Advertisement
Begini Cara BOB Dongkrak Lama Tinggal Turis

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Setiap akses yang menghubungkan kawasan Yogyakarta International Airport (YIA), di DIY dan area Jawa Tengah harus memiliki potensi wisata yang bisa ditawarkan. Upaya ini dapat memperpanjang lama tinggal wisatawan sehingga pendapatan dari sektor pariwisata dapat meningkat.
Direktur Utama Badan Otorita Borobudur (BOB), Indah Juanita mengatakan dengan Integrated Tourism Masterplan (ITMP) Borobudur, potensi wisata yang ada di sekitar YIA, di DIY maupun di Jawa Tengah dapat dimaksimalkan. Dengan kata lain, ITMP merupakan jembatan yang akan merajut program menuju pemanfaatan potensi yang ada secara optimal. Alasan ini pula yang membuat jalur Bedah Menoreh terpilih sebagai jalur dari YIA menuju Borobudur. “Medannya cukup berat dan waktu tempuhnya lebih lama, tetapi dipilih sebagai yang utama karena, di sekelilingnya sudah ada simpul-simpul pariwisata. Banyak kerajinan dan objek wisata gua,” kata Indah dalam rilis, Selasa (28/5).
Advertisement
Indah mencontohkan lama tinggal wisatawan di Bali yang dapat mencapai empat hari. Hal itu bukan tanpa alasan. Sebelum membangun infrastruktur jalan di Bali, Kementerian PU dan Kemenpar sudah merancang ITMP di mana pola jalan yang ada dapat membuat wisatawan mengunjungi berbagai objek wisata dengan lama tinggal tertentu.
“Pola ini tidak hanya dibuat oleh agen perjalanan, tetapi harus dibuat dengan infrastruktur nyata, karena itu Kemenpar selalu menekankan terwujudnya ITMP. Jadi artinya jangan hanya bikin ITMP untuk wilayah Borobudur, Prambanan dan Jogja saja. Potensi-potensi wisata yang dimiliki oleh DIY dan Jateng juga harus masuk dalam ITMP yang direncanakan,” kata Indah.
Menurut Indah, penelitian awal untuk membuat akses jalan juga harus disertai dengan penelitian potensi-potensi wisata yang ada di sekeliling jalan itu. Kemudian jalur jalan pun dibuat dengan banyak variasi aktivitas di mana secara berjenjang akan menampilkan potensi wisata baru yang sudah diteliti sebelumnya. Contohnya pusat kuliner gudeg atau pusat perbelanjaan suvenir.
Di dalam kawasan pariwisata, jalur-jalur jalan dibuat menarik sehinggamembuat wisatawan betah. Pertokoan pun terlihat jauh banget dan membuat wisatawan malas jalan-jalan. Kalau di setiap sudut jalan ada tempat bersantai, pusat suvenir, pasti wisatawan sangat tertarik untuk jalan-jalan dan buang duit di situ. Ini lah yang dinamakan penjiwaan pariwisata,” kata Indah.
Indah menjelaskan DIY–Jateng harus memiliki titik simpul di setiap ruas jalannya. Artinya, ada rest area jalan tol, di situlah seharusnya terjadi penyebaran aktivitas pariwisata karena kegiatan masyarakat di sekeliling jalan itu. Hal ini juga berlaku bagi akses jalan tol di sekitar maupun di dalam DIY–Jateng. Sebab simpul-simpul pariwisata itu akan menarik wisatawan keluar dari tol untuk mengunjunginya.
Dengan desain ITMP, Indah menjelaskan wisatawan yang berkunjung ke Borobudur dan wisatawan yang datang di YIA akan memiliki lama tinggal lebih panjang. “Karena dengan desain seperti itu, wisatawan jadi tahu jika melewati jalan itu dia akan bisa berkunjung ke mana saja. Jadi mereka sadar bahwa berwisata di DIY dan Jawa Tengah tidak cukup satu dua hari saja,” kata Indah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Sultan Imbau OPD Kelola Sampah dan Penghijauan Lingkungan Kantor
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kucuran Rp200 Triliun Himbara Perlu Diimbangi Kemudahan Usaha
- Harga Jual Emas Antam, UBS dan Galeri24 Hari Ini Kompak Naik
- Jelang Merger, Pelita Air Buka Rute Singapura-Jakarta Kelas Premium
- Kendalikan Konsumsi, Ekonom UGM Usul Cukai Rokok Sebaiknya Naik
- Harga Pangan Hari Ini: Beras Medium, Bawang, hingga Cabai Turun
- Kadin: Renovasi 500 Rumah Layak Huni Ditarget Selesai April 2025
- Bahlil Minta SPBU Swasta Kolaborasi dengan Pertamina Terkait Stok
Advertisement
Advertisement