Advertisement
DPR dan Pemerintah Sepakat Naikkan Target Rasio Perpajakan 2024
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA–Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bersama pemerintah sepakat untuk menaikkan target tax ratio atau rasio perpajakan pada 2024 antara 9,92-10,2%.
Wakil Ketua Komisi XI DPR Amir Uskara membacakan hasil rapat Panja Penerimaan Negara dan menyampaikan bahwa peningkatan tersebut sebagai bentuk optimalisasi Undang-undang (UU) Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP). "Ada kenaikan sedikit batas bawah dan batas atas,” ujarnya dalam Rapat Kerja Komisi XI bersama pemerintah, Kamis (8/6/2023).
Advertisement
BACA JUGA: Resmi! Pajak dan Bea Balik Nama Kendaraan Listrik Ditetapkan 0%
Sebelumnya, pemerintah mengusulkan dalam kerangka kebijakan ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM PPKF) tax ratio berada di kisaran 9,91 – 10,18 persen dari produk domestik bruto (PDB) 2024 atau lebih tinggi dari target 2023 yang mencapai 9,61 persen.
Usaha pemerintah untuk menambah penerimaan negara juga akan dilakukan dengan melakukan terobosan pada sektor perpajakan, bea cukai, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), termausk melakukan perluasan basis perpajakan
Hasil Panja Penerimaan Pajak lainnya, yaitu pemerintah akan mengoptimalkan potensi perpajakan dari program hilirisasi perekonoian yang sedang digalakkan untuk transformasi perekonomian Indonesia
Pemerintah juga akan mengoptimalisasi PNBP melalui pemanfaatan SDA, dividen BUMN, peningkatan inovasi dan kualitas layanan yang lebih luas, kebijakan penguatan aset barang milik negara yang lebih optimal, serta penguatan tata kelola dan peningkatan sinergi
Selain itu, Komisi XI mendukung upaya optimalisasi penagihan piutang PNBP yang merupakan upaya tambahan yang dilakukan pemerintah dalam rangka penyelesaian piutang PNBP melalui automatic blocking system (ABS) dengan kriteria yang konsisten.
Sepanjang 2022, pemerintah membukukan penerimaan pajak sebesar Rp1.716,8 triliun atau tembus 115,6 persen dari target sebesar Rp1.485,0 triliun.
Realisasi tersebut bahkan meningkat 34,3 persen jika dibandingkan dengan capaian tahun lalu (year-on-year/yoy
Adapun, perolehan tax ratio Indonesia sepanjang 2022 bertengger di level 10,41 persen. Perolehan ini naik dari tahun 2021 yang mencapai 9,12 persen dan tahun 2020 sebesar 8,33 persen. Namun, rasio pajak yang ideal bagi suatu negara seharusnya mencapai 15 persen
Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang mengenakan batik bertema warna merah muda menyampaikan penghargaan kepada Panja yang telah membahas asumsi dasar untuk ekonomi makro dan akan digunakan untuk penyusunan RAPBN 2024
“Kami akan terus melakukan penelitian observasi erhadap perkembangan ekonomi terkini untuk bisa menignkatkna akurasi dari berbagai asumsi dasar yang digunakan perhitungan RAPBN 2024 yang akan disampaikan Presiden pada 16 Agustus,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Sahid Raya Hotel Gelar Konser Iwan Fals, Presale Tiket 30 April 2024
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Dorong Laju Transisi Energi, PLN Kampanyekan Kendaraan Listrik pada Peringatan Hari Bumi 2024 Jawa Tengah
- Tak Terpengaruh Konflik Iran-Israel Harga Minyak Dunia Turun
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, DPD REI DIY: Tidak Menjadikan Bisnis Properti Kolaps
- Seusai Lebaran, Harga Bawang Merah Jadi Mahal
- Lahan Panen DIY April 2024 Diperkirakan 35.557 Hektare, Gunungkidul Terluas
Advertisement
Advertisement