Advertisement

Promo November

Penurunan BI Rate Tak Serta Merta Turunkan Bunga Kredit, Ini Penjelasan BI DIY..

Anisatul Umah
Sabtu, 23 November 2024 - 16:07 WIB
Abdul Hamied Razak
Penurunan BI Rate Tak Serta Merta Turunkan Bunga Kredit, Ini Penjelasan BI DIY.. Ilustrasi rekening nasabah bank. / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJABank Indonesia (BI) Perwakilan DIY menjelaskan penurunan suku bunga acuan atau BI Rate tidak selalu diikuti penurunan suku bunga kredit. BI Rate turun menjadi 6% pada September 2024 lalu, dan sampai bulan ini masih ditahan di posisi yang sama.

Kepala BI Perwakilan DIY, Ibrahim menjelaskan saat ini instrumen BI lebih variatif. Naik turunnya suku bunga, tujuannya untuk menjangkau portofolio investasi dari asing. Sehingga surat berharga negara bisa lebih bersaing secara internasional.

BACA JUGA: Resmi! BI Rate Tetap Dipertahankan 6%

Ia menyebut BI punya kebijakan makroprudensial yang longgar. Memberikan dukungan likuiditas kepada perbankan untuk tetap bisa memberikan kredit kepada masyarakat. Bahkan BI memberikan insentif bagi perbankan yang bisa menyalurkan kredit dengan tambahan nilai tertentu.

"Jadi disinilah instrumen kebijakan BI yang semakin variatif," ucapnya, Sabtu (23/11/2024).

Ibrahim menjelaskan kondisi ini berbeda dengan dulu, di mana naik turunnya suku bunga menjadi penanda suku bunga kredit ketat dan longgar. Berbeda dengan sekarang di mana kebijakan moneternya naik turun tetapi di makroprudensialnya masih longgar.

Lebih lanjut dia mengatakan, perbankan bahkan masih bisa berekspansi dan mendapatkan insentif. "Gak serta merta karena yang suku bunga moneter lebih untuk menjangkau portofolio investasi dari pemain investor asing," jelasnya.

BI menahan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 6%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI 19-20 November 2024.  

Sekretaris Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Yogyakarta, Y. Sri Susilo mendukung keputusan ini. Dia mengatakan belakangan ini inflasi relatif tidak terlalu bergejolak. Kemudian nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak terlalu fluktuatif, meski masih tinggi tapi ada di interval yang ajeg.

Kemudian untuk faktor eksternal variabel suku bunga Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) juga relatif tidak banyak berubah. Dia menyebut faktor internal dan eksternal ini menjadi pertimbangan rasional keputusan BI menahan suku bunga. "Saya pribadi sependapat, setuju dengan keputusan Gubernur BI," ucapnya. 

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Tahun Ini Hanya Digelar Sekali, STTKD Mewisuda 691 Lulusan

Bantul
| Sabtu, 23 November 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement