurasi Produk Kuliner UMKM Jogja

Jum'at, 14 Desember 2018 - 06:30 WIB
Mediani Dyah Natalia
Koki Hotel Kurasi Produk Kuliner UMKM Jogja Pedagang oleh-oleh di Pasar Beringharjo melayani beberapa pembeli yang mencari buah tangan di pasar ini, Selasa (19/6). - Harian Jogja/Holy Kartika N.S

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah Kota Jogja melibatkan sejumlah koki hotel dan pelaku toko modern untuk bertindak layaknya kurator terhadap berbagai produk kuliner rumahan. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk dan perluasan pasar UMKM lokal.

"Ada sebanyak 40 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang kali ini dilibatkan dalam kegiatan kurasi ini. Seluruhnya adalah UMKM yang sudah masuk dalam basis data Bagian Pengendalian Pembangunan Kota Jogja dan binaan dari organisasi perangkat daerah lain," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta Edy Muhammad di Yogyakarta, Kamis (13/12).

Advertisement

Melalui kegiatan yang juga menjadi bagian dari corporate social responsibility (CSR) perusahaan tersebut, Edy berharap, para ahli boga termasuk pelaku usaha retail dapat memberikan masukan terhadap pelaku UMKM kuliner di Kota Jogja terkait dengan kualitas produk yang selama ini mereka hasilkan. Dengan demikian, pelaku UMKM kuliner akan mampu memperbaiki kualitas produk kuliner yang dihasilkan sehingga lebih sesuai dengan permintaan pasar termasuk bisa mengakses toko modern.

"Produk yang dihasilkan pelaku UMKM kuliner ini akan dinilai satu per satu oleh koki dari dua hotel dan juga oleh pelaku usaha toko modern. Nantinya, setiap produk akan diberi semacam rating dan masukan untuk perbaikan kualitas," katanya.

Jika produk yang dihasilkan sudah memenuhi standar kualitas yang baik, maka diharapkan produk tersebut dapat memiliki pasar yang lebih luas sehingga tidak sekadar dijual untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rapat atau pertemuan di lingkungan Pemerintah Kota Jogja tetapi juga bisa dipesan oleh bank, hotel atau instansi lain.

"Jika berjualan di pangsa pasar lokal, mungkin tidak banyak permintaan atau persyaratan yang harus dipenuhi. Namun, jika pelaku UMKM kuliner ini ingin memperluas pasar, tentunya mereka harus mampu meningkatkan kualitas produk," katanya.

Edy menyebut, kegiatan kurasi produk kuliner rumahan tersebut tidak hanya akan diselenggarakan satu kali saja tetapi akan diikuti kegiatan serupa dalam waktu dekat. "Ini juga menjadi bagian dari upaya pelaksanaan program Gandeng Gendong untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Produk Berkualitas

Salah satu koki yang dilibatkan dalam proses kurasi, Sutardi mengatakan produk kuliner yang berkualitas harus mampu memenuhi berbagai syarat, di antaranya bentuk yang variatif dan menarik tentunya dengan rasa yang enak. "Biasanya, kuliner yang diproduksi pelaku UMKM ini bentuknya cenderung besar. Padahal, jika untuk memenuhi kebutuhan hotel biasanya dibuat dalam bentuk yang kecil, imut dan memiliki tampilan yang menarik," katanya.

Selain itu, Sutardi yang menjadi koki di Forriz Hotel juga menyebut jika pengemasan produk kuliner rumahan masih belum menarik padahal kemasan yang baik akan memengaruhi konsumen untuk mengonsumsi makanan. "Kalau makanan sudah menarik saat dilihat, akan lebih menarik lagi untuk dikonsumsi," katanya.

Sejauh ini, Sutardi mengatakan hotel tempatnya bekerja sudah bekerja sama dengan tiga UMKM untuk memasok aneka kuliner yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hotel. "Produk dipilih dengan sangat ketat karena harus memenuhi standar tertentu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Alert! Stok Darah di DIY Menipis, PMI Dorong Instansi Gelar Donor Darah

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement