Advertisement

Grab-Microsoft Berkolaborasi untuk Pangkas Gap Literasi Digital di ASEAN

Nugroho Nurcahyo
Selasa, 24 September 2019 - 14:42 WIB
Nina Atmasari
Grab-Microsoft Berkolaborasi untuk Pangkas Gap Literasi Digital di ASEAN Co-founder Grab Hooi Ling Tan memaparkan tentang misi Grab for Good saat peluncuran program tersebut di Jakarta, Selasa (24/9/2019). - Harian Jogja/ Nugroho Nurcahyo

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA-- Perusahaan everyday Superapp Grab, menjalin kerja sama dengan Microsoft untuk mengurangi kesenjangan literasi digital dan menyambut masa depan ekonomi digital di Asia Tenggara (ASEAN).

Kerja sama ini dalam rangka program yang ditajuki Grab for Good, sebuah misi untuk meningkatkan keterampilan dan menyediakan kesempatan lebih banyak masyarakat di Asia Tenggara dalam menyambut masa depan ekonomi digital pada 2025.

Advertisement

CEO dan Co-founder Grab Anthony Tan mengatakan ASEAN siap menjadi kekuatan ekonomi terbesar keempat sejagat pada 2030. "Namun pada kenyataannya saat ini, tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk ikut tumbuh bersama Asia Tenggara yang sedang tumbuh," kata Anthony saat membuka acara peluncuran Grab for Good di Jakarta, Selasa (24/9/2019).

Saat ini misalnya, lanjut dia, masih ada sebanyak 70% warga di Indonesia, Laos, Kamboja, dan Vietnam, yang bahkan belum mengakses internet. Untuk itu, Grab bekerja sama dengan Microsoft akan membekali para pekerja dan mitra-mitra Grab dengan kemampuan teknologi yang dibutuhkan agar dapat berkembang dalam gelombang besar ekonomi digital.

Menurut taksiran Grab, setidaknya ada 6,6 juta pekerja di enam negara besar di Asia Tenggara yakni di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam, membutuhkan wawasan baru tentang ekonomi digital pada 2028. Sekitar 41% dari mereka memiliki keterbatasan keterampilan teknologi informasi yang dibutuhkan dalam profesi-profesi baru.

"Inti dari Grab for Good adalah membangun sebuah platform yang inklusif, dan menciptakan dampak positif dan berkelanjutan di setiap negata tempat kami beroperasi," kata Anthony.

Ada tiga hal yang dikerjasamakan Grab-Microsoft. Pertama, Grab dan Microsoft akan bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi terpilih di berbagai negara di Asia Tenggara untuk memberikan pelatihan keterampilan teknis yang dibutuhkan di dunia nyata; menyediakan akses konten, kurikulum, platform, pembelajaran dan sertifikasi yang diakui di berbagai bidang industri.

Untuk saat ini, di Indonesia, Grab-Microsoft telah menjalin kerja sama dengan Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung.

Kerja sama Grab-Microsoft yang kedua yakni memberdayakan mitra Grab dan keluarganya agara dapat ikut berkembang melalui pengembangan keterampilan digital. Salah satunya memberikan pelatihan dan penerbitan sertifikat oleh Microsoft secara cuma-cuma.

Adapun kerja sama ketiga yakni pembukaan jalur bagi mitra Grab untuk mengejar karier di bidang teknologi dengan dukungan Generation:You Employed, sebuah organisasi nirlaba global. Lulusan program ini berkesempatan diwawancarai oleh perusahaan rekanan Grab dan Microsoft untuk posisi khusus di bidang teknologi.

Presiden Microsoft Asia Pasifik Andrea Della Mattea mengaku sangat senang bisa bekerja sama dengan Grab sehingga memungkinkan Microsoft turut andil dalam mengembangkan tenaga kerja digital secara inklusif di berbagai negara di Asia Pasifik.

"Kami percaya pendidikan harus dapat diakses setiap orang, terutama literasi digital dan teknologi. Sebab ia mendorong inovasi, keterampilan dan pemecahan masalah berbasis data yang menjadi kunci menuju masa depan," kata Andrea.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Sabtu 27 April 2024, Tiket Rp50 Ribu

Jogja
| Sabtu, 27 April 2024, 02:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement