Advertisement
Hotel Tentrem Ajak Siswa Difabel Nobar Dilan 1990

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Hotel Tentrem Yogyakarta mengajak para siswa dan siswi difabel SLB A Yayasan Kesejahteraan Tuna Netra Islam (Yaketunis) nonton bareng saat Hari Pahlawan, Sabtu (10/11). Sebanyak 40 siswa difabel netra diajak nonton bareng film Dilan 1990.
Corporate General Manager Hotel Tentrem Yogyakarta Mey Nurnaningsih mengatakan acara bertajuk Tentrem Berbisik ini diadakan dalam rangka memeringati Hari Pahlawan. "Acara ini kami persembahkan sebagai penanda bahwa banyak hal yang kita kira tidak bisa dilakukan ternyata dapat dilakukan jika kita berpadu," ujar Mey dalam rilisnya kepada Harian Jogja, Senin (12/11).
Advertisement
Jika biasanya suara dalam bioskop hanyalah suara sang aktor dan musik pengiring, dalam acara Tentrem Berbisik suara aktor dan musik dibarengi dengan suara para pembisik yang menarasikan adegan nondialog dalam film. Para pembisik adalah staf Hotel Tentrem Yogyakarta yang mendampingi siswa-siswi Yaketunis dari awal hingga berakhirnya acara.
Mey mengatakan nonton film yang sekiranya tidak mungkin dilakukan oleh difabel netra dapat dinikmati lewat kolaborasi dengan mereka yang dapat melihat. Hal itu sejalan dengan tema yang diangkat Bukan Tentang Kekuatan, Pahlawan Adalah Inspirasi, tak ada yang tak mungkin jika kita hidup berdampingan, tidak saling merendahkan namun saling menguatkan dan saling menginspirasi.
"Kemandirian teman-teman difabel netra, kegigihan dan perjuangan para guru, adalah inspirasi bagi kami semua. Itulah makna pahlawan yang sesungguhnya," imbuh Mey.
Bersamaan dengan acara ini, diberikan pula kenang-kenangan dan tanda kasih bagi para siswa dan guru, serta dua buah laptop sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar di SLB A Yaketunis.
“Paling suka saat Dilan menuliskan nama-nama orang yang suka dengan Milea lalu kemudian mencoretnya satu persatu, kecuali namanya sendiri. Saya tidak lihat, tetapi tadi diceritakan oleh pendamping dari Tentrem”, ujar Aulia, siswi kelas IX MTS Yaketunis.
Tak hanya nonton bareng, acara juga dimeriahkan oleh pertunjukan musik dari Yaketunis Band. Dengan lima orang anggota, siswa-siwi SLB A ini piawai memainkan gitar, bass, kajon, dan biola. Wakil Kepala Sekolah MTS Yaketunis Siti Sa’adah mengatakan kemandirian adalah salah satu hal yang ditekankan di SLB A Yaketunis.
“Di sekolah mereka diajarkan untuk tidak bergantung pada orang lain. Meskipun banyak orang bilang mata adalah jendela dunia, namun itu bukan penghalang untuk meraih prestasi dan cita-cita," ujar Siti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Respons Wamen Nezar Patria Terkait Usulan Satu Orang Satu Akun
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- Erick Thohir Dilantik Jadi Menpora, Kementerian BUMN Berpotensi Hilang
- Pariwisata Butuh Pembiayaan, Berharap Suku Bunga Bank Turun
- Harga Beras, Bawang, hingga Cabai Rawit Merah Turun Hari Ini
- Permintaan Kredit Belum Terpacu, Ini Kata Gubernur BI
- Pemerintah Siapkan Skema Impor BBM Satu Pintu Pertamina
- Ribuan Koperasi Desa Merah Putih Tunggu Dana dari Bank Himbara Cair
Advertisement
Advertisement