Advertisement
Suku Bunga Naik, Perbankan Ibarat Makan Buah Simalakama
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. mewaspadai risiko kenaikan kredit bermasalah setelah penyesuaian suku bunga acuan Bank Indonesia.
Direktur BTN Iman Nugroho Soeko mengatakan kondisi perbankan saat ini ibarat memakan buah simalakama. Jika menaikkan suku bunga kredit maka risikonya adalah peningkatan NPL.
Advertisement
"Kalau tidak menaikkan suku bunga kredit akan menekan pencapaian laba. Pada akhirnya memang harus bisa hidup dengan konsekuensi tersebut," katanya kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Senin (25/6/2018).
Namun kalaupun harus menaikkan suku bunga maka pihaknya akan melakukan langkah antisipasi. Salah satunya dengan lebih selektif lagi dalam menentukan debitur agar kualitas kredit lebih baik.
BACA JUGA
Sebelumnya, Direktur BTN Budi Satria mengatakan kenaikan suku bunga acuan BI memang memberikan ruang untuk menaikkan bunga Namun, untuk sementara pihaknya menahan diri.
Pertimbangannya adalah BTN khawatir jika suku bunga naik terlampau cepat dan tinggi malah akan mempengaruhi kemampuan bayar kembali debitur.
"Kenaikan bunga akan berimplikasi pada peningkatan non performing loan," jelasnya.
Sebelum kenaikan suku bunga pinjaman pihaknya akan terlebih dahulu menaikkan suku bunga simpanan. Budi mengatakan, kenaikan bunga deposito dan tabungan di BTN bisa saja terjadi setelah kenaikan suku bunga acuan BI yang kedua kalinya.
Namun, pihaknya pun akan berhati-hati sembari melihat perkembangan pasar. Sebab, kenaikan bunga simpanan akan berdampak pada meningkatnya cost of fund atau biaya dana. Pada kuartal/I 2018 BTN mencatatkan NPL gross pada level 2,78% sedangkan NPL net 1,78%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Warga Jogja Kini Bisa Pesan Bight Gas 12 Kg via WA Milik Pertamina
- Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia Antam, UBS dan Galeri24, 18 Nov 2025
- Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Tetap Lanjut
- Impor Pakaian Bekas Dilarang, Mendag Fokus Penindakan
- Hungaria Catat Rekor Redenominasi Terbesar, Hapus 29 Nol Sekaligus
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement





