Advertisement

Sukses Bisnis Bersama KUR Syariah Pegadaian

Abdul Hamied Razak
Rabu, 02 November 2022 - 23:07 WIB
Budi Cahyana
Sukses Bisnis Bersama KUR Syariah Pegadaian Talk Show bertajuk Sukses Bisnis Bersama KUR Syariah Pegadaian di The Gade Coffee & Gold Jalan Mas Suharto Jogja, Rabu (2/11/2022). - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Terhitung Juni lalu, PT Pegadaian memiliki tugas baru untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah dengan menyasar para pelaku usaha supermikro. Program yang sama juga dilaksanakan untuk wilayah DIY. 

Vice President Pegadaian Area Yogyakarta Ngatawi mengatakan alokasi penyaluran KUR Syariah untuk para pelaku usaha supermikro di DIY hingga akhir tahun nanti ditarget sebesar Rp 82 miliar. Berdasarkan data, ada sekitar 80.000 pelaku UMKM supermikro di DIY.

Advertisement

“Dari jumlah tersebut, kami menargetkan sebanyak 10.500 pelaku UMKM supermikro sebagai sasaran penyerapan KUR Syariah ini. Kami optimistis dana KUR Syariah Pegadaian di DIY bisa terserap hingga akhir tahun nanti," katanya saat menjadi narasumber talkshow bertajuk Sukses Bisnis Bersama KUR Syariah Pegadaian di The Gade Coffee & Gold Jalan Mas Suharto Jogja, Rabu (2/11/2022).

Selain Ngatawi, talkshow tersebut juga menghadirkan pelaku usaha yang menjadi binaan PT Pegadaian Cabang Yogyakarta. Kegiatan yang digelar Harian Jogja tersebut dimoderatori oleh Redaktur Harian Jogja Maya Herawati.

Ngatawi menyebut sejak Juni hingga Oktober 2022 terdapat sekitar 500 pelaku UMKM supermikro yang sudah menjadi nasabah KUR Syariah Pegadaian. Dari jumlah tersebut, dana KUR Syariah Pegadaian yang disalurkan sekitar Rp4 miliar. Masih rendahnya penyerapan dana KUR tersebut bukan tanpa alasan. Sebab, calon penerima KUR Syariah Pegadaian juga bukan termasuk penerima KUR yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan lainnya.

“Program yang menyasar para pelaku usaha mikro dan supermikro ini salah satunya bertujuan untuk membantu mengembangan usaha mereka. Jadi selain kami mencari data ke dinas-dinas, kami juga mencari sendiri nasabah agar dapat memenuhi syarat penerima KUR ini," katanya.

Dijelaskan Ngatawi, kebutuhan KUR termasuk di wilayah DIY hingga kini masih terbilang tinggi. Terutama untuk membantu proses pemulihan ekonomi para pelaku usaha super mikro setelah dua tahun Indonesia dilanda pandemi Covid-19. Apalagi persyaratan untuk mengakses dana tersebut sangat mudah. Selain berusia minimal 17 tahun dan maksimal 65 tahun, usaha yang dijalankan minimal enam bulan.

“Kalau tidak punya NIB [nomor induk berusaha] cukup dengan surat keterangan dari RT/RW terkait usaha tersebut dan kami akan melakukan survei kelayakan. Ini salah satu keuntungan KUR Syariah, nasabah tidak perlu memberikan jaminan. Kami cukup menghitung aset mereka kemudian menyalurkan KUR sesuai kemampuan keuangan nasabah,” katanya.

Kelebihan KUR Syariah Pegadaian, kata Ngatawi, karena Pegadaian memiliki banyak kantor unit hingga ke pelosok desa. Di wilayah DIY terdapat 12 kantor cabang dan 70 kantor unit dengan total 82 kantor Pegadaian yang bisa menyalurkan dana KUR. Selain itu, lanjut Ngatawi, Pegadaian juga melakukan pendampingan kepada nasabah. Pendampingan diberikan sebagai bentuk tanggungjawab penyalur KUR dan untuk melihat sejauh mana dana KUR tersebut bermanfaat bagi nasabah. 

“Pendampingan juga dilakukan agar usaha yang dijalankan nasabah bisa berkembang dan naik kelas. Pendampingan dilakukan mulai dari managemen keuangan, packeging hingga perluasan pemasaran. Ini akan kami dampingi,” katanya.

Salah seorang nasabah KUR Syariah Pegadaian, Suharyani, warga Ngupasan, Kota Jogja mengaku sangat terbantu dengan dana KUR Syariah Pegadaian. Setelah menjadi nasabah KUR Syariah Pegadaian pada Juni 2022, usaha rempeyek yang ditekuninya sejak 3 tahun lalu terus berkembang. “Saya sudah bisa beli kulkas, keramik dan kebutuhan lainnya dari keuntungam bisnis ini dengan uang sendiri,” katanya.

Selain itu, lanjutnya, penjualan rempeyeknya mengalami peningkatan dari hanya beberapa toples saat perbulan saat ini naik 20 toples per minggu. "Setiap warung saya bisa menitipkan 25-50 bungkus per minggu. Sebulan bisa 400 bungkus yang terjual. Iya, karena saya butuh modal waktu itu makanya saya menjadi nasabah KUR Syariah Pegadian," katanya.

Suharyani menyebut selain cicilannya terbilang rendah, menjadi nasabah KUR Syariah Pegadaian juga terbilang mudah. Sebab hampir semua daerah terjangkau oleh kantor Pegadaian.

“Banyak tetangga yang juga membutuhkan modal dan tertarik untuk mengakses KUR Syariah Pegadaian ini. Nanti saya suruh daftar saja dulu. Soalnya omzet saya naik sekitar 20 persen setelah jadi nasabah dari sejak Juli sudah mengangsur empat kali,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi

Sleman
| Kamis, 25 April 2024, 20:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement