Advertisement
Waduh, Airbus Setop Produksi Pesawat Superjumbo pada 2021
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Setelah gagal memasarkan pesawat bertingkat dua buatannya, Airbus akan menghentikan produksi pesawat A380 superjumbo pada 2021.
"Tanpa Emirates, kami tidak memiliki jaminan penting dan dasar untuk meneruskan produksi A380 setelah 2021," kata Guillaume Faure, yang mengambil alih jabatan CEO Airbus dari Tom Enders musim semi ini dalam sebagaimana dikutip CNN.com, Jumat (15/2/2019).
Advertisement
Menurutnya, pesawat terakhir A380 akan dikirim pada 2021.
Keputusan itu diambil setelah Emirates mengurangi jumlah permintaan pesawat bermuatan 800 penumpang itu. Maskapai asal Uni Emirat Arab tersebut hanya memesan 14 pesawat dari sebelumnya 53 pesawat. Sebagai gantinya, Emirates memesan 70 pesawat yang lebih kecil, A330 dan A350.
Tren menggunakan pesawat yang lebih kecil dan efisien, membuat pesawat A380 tidak kompetitif.
Penghentian produksi diperkirakan akan memengaruhi 3.500 pekerja Airbus dari total 14.000 pekerja. Produsen pesawat itu menyebut akan memidahkan pekerja dalam jumlah signifikan ke bagian produksi lainnya. Menurutnya, hal ini tidak akan berpengaruh pada pengurangan karyawan.
Rhys McCarthy, petugas persatuan kedirgantaraan di Inggris menyebut mereka tengah memastikan kepada Airbus bahwa tidak terjadi pemotongan karyawan besar-besaran.
Di sisi lain, Enders menyebut bahwa mereka perlu mengevaluasi rencana pengurangan karyawan di Inggris. "Kami harap bisa menggunakan dan memberdayakan pekerja dalam jumlah yang signifikan di sana," katanya ketika berbicara di markas besar Airbus di Perancis.
"Kami melihat ini adalah akhir dari pesawat besar dengan empat mesin," jelasnya.
Ia pun mengakui kalau perusahaannya terlambat untuk mengembangkan pesawat berukuran besar. Sebab, Boeing, perusahaan manufaktur pesawat asal Amerika Serikat telah mengembangkan superjumbo 747 selama 50 tahun. Airbus baru meluncurkan A380 pada 2007.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Opsi Bank Indonesia untuk Antisipasi
- Slot Perjalanan KA Yogyakarta-Gambir Ditambah, Ini Jadwalnya
- Transportasi Mudik 2024, Kereta Api Jadi Pilihan Utama
- Mau Mudik lewat Tol, Bisa Top-Up di Ponsel Kartu e-Toll dan e-Money, Ini Caranya
- BPS Sebut Inflasi di Bulan Ramadan Naik Dikerek Komoditas Pangan
Advertisement
Pilkada 2024, KPU Jogja Gandeng Disdukcapil Memastikan Akurasi Data Pemilih
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Wisata DIY Lesu, Ini Saran Asita untuk Perbaikan Sektor Pariwisata
- CEO Microsoft Disebut Bakal ke Indonesia Bahas Investasi, Menkominfo: Akhir Bulan Ini
- Pemerintah Yakin Konflik Iran-Israel Tak Ganggu Cadangan BBM Nasional
- CEO Apple Ingin Ikut Kembangkan IKN Jadi Smart City
- Nilai Tukar Rupiah Melemah Tembus Rp16.176 per Dolar AS, Disperindag DIY: Bisa Dongkrak Ekspor
- OJK Setop Kebijakan Restrukturisasi Pembiayaan Covid-19 Sektor PVML
- Tak Hanya Indonesia, Apple Berambisi Kuasai Asia Tenggara
Advertisement
Advertisement