Advertisement
New Normal, Investor Bidik Startup Lokal
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Sejumlah perusahaan modal ventura mulai aktif melirik investasi baru di perusahaan rintisan (startup) di Tanah Air seiring berlangsungnya era kenormalan baru (new normal).
Pundi-pundi investasi diperkirakan mengalir ke beberapa sektor, yakni agrikultura, logistik, dan kesehatan.
Advertisement
Investment Associate Ideosource Venture Eldo Wana Kusuma mengatakan setidaknya ada sekitar 150 perusahaan modal ventura yang berminat menanamkan modal ke perusahaan-perusahaan rintisan di Indonesia dengan total nilai investasi US$4-5 miliar.
Beberapa perusahaan, kata Eldo, sedang menganalisis perkembangan dunia investasi di Indonesia pada era kenormalan baru. Adapun, sektor-sektor yang berpeluang besar meraup pundi-pundi terdiri atas logistik atau pangan, agrikultura, dan kesehatan.
Pasalnya, perusahaan-perusahaan rintisan di sektor-sektor tersebut dinilai memiliki potensi besar di masa mendatang setelah permintaan produk-produk terkait tetap tinggi di masa pandemi virus corona (Covid-19).
"Rata-rata [pemodal ventura] masih melakukan deal sourcing atau pencarian terhadap startup-startup yang berpotensi didanai. Para investor ini akan mulai shifting untuk investasi dari sektor-sektor tersebut," ujar Eldo kepada Bisnis, Senin (1/6/2020).
Besarnya peluang pendanaan dapat mendongkrak jumlah dan nilai kesepakatan beberapa vertikal bisnis seperti di sektor kesehatan dan agrikultura.
Berdasarkan laporan Dealstreet Asia berjudul Southeast Asia Deal Review: Q1 2020, sektor-sektor seperti healthtech, foodtech, dan greentech berada di level terendah dari urutan kesepakatan investasi di sepanjang kuartal I/2020.
Selama kuartal I, perusahaan di ketiga vertikal tersebut masing-masing hanya melakukan satu kesepakatan dengan total nilai investasi US$5,2 juta.
Berbanding terbalik dengan sektor dagang elektronik dan edukasi yang berhasil melakukan 14 kesepakatan dengan total nilai investasi mencapai US$33,2 juta di periode yang sama.
Adapun, Ketua Umum Asosiasi Startup Teknologi Indonesia (Atsindo) Handito Joewono menilai perkiraan total nilai investasi US$4-5 miliar dinilai merupakan angka yang realistis.
Bahkan, dia berharap nilai investasi di ekosistem startup Indonesia di masa 'kenormalan baru' bisa mencapai US$7-8 milar.
"Bila recovery back to normal bisa dijalankan tepat waktu mulai akhir Juni [2020] ini, kami berharap investasi buat startup Indonesia bisa US$7-8 miliar. Apalagi, Indonesia digolongkan sebagai negara yang diprediksi akan cepat recovery-nya," ungkap Handito kepada Bisnis.
Menurutnya, program komprehensif yang dilakukan pemerintah dengan menempatkan pemulihan ekonomi sebagai prioritas ganda, selain pencegahan penyebaran Covid- 19, membuat Indonesia relatif lebih siap untuk melakukan pemulihan.
Hal tersebut dinilai mampu memberikan sinyal positif kepada para investor dari luar negeri untuk berinvestasi di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
Advertisement
Jalan Rusak di Sleman Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Pasang Spanduk Obyek Wisata Jeglongan Sewu
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Ke-3 di Dunia, Kalahkan Elon Musk
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- OJK Klaim Ketahanan Perbankan Terjaga di Tengah Pelemahan Rupiah
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- AirAsia Batalkan Penerbangan ke Malaysia Akibat Erupsi Gunung Raung di Sitaro Sulut
- Rupiah Melemah, HIPMI Usulkan Ini kepada Pemerintah
Advertisement
Advertisement