Advertisement
Ini 3 Peluang Besar yang Akan Datang Setelah Pandemi Covid-19
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Sepanjang sejarah, peristiwa mengerikan turut diikuti dengan transformasi besar. Seperti ketika wabah pes menyebar pada tahun 1300-an yang memicu kontrak kerja modern.
Atau ketika pandemi kolera terjadi pada pertengahan 1800-an yang memprakarsai keberadaan taman kota dan peningkatan infrastruktur yang radikal, hingga Flu Spanyol pada 1918 yang merevolusi layanan kesehatan.
Advertisement
Pandemi virus corona yang melanda dunia saat ini juga dipercaya akan membawa perubahan baik. Sebuah artikel dari entrepreneur.com memperkirakan hal-hal apa saja yang dapat terjadi.
1. Krisis akan memecahkan 'gelembung'.
Michele Moody-Adams, seorang profesor filsafat politik dan teori hukum di Universitas Columbia mengatakan bahwa krisis menunjukkan bahwa cara kita melakukan sesuatu sebenarnya menghalangi kita untuk sukses.
"Krisis menantang kesejahteraan manusia dengan cara-cara yang ekstrim," ujarnya seperti dikutip melalui Entrepreneur, Senin (11/5/2020).
Melihat kembali dunia pra-virus corona, ketika kita bertanya mengapa suatu hal dilakukan dengan cara tertentu awaban yang sering kita dengar adalah, "Karena memang selalu begitu."
Orang-orang tidak menyukai perubahan, mereka tidak ingin berpikir terlalu keras tentang bagaimana suatu hal dilakukan.
“Krisis seperti ini dapat mengubah pilihan seseorang untuk melakukan suatu hal dengan serius,” kata Brian Berkey, asisten profesor studi hukum dan etika bisnis di sekolah bisnis Wharton University of Pennsylvania.
Pertimbangkan kapan terakhir kali Anda memiliki ide hebat dan seseorang berkata, "Itu tidak mungkin."
Mengubah sistem kerja menjadi jarak jauh? Sekarang menjadi suatu hal yang mungkin dilakukan.
Membangun kembali bisnis? Ini juga mungkin untuk dilakukan.
Menciptakan solusi baru untuk masalah sosial yang sulit diatasi, yang sebelumnya tidak ditanggapi dengan serius oleh siapa pun hingga pandemi Covid-19 yang menyadarkan masyarakat? Tampaknya mungkin sekarang!
2. Krisis menciptakan kebutuhan baru
"Oposisi mengarah ke pasar yang lebih kecil, yang pada gilirannya mengurangi investasi oleh inovator," kata Robert D. Atkinson, presiden Teknologi Informasi dan Yayasan Inovasi.
Virus ini mengubah cara kita hidup dan bekerja, dan menciptakan jenis pasar yang baru.
Semakin banyak pekerja jarak jauh berarti ada kebutuhan sistem konferensi video dan alur kerja yang lebih variatif dan gelombang baru startup dapat bangkit untuk menawarkan solusi.
Lebih banyak penggunaan internet berarti ada tekanan pada infrastruktur digital, yang dapat mengarah pada investasi besar baru dalam komputasi awan, pemrosesan digital, dan banyak lagi.
Inovasi ini tidak terbatas di bidang teknologi saja. Kebutuhan perawatan kesehatan baru telah memunculkan banyak solusi baru, dan tentunya banyak hal lain yang akan berkembang di masa depan.
3. Krisis mengubah aturan dan tatanan hidup menjadi lebih baik.
Sebelum Covid-19, kita tidak dapat berbicara dengan dokter melalui Zoom atau FaceTime. Sekarang bisa. Mengapa? Karena aturannya telah berubah.
Ada banyak contoh seperti ini perubahan aturan secara drastis yang membuat hidup lebih mudah bagi semua orang.
Pada akhirnya, bisnis beradaptasi agar dapat melayani pelanggan dengan inovasi baru.
"Saya benar-benar optimis bahwa jika kita secara permanen memberlakukan aturan ini, kita akan melihat manfaat yang besar," kata Alec Stapp, direktur kebijakan teknologi di Progressive Policy Institute.
Kita telah memasuki dunia di mana semuanya dilakukan dengan cara yang lebih sederhana dan setelah virus berhasil diatasi, orang-orang tidak akan mau kembali ke cara lama.
Jadi, pada kondisi ini apa yang harus dilakukan oleh pengusaha?
Jadi apa yang harus dilakukan pengusaha?
Ini saran yang dituliskan editor-in-chief Entrepreneur, Jason Feifer. Jika aturan telah berubah dan Anda melihat peluang, buatlah sebuah nilai baru dan luar biasa bagi masyarakat.
"Buat mereka mencintaimu! Buat mereka tidak pernah ingin melihat Anda pergi! Dengan begitu, Anda mungkin menjadi yang pertama masuk ke peluang pasar baru dan bertahan di tengah perubahan," tulisnya.
Dunia akan berubah. Kita dapat memulai transformasi itu, atau menunggu transformasi mengubah hidup kita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
Advertisement
Pengadaan Lahan Tol Jogja-Bawen Capai 91 Persen, Pembayaran Ganti Rugi Bakal Dilakukan Dalam Waktu Dekat
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- IHSG Ditutup Melemah, Ini Tanggapan BEI DIY
- Kenaikan BI Rate 25 Basis Poin, Respon Kadin DIY: Keputusan Moderat
- Marvera Gunungkidul, Korban Penipuan Jadi Sumber Penghidupan
- Meraup Berkah dari Rumput Laut dan Tulang Ikan
- Hari Ini Harga Telur Ayam Terpantau Naik hingga Rp31 Ribu per Kilogram
- Per Maret 2024, APBN Surplus Rp8,1 Triliun
Advertisement
Advertisement