Advertisement
Awas Ganti Nomor Ponsel, Rekening Bank Anda Bisa Dibobol

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Mengganti nomor ponsel yang selama ini digunakan sebagai alat transaksi perbankan lewat layanan mobile banking berisiko tinggi. Rekening bank Anda rawan kejahatan perbankan.
Pasalnya, nomor ponsel lama yang terhubung dengan mobile banking bisa dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan untuk menguras dana yang tersimpan di bank jika nasabah tidak melakukan pembaruan data.
Advertisement
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja pun meminta tolong kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mendorong operator seluler untuk menghapus data yang terekam di nomor seluler yang telah tidak dipakai oleh pemilik nomor lama.
Operator seluler juga paling tidak mengingatkan pemilik nomor mengenai bahayanya mengganti sim card tanpa melakukan update atau pembaruan data pada mobile banking.
Pemilik nomor yang mengganti sim card, lanjutnya, bisa lebih mudah terkena kejahatan jika password mobile banking yang dibuat begitu sederhana. Misalnya, hanya menggunakan tanggal lahir atau deretan angka berurutan.
"Saya mau minta tolong Kominfo, nasabah ganti nomor telepon, nomor lama diabaikan, itu kejadian kalau ada yang menggunakan nomor itu dan password mobile banking mudah sekali, tanggal lahir, angka 123, maka akan kejebol," katanya, Kamis (3/9/2020).
BCA, lanjutnya, saat ini sudah memiliki call center 24 jam yang melayani nasabah. Di tengah kecanggihan teknologi, BCA tetap memiliki layanan tersebut untuk memudahkan nasabah yang tidak terlalu melek teknologi.
"Milenial bisa mudah akses informasi, tolong mereka yang punya uang kadang-kadang yang gaptek. Kalau tidak ada call center mereka kesulitan," sebutnya.
Jahja menegaskan pihaknya siap mengganti 100% dana nasabah yang mengalami kejahatan digital dengan syarat tertentu.
Menurutnya, bank siap mengganti 100% dana nasabah jika terjadi skimming maupun kejahatan digital lainnya yang membuat penggandaan data nasabah. Jika kejahatan tersebut terjadi karena kesalahan nasabah yakni memberikan PIN ke orang lain maupun menggunakan kode PIN yang mudah, terhitung sebagai kelalain nasabah.
"Mohon maaf itu kelalaian nasabah, tapi kalau skimming 100 persen kami ganti, itu untuk meyakinkan nasabah dalam menggunakan digital payment," katanya.
Jahja mengatakan di tengah pandemi yang membatasi aktivitas nasabah di luar rumah, BCA tetap berupaya menjaga layanan digital dari serangan hacker. Selain itu, nasabah juga tidak perlu khawatir dengan dana yang disimpan di bank.
"Hacker segala macam kami coba cover untuk berikan kenyamanan penuh, seperti orang khawatir kalau bank dirampok duit nasabah bagaimana. Hal itu penting sekali kami tekankan pada masyarakat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Emas Antam Hari Ini, Tetap di Rp1,93 Juta per Gram
- Harga Pangan Hari Ini: Harga Telur hingga Kedelai Naik, Bawang Merah Turun
- Garuda Indonesia Dapat Pinjaman Pemegang Saham Rp6,65 Triliun dari Danantara
- Pertamina Bentuk Timsus Investigasi Dugaan BBM Oplosan di Bali
- Harga Pangan Hari Ini: Daging Ayam & Gula Naik
Advertisement

Top Ten News Harianjogja.com Rabu 25 Juni 2025: Liburan Sekolah, Kuota SPMB 2025 hingga Penanganan Kemiskinan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Danantara Melirik Peluang Kerja Sama dengan Industri Hiburan Korea Selatan
- Libur Sekolah Reservasi Hotel DIY Baru 38 Persen, PHRI DIY Targetkan 70 Persen
- 7,3 Juta Peserta Penerima Bantuan Iuran JKN Dinonaktifkan, Ini Syarat Agar Bisa Aktif Lagi
- Dibuka Peluang Jadi Mitra KAI Logistik untuk Warga
- Garuda Indonesia Dapat Pinjaman Pemegang Saham Rp6,65 Triliun dari Danantara
- Hadapi Perang Israel-Iran, Disperindag DIY Diminta Diversifikasi Pasar
- Gibran Sebut Indonesia Produsen Kopi Terbesar Keempat di Dunia
Advertisement
Advertisement