Advertisement
Ginandjar Kartasasmita Sebut Semua Investasi Jepang Lancar
Suasana jamuan makan malam di Jakarta untuk menyambut delegasi pengusaha Jepang. - Ist
Advertisement
JAKARTA— Semua investasi Jepang berjalan lancar dan sesuai rencana. Hal tersebut disampaikan oleh politisi senior Ginandjar Kartasasmita.
“Saya gembira mencatat bahwa meskipun di tengah pandemi hubungan ekonomi kedua negara tetap berjalan, bahkan di bidang perdagangan telah terjadi peningkatan dalam dua tahun terakhir ini,” katanya, dalam rilis yang diterima Harianjogj.com, Sabtu (3/11/2022).
Advertisement
Hal itu ia sampaikan dalam acara jamuan makan malam di Jakarta untuk menyambut delegasi pengusaha Jepang. Sejak pandemi Covid-19, ini adalah delegasi pengusaha Jepang pertama yang datang ke Indonesia. Mereka dipimpin oleh Ketua Himpunan Persahabatan Jepang-Indonesia (Japinda), yang juga mantan perdana menteri Jepang, Yasuo Fukuda.
Rachmat Gobel, wakil ketua DPR dan juga ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Jepang, juga hadir dalam acara tersebut. Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kenji Kanasugi, juga hadir. Ginandjar mengatakan, para pengusaha itu mewakili perusahaan-perusahaan besar di Jepang.
Baca juga: Pemerintah Targetkan Penyaluran KUR Rp450 Triliun pada 2023
Lebih lanjut Ginandjar mengatakan, proyek-proyek strategis nasional Indonesia-Jepang juga berjalan sesuai rencana seperti MRT Jakarta, pelabuhan Patimban, proyek “proving ground”, dan berbagai kegiatan kerja sama lainnya.
Kunjungan Fukuda dan para pengusaha Jepang itu, katanya, dapat memelihara momentum KTT G-20 yang baru berlangsung dengan sukses di Bali. Hal tersebut, katanya, juga makin memperkuat komitmen kerja sama dan persahabatan kedua negara yang telah berlangsung 64 tahun. Namun Ginandjar menekankan bahwa kunjungan ini diharapkan dapat memetakan arah baru di atas landasan yang telah dibangun selama ini. “Yaitu dengan perhatian kepada ekonomi hijau, ekonomi digital, dan ekonomi skala menengah-kecil,” katanya.
Ginandjar yakin banyak hal yang telah dibahas dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi maupun dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. “Di sini saya ingin memberi beberapa catatan khusus. Indonesia berpotensi menjadi ekonomi hijau yang besar, karena memiliki berbagai sumberdaya alam yang berlimpah termasuk mineral untuk menjadi sumber bahan baku ekonomi hijau. Selain itu, di Indonesia sedang terjadi “digital boom” yang akan mengubah pola bisnis serta memotori pertumbuhan ke masa depan, dan mengatasi masalah logistik yang menjadi penyebab ekonomi biaya tinggi selama ini,” katanya.
Selain di bidang ekonomi, kata Ginandjar, faktor yang mendukung prospek masa depan, Indonesia telah menemukan jalan untuk
memadukan demokrasi dengan reformasi ekonomi. “Di Indonesia telah terbentuk sistem politik pluralistik yang meskipun tidak sempurna tapi telah menghasilkan stabilitas politik dan harmoni sosial. Berbeda dengan banyak negara demokrasi lain, Presiden Jokowi berhasil membangun koalisi besar, yang disebut tenda besar, yang di dalamnya termasuk pesaing-pesaing politiknya,” katanya.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia Antam, UBS dan Galeri24, 18 Nov 2025
- Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Tetap Lanjut
- Impor Pakaian Bekas Dilarang, Mendag Fokus Penindakan
- Hungaria Catat Rekor Redenominasi Terbesar, Hapus 29 Nol Sekaligus
- Tiket Nataru 2025 KAI Jogja Sudah Bisa Dipesan Mulai 3 November
Advertisement
Tujuh Warga Kulonprogo Terima Bantuan RTLH dari Baznas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Permintaan MBG Dongkrak Harga Telur Ayam Ras
- Aturan Registrasi Kartu SIM Diubah, Masa Transisi Satu Tahun Disiapkan
- 394 Ribu Nomor Kendaraan Diblokir Akibat Curang Beli BBM Subsidi
- Kenaikan Harga Telur Tekan Daya Beli di Banyak Daerah
- Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Tetap Lanjut
- InJourney Siapkan 37 Bandara untuk Natal dan Tahun Baru
- Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia Antam, UBS dan Galeri24, 18 Nov 2025
Advertisement
Advertisement




