Asyik! Tarif PPN Tahun Depan Dipastikan Tak Naik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dipastikan tak naik tahun depan. Pemerintah memastikan tarif PPN masih tetap, yakni 11%.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memastikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tetap bertengger di level 11% pada 2024, atau periode terakhir pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia mengatakan hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang No 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).
Advertisement
Dalam beleid tersebut, tarif PPN sebesar 11% sudah berlaku sejak 1 April 2022 dan akan kembali naik menjadi 12% pada 2025. “Untuk tarif [PPN] telah ditetapkan di dalam UU HPP, jadi untuk Undang-Undang APBN kami tetap menggunakan tarif yang sama,” ujarnya seusai menyerahkan dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) kepada DPR RI, pekan lalu.
Berdasarkan dokumen KEM PPKF memproyeksikan pendapatan negara pada 2024 akan mencapai 11,81% sampai dengan 12,38% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Sementara itu, pemerintah menetapkan rasio perpajakan berada di kisaran 9,91% hingga 10,18% dari PDB.
BACA JUGA: Gaungkan Kampanye Makan Ikan, Harian Jogja Gelar Lomba Masak
Proyeksi ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan target tax ratio pada APBN 2023, yang mencapai 9,61% dari PDB.
Sri Mulyani mengatakan bahwa kinerja penerimaan pajak terus mengalami perbaikan, seiring dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi domestik. Oleh sebab itu, dia menilai momentum perbaikan tersebut harus terus dijaga.
Untuk mendukung proses tersebut, kinerja pendapatan negara pada 2024 akan berfokus pada upaya mendorong efektivitas pelaksanaan reformasi perpajakan, mendorong sistem perpajakan selaras dengan perekonomian, dan mendorong peningkatan tax ratio.
Sementara itu, pemerintah mematok pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5,3% – 5,7% pada 2024. Seiring dengan hal itu, pemerintah juga berencana menjangkar inflasi dalam negeri berada di level 1,5% – 3,5% pada tahun depan.
Selanjutnya, nilai tukar rupiah pada tahun depan ditargetkan berada di kisaran Rp14.700 hingga Rp15.300 per dolar Amerika Serikat (AS) dengan suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun antara 6,49% hingga 6,91%.
Sumber: Bisnis.com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 November Naik Signifikan, Rp1.498 Juta per Gram
- Garuda Indonesia Dukung Rencana Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Dampak Aksi Boikot 47 Gerai KFC Tutup, 17 Restoran Pizza Hut Berhenti Beroperasi
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik Signifikan, Rp1.476 Juta per Gram.
Advertisement
Pemerintah Naikkan PPN Jadi 12%, PHRI Bantul Minta Pemerintah Kaji Ulang
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kisah Riski Usada Membuka Jasa Penitipan Barang di Jogja
- Harga Emas Antam Hari Ini 25 November 2024 Turun Tipis, Rp1.539 Juta per Gram
- REI DIY Sebut Kenaikan PPN 12% Bisa Bikin Penjualan Properti Lesu
- Tingkatkan Sinergi, Bank BPD DIY Ajak Mitra Gowes Bareng
- OJK DIY Sebut Guru Jadi Pengguna Pinjol Paling Tinggi
- Menteri Perdagangan Memastikan Harga Minyakita Turun Pekan Ini
Advertisement
Advertisement