Advertisement
Tamu Luar Daerah Merosot, Warga Lokal Diharapkan Bantu Reservasi Hotel di DIY

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Tamu atau wisatawan asal DIY diharapkan membantu memulihkan reservasi kamar hotel di daerah ini yang merosot drastis sejak kebijakan wajib rapid test antigen diterapkan.
"Kami berharap reservasi masih bisa naik lagi dengan mengandalkan wisatawan lokal asal DIY," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Deddy Pranawa Eryana saat dihubungi, Kamis (24/12/2020).
Advertisement
Deddy mengatakan sejak kebijakan wajib rapid test antigen bagi pendatang diterapkan, reservasi kamar hotel baik bintang maupun nonbintang di DIY menurun drastis akibat banyaknya pembatalan, dari semula 42 persen menjadi hanya 5 persen, khususnya pemesanan kamar untuk 31 Desember.
Baca juga: Libur Natal 2020, KAI Berangkatkan 195.300 Penumpang
Sebagian besar wisatawan yang membatalkan reservasi kamar hotel berasal dari Jawa Tengah serta DKI Jakarta.
"Per hari ini hanya ada kenaikan reservasi satu persen sehingga naik menjadi enam persen. Satu persen itu berasal dari tamu lokal DIY," kata dia.
Sementara itu ia mengatakan untuk okupansi atau tingkat hunian kamar hotel per 24 Desember rata-rata hanya di kisaran 25-30 persen. Padahal sebelumnya okupansi hotel di DIY ditargetkan bisa mencapai 70 persen saat libur akhir tahun.
Menurut dia, para pengelola hotel maupun restoran selalu mendukung setiap kebijakan pemerintah pusat maupun daerah mengendalikan penularan COVID-19. Namun, kebijakan yang diterapkan secara mendadak itu membuat wisatawan harus menghitung ulang biaya liburan mereka ke Jogja.
Baca juga: Hong Kong Izinkan Warga Pilih Vaksin Sesuai Keinginan
Padahal, kata dia, para pengelola hotel telah mengeluarkan banyak biaya untuk mempersiapkan logistik berbagai program menyambut tahun baru.
"Kami memohon kepada pemerintah pusat maupun daerah, tolong kebijakan jangan mendadak. Perlu koordinasi, konsolidasi, komunikasi dengan kami pelaku pariwisata, terutama dari PHRI," kata dia.
Public Relations Manager Grand Inna Malioboro Retno Kusuma mengatakan setelah perubahan kebijakan dari syarat rapid antibody ke antigen terjadi pembatalan reservasi untuk 20 Desember sampai pekan pertama Januari 2021.
Padahal, ia mengakui berbagai kegiatan sudah disiapkan, salah satunya Festive Season Natal dan Tahun Baru. "Event ini tetap akan kami laksanakan dengan jumlah yang terbatas," kata dia.
Ia menyebutkan pembatalan reservasi di hotel yang terletak di kawasan Malioboro itu mencapai 10 persen dari total reservasi. Sebagian besar wisatawan yang membatalkan berasal dari DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
"Okupansi di akhir tahun kami prediksi bisa 90 persen, tapi saat ini baru 58 persen," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Rumah Bersubsidi Ukuran Mini Batal Direalisasikan, Ini Daftar dan Ukuran yang Berlaku
- Cara Cek BSU Lewat Aplikasi Pospay
- Ekonom Prediksi Bunga Utang RI Makin Membengkak
- Harga Pangan Hari Ini, Rabu 9 Juli 2025, Beras, Cabai, Minyak, hingga Bawang Turun
- Bagaimana Tugas Kementerian BUMN Setelah Danantara Beroperasi, Begini Penjelasan Erick Thohir
Advertisement

Diduga Diserang Anjing Liar, Sejumlah Hewan Ternak Milik Warga Nanggulan Mati di Kandang
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Berakhirnya Libur Sekolah, Harga Komoditas Pangan Mulai Turun
- Larangan Bus Wisata Masuk Jogja, Hunian Hotel Diperkirakan Turun
- Toyota Kuasai Pasar Mobil Tanah Air per Juni 2025, Kijang Innova Terjual 31.100 Unit
- Sinergi HPE, Equinix, dan AGIT Mendorong Ekosistem Digital dan Akselerasi AI di Indonesia
- Paket Hot Deals dengan Harga Terbaik di Grand Mercure Yogyakarta Adisucipto
- KAI Daop 6 Yogyakarta Umumkan Ketentuan Pesan Tiket Kereta Api di KAI Access Bisa Dilakukan 30 Menit Sebelum Berangkat
- Donald Trump Bakal Kenakan Tarif Impor 200 Persen untuk Produk Obat, Ini Kata Produsen Indonesia
Advertisement
Advertisement