Advertisement
Momen Lebaran, Okupansi Hotel di Ring 1 Ditargetkan 100%
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY menargetkan di momen lebaran 2024 okupansi hotel DIY bisa mencapai lebih dari 80%. Sementara hotel-hotel yang ada di ring satu bisa 100%.
Wakil Sekretaris BPD PHRI DIY, Wahyu Wikan Trispratiwi mengatakan hotel akan mulai ramai pada tanggal 8 April 2024. Periode lebaran menurut PHRI DIY akan terjadi pada H+2 sampai dengan H+5 lebaran.
Advertisement
"[okupansi] akan di atas 80 persen dan beberapa hotel yang dekat dengan pusat keramaian dan destinasi bisa 100%," ucapnya, Senin (25/03/2024).
Diharapkan okupansi hotel di momen lebaran tahun ini bisa lebih baik daripada tahun lalu. Sebab daya beli masyarakat masih tinggi. Lalu ada cuti bersama selama empat hari dari pemerintah dimana libur tersebut melewati akhir pekan. "Akses ke Jogja juga semakin mudah, tol sudah sampai Klaten, banyak rute kereta api (KA) dan pesawat ke Jogja. Banyak destinasi wisata dan tempat kuliner baru dan beragam," lanjutnya.
Baca Juga
Menparekraf Minta THR Pekerja Hotel dan Restoran Diberikan Lebih Awal, Ini Tanggapan PHRI
Usai Libur Panjang Nataru, PHRI DIY Sebut Reservasi Hotel Masih Tinggi
PHRI Keluhkan Warga yang Buka Jasa Indekos Harian untuk Wisatawan Saat Libur Tahun Baru
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY, Ibrahim mengatakan karakteristik DIY berbeda dengan kota lain yang bukan destinasi wisata. Banyak wisatawan yang datang ke DIY sehingga perputaran uang juga berbeda dengan kota lain yang karakteristiknya tidak didukung wisata.
"Kalau estimasi kebutuhan uang memang ada kenaikan Rp5,5 triliun naik 5,8 persen ini belum memperhitungkan kalau kita bicara uang beredar M1 dan M2 ini bisa jadi lebih aktif lagi." ucapnya.
Sebelumnya, Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY menyebut wisata DIY bisa lesu lagi saat lebaran 2024 jika tidak ada orkestrasi dari semua sektor wisata di masing-masing kabupaten/kota.
Ketua GIPI DIY, Bobby Ardianto mengatakan sampai saat ini belum ada perubahan produk wisata yang signifikan, ritme nya hampir sama dengan tahun lalu. Dia berharap segera ada orkestrasi dari kabupaten/kota arahnya mau ke mana. Menurutnya produk dari masing-masing kabupaten/kota harus ada perbedaan dan saling melengkapi.
"Sebenarnya permasalahan itu sudah selalu industri sampaikan ke government. Karena kalau tanpa orkestrasi tentunya hal ini [wisata lesu] akan terulang kembali," kata Bobby.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Joko Pinurbo Berpulang, Okky Madasari : Karyanya Akan Selalu Relevan
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Tok TikTok Dilarang di AS! CEO Shou Zi Chew Bakal melawan UU Pelarangan
- Pertegas Brand Identity, GAIA Cosmo Kembali Luncurkan Seragam Baru
- Kemenkeu Sebut Sejak Awal Mendesain Defisit APBN, tetapi Semua Tetap Terjaga dalam Sasaran
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- Petani Cabai Cilacap, Menjadi Raja Atas Hasil Panennya
- Rasane Vera, Menghijaukan Gunungkidul dengan Lidah Buaya
- Banyak BPR Bangkrut, Ini Upaya Pengawasan dari OJK DIY
Advertisement
Advertisement