Advertisement

Gelar Wilujengan Ke-59, Sahid Group Hadirkan Patung Eyang Sahid di Hotel

Media Digital
Senin, 08 Juli 2024 - 16:37 WIB
Arief Junianto
Gelar Wilujengan Ke-59, Sahid Group Hadirkan Patung Eyang Sahid di Hotel Perwakilan keluarga Sukamdani, Wiryati Sukamdani sedang memotong tumpeng dalam acara Wilujengan ke-59 di Indraprasta Grand Ballroom, Senin (8/7/2024). Harian Jogja - Anisatul Umah

Advertisement

JOGJA—Keluarga besar Divisi Bisnis dan Pendidikan Sahid Group Wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan DIY menggelar Wilujengan ke-59 di Indraprasta Grand Ballroom, Senin (8/7/2024). Selain acara wilujengan, di momen ini Sahid Group juga menghadirkan patung K.H Sahid Djogosentono.

Perwakilan keluarga Sukamdani selaku pemilik jaringan Sahid Group, Wiryati Sukamdani menyampaikan selamat ulang tahun kepada Sahid Group Wilayah Jateng dan DIY. Acara ini digelar setiap tahunnya sebagai wujud syukur. "Selamat ulang tahun, terus berkarya nyata cita-cita Eyang Sahid dan Bapak Sukamdani terus kita majukan," tuturnya.

Advertisement

Vice President Director Sahid Hotels Resorts, Exacty B. Sryantoro mengatakan acara wilujengan rutin digelar setiap tahun. Acara ini diharapkan bisa memotivasi, baik bagi pimpinan dan karyawan untuk mengingat kembali pesan-pesan yang disampaikan Eyang Sahid.

Dia mengatakan Sahid Group akan terus beradaptasi khususnya di ekosistem bisnis perhotelan dan pariwisata. Tantangan yang sudah banyak digemborkan salah satunya menghadapi generasi yang berbeda. "Sudah digembar-gemborkan, bagaimana Gen Z, kami harus prepare," ucapnya di sela-sela acara.

Dikatakannya, Sahid Group kini sudah punya delapan unit bisnis di Jateng dan DIY. Ke depan akan dikembangkan lagi dengan penambahan hotel di DIY. "Insyaallah tahun depan," lanjutnya.

Tak hanya itu, Sahid Group juga menaruh fokus pada sektor pendidikan. Menurutnya kemakmuran yang sudah didapatkan dari masyarakat harus dikembalikan, salah satunya dalam bentuk pendidikan.

Di sektor pendidikan Sahid Group memiliki pondok pesantren, sekolah setara SMP, SMA, dan SMK dengan jurusan kepariwisataan. Ada juga politeknik, universitas, SMK Kriya.

Dia menjelaskan Sahid membuka lapangan pekerjaan bagi 10% lulusan terbaik, ini menjadi salah satu keuntungan bersekolah di Sahid.

Terkadang, kata Exacty, siswa yang belum lulus justru dipinang terlebih dahulu oleh hotel atau kapal pesiar lain. "Dapat kemakmuran dari masyarakat harus kami kembalikan ke masyarakat dalam bentuk pendidikan," jelasnya.

Patung Eyang Sahid

Lebih lanjut dia mengatakan selain wilujengan di hari yang sama patung Sahid Djogosentono juga dihadirkan di hotel. Menurutnya selama ini kebanyakan orang hanya tahu Bapak Sukamdani Gitosardjono saja, tetapi tidak dengan K.H Sahid Djogosentono.

K.H Sahid Djogosentono, kata dia, punya delapan anak. “Nah, Pak Sukamdani Gitosardjono adalah putra kelima beliau,” ucap Exacty.

Di masa muda K.H Sahid Djogosentono bekerja sebagai Carik di Desa Jetis Sukoharjo. Beliau mengajarkan kepada anak-anaknya untuk bekerja keras namun tetap hidup sederhana, saling mengasihi dan taat kepada agama.

Dalam hidupnya beliau berprinsip bahwa dunia dan akhirat harus berjalan seirama. Satu ajaran yang diberikan beliau kepada putra putrinya adalah kembang kuwi mung mekrok sepisan (bunga hanya mekar sekali). "Artinya, kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan," jelasnya.

Patung Eyang Sahid digambarkan dalam wajah kala beliau masih muda dan gagah. Diharapkan dapat memberikan motivasi dan semangat kepada generasi muda Indonesia untuk bekerja keras, tekun dan berkarya nyata guna meraih prestasi.

Pembuat Patung Eyang Sahid, Dunadi mengatakan patung tersebut dia buat selama 1,5 bulan. Prosesnya dimulai dari foto, dibuat sketsa, divisualisasikan, baru ke proses modelling. “Ibu Exacty datang langsung ke Jogja untuk melakukan koreksi. Ide dan gagasan dari beliau, sudah terwujud, sudah cocok, Alhamdulillah.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Viral Tol Jogja-Solo Ruas Kartasura-Klaten Dikabarkan Sudah Berbayar, Jasamarga Tegaskan Masih Gratis

Sleman
| Minggu, 06 Oktober 2024, 16:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Jogja lewat Diorama

Wisata
| Rabu, 02 Oktober 2024, 22:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement