Advertisement
BATAVIA AIR BANGKRUT: Masih Ada 15 Rute Eks Batavia Air

Advertisement
http://images.harianjogja.com/2013/03/31-7-2012-NH-BISNIS-15-Batavia-air-3-370x247.jpg" alt="" width="370" height="247" />JAKARTA—Kementerian Perhubungan mencatat hingga kini baru empat maskapai nasional yang mengambil 31 rute penerbangan bekas Batavia Air, dengan Sriwijaya Air merupakan maskapai terakhir yang mengambil sembilan rute.
Dengan diambilnya sembilan rute bekas Batavia Air, tersisa hanya 13 rute domestik dan dua rute internasional dari maskapai yang berhenti operasi karena dipailitkan ini. Maskapai ini berhenti dengan meninggalkan 42 rute penerbangan domestik dan empat rute internasional.
Advertisement
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan mengatakan yang terakhir mengajukan pengambilan rute bekas Batavia Air adalah Sriwijaya Air. Akhirnya Kemenhub menyetujui sembilan rute yakni delapan rute domestik dan satu rute internasional yang akan diterbangi Sriwijaya Air.
“Hingga kini sudah 31 rute bekas Batavia Air yang diambil empat maskapai nasional, yakni Citilink sebanyak 14 rute, Mandala Airlines 4 rute, Ekspress Air 4 rute dan terakhir Sriwijaya Air sembilan rute,” kata Bambang kepada Bisnis, Senin (4/3/2013).
Dia menjelaskan untuk rute-rute yang sudah diambil alih oleh keempat maskapai nasional ini, soal jadwal tergantung kesiapan maskapai bersangkutan. “Misalnya Sriwijaya Air, kapan mulai diterbanginya rute yang baru diambil itu, ya tergantung kesiapan mereka,” kata Bambang.
Bambang menyebutkan kesembilan rute bekas Batavia Air yang diambil alih Sriwijaya Air, yakni untuk rute domestik ada delapan: Jakarta-Medan, Jakarta-Denpasar, Denpasar-Kupang, Surabaya-Palangkaraya, Surabaya-Denpasar, Kupang-Maumere, Kupang-Waingapu, dan Batam-Palembang. Rute lainnya yakni satu penerbangan internasional, Denpasar-Dilli.
Senior Manager Humas Sriwijaya Air Agus Soedjono mengatakan pihaknya masih mempersiapkan untuk menerbangi sembilan rute bekas Batavia Air yang baru diterimanya dari Kemenhub.
“Sesegera mungkin akan kami terbangi, saat ini masih disiapkan. Kami belum bisa mengumumkan ke penumpang, khususnya pemegang tiket Batavia Air, karena belum fix,” kata Agus.
Dia menambahkan nantinya ada beberapa rute yang diterbangi pada bulan ini, sisanya menyusul. “Kami memang tidak mengajukan pengambilan banyak untuk rute bekas Batavia, karena rute Batavia banyak yang sudah dimiliki Sriwijaya,” kata Agus.
Menurutnya, begitu mulai menerbangi rute bekas Batavia Air, pihaknya harus menerima pemegang tiket Batavia untuk diterbangkan gratis dengan pesawat Sriwijaya. “Terbang gratis bagi pemegang tiket Batavia itu syarat dari Kemenhub untuk dapat mengambil rute bekas Batavia,” kata Agus.
Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murjatmodjo mengatakan saat ini masih ada 150.000 pemegang tiket Batavia Air yang harus diterbangkan hingga Desember 2013.
Untuk seluruh calon penumpang ini, harus sudah melakukan reservasi hingga 30 April 2013 di empat maskapai yang bersedia menerbangkan secara gratis, yakni Citilink, Mandala dan Express Air, serta terakhir Sriwijaya Air.
“Nah, calon penumpang inilah yang akan diterbangkan maskapai yang berkomitmen tidak menarik biaya lagi. Namun para penumpang ini harus reservasi sebelum 30 April 2013," kata Djoko.
Menurutnya, Kemenhub selaku regulator masih fokus terhadap calon penumpang Batavia yang terlanjur membeli tiket. Jadi, kalau ada maskapai yang ingin meminta rute bekas Batavia yang setop operasi karena dipailitkan, maskapai harus bersedia menerbangkan secara gratis. "Sudah ada maskapai yang meminta sisa rutenya, kita prioritaskan maskapai yang mau angkut penumpang Batavia,” tutur Djoko.
Tabel jumlah rute bekas Batavia Air yang diambil empat maskapai
Maskapai Domestik Internasional
Citilink 14 -
Mandala 3 1
Ekspress Air 4 -
Sriwijaya Air 8 1
Total 29 2
Sumber: Kementerian Perhubungan, Maret 2013
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 6 Mata Uang Ini Gilas Dolar AS
- Tiga Alasan Bank Indonesia Menurunkan Suku Bunga Saat Ini Jadi 5,5 Persen
- Presiden Prabowo Sebut Jatah Impor BBM 40 Miliar Dolar AS Bisa Digunakan untuk Pendidikan dan Kesehatan
- Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Acuan Menjadi 5,5 Persen
- Setelah Demo Ojol, Perwakilan FDTOI Jogja Diundang Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR
Advertisement

Sidang Pertama Gugatan Terkait Ijazah Jokowi di PN Sleman, Penggugat Minta 14 Data
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Volatilitas Rupiah Terjaga, BI-Rate Diproyeksi Turun di RDG Mei
- Setelah Demo Ojol, Perwakilan FDTOI Jogja Diundang Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR
- Pemerintah Diminta Perjelas Narasi Program Tiga Juta Rumah, Anggota DPR: Sampaikan dengan Bahasa Sederhana
- Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Acuan Menjadi 5,5 Persen
- Keputusan Bank Indonesia Memangkas BI Rate Jadi 5,5 Persen Dinilai Tepat, Ini Penjelasannya
- Edukasi Kosmetik Anti Overclaim, PT Mash Moshem Indonesia Siap Bimbing Calon Beautypreneur di IFBC Yogyakarta
- Presiden Prabowo Sebut Jatah Impor BBM 40 Miliar Dolar AS Bisa Digunakan untuk Pendidikan dan Kesehatan
Advertisement