Advertisement
Alokasi Capai Rp450 Triliun, Baru Terealisasi Rp25 Triliun di Awal 2023

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) pada awal tahun ini atau kuartal I/2023 cenderung lambat. Tercatat penyaluran KUR baru terealisasi Rp25 triliun hingga Maret 2023 dari alokasi setahun penuh Rp450 triliun, .
Direktur Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Supari mengatakan lambatnya penyaluran KUR pada awal tahun ini karena perbankan masih menunggu berbagai regulasi dari pemerintah. Menurutnya, penyaluran KUR bukan semata kebijakan bank.
Advertisement
Penyaluran KUR diatur oleh komite kebijakan KUR secara nasional di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Aturan dari kementerian terkait yang tertuang dalam Permenko No 1 Tahun 2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat baru terbit pada akhir Januari 2023.
BACA JUGA : Bank Jogja Disuntik Modal Rp35 Miliar Tahun Ini
Per Januari semua bank belum bisa salurkan KUR. "Praktis bank penyalur per Januari kemarin belum bisa salurkan KUR karena kebijakan belum ada," kata Supari dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.
Selain regulasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, perbankan juga masih menunggu kebijakan lainnya yakni Keputusan Menteri Keuangan terkait suku bunga dan beban masyarakat sebagai penerima KUR.
"Jadi, jika di masyarakat KUR BRI ini terkesan lambat, disebutkan seolah BRI tidak mau salurkan KUR itu salah besar. Ini lembaga profesional dikelola direksi profesional, jadinya tata kelola ini penting," ujarnya.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan dari realisasi KUR secara nasional hingga Maret 2023 yang mencapai Rp25 triliun, BRI masih menjadi penyumbang terbesar yakni 61 persen dari total KUR nasional atau Rp14,98 triliun pada kuartal I/2023.
"Kalau ada informasi yang menggiring opini, bahwa BRI tidak mau salurkan KUR, informasi itu sesat, karena sampai Maret 2023, KUR nasional dikontribusikan BRI," ungkap Sunarso.
BACA JUGA : Sukses Bisnis Bersama KUR Syariah Pegadaian
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto mengatakan penyaluran KUR berfungsi sebagai pendorong stabilitas ekonomi nasional di tengah proyeksi ketidak pastian kondisi ekonomi global pada 2023.
"Kemudian juga menjadi penting ditengah situasi seperti ini domestik ekonomi dijaga, dan untuk menjaga hal tersebut ekonomi kelas menengah dibangkitkan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
- Pengin Menabung di Deposito? Berikut Bunga Deposito BCA, Mandiri, BNI, dan BRI Terbaru
Advertisement

Di Pasar Beringharjo Kini Ada Layanan KB Pemasangan Kontrasepsi Gratis, Cek Jadwalnya
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Tak Ingin Ada Diskriminasi Usia dalam Rekrutmen Tenaga Kerja, Menaker Bakal Sisir Aturan Batasan Usia
- Pemerintah Pusat Siapkan Inpres Infrastruktur untuk Bantu Daerah
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Kompak Turun Hari Ini 9 Mei 2025
- Harga Pangan Hari Ini 9 Mei 2025: Daging Ayam dan Cabai Naik
- BI Catat Indeks Keyakinan Konsumen pada April 2025 Meningkat
- Hingga Maret 2025, Realisasi Belanja APBN di DIY Capai Rp4,66 Triliun
Advertisement