Advertisement
Ada Pergeseran Masa Tanam, DPKP DIY Perkirakan Luas Panen di Awal Tahun Meningkat
Panen padi / Ilustrasi Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY menyampaikan data luas panen sementara pada Januari - Maret 2025 diperkirakan naik 159,2% dibandingkan luas panen Januari - Maret 2024.
Kepala DPKP DIY, Syam Arjayanti mengatakan untuk produksi padi Januari - Maret 2025 diperkirakan naik 151,45% dibandingkan produksi Januari-Maret 2024.
Dia mengatakan kenaikan persentase luas panen dan produksi yang tinggi dikarenakan ada pergeseran tanam. "[besaran panen] 239.816 ton sesuai data smntara BPS," ucapnya.
Advertisement
BACA JUGA: Puluhan Ton Gabah Petani Kulonprogo Diserap Bulog, Segini Harganya
Menurutnya pada musim panen kali ini tidak terjadi puso atau gagal panen. Setelah masa panen Februari-Maret ini rampung, kata Syam, akan dilanjut periode tanam pada Maret-April. "Tidak ada puso," katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat luas panen padi di DIY dalam 3 tahun terakhir 2023-2025, pada 2023 subround I Januari - April 2023 tercatat seluas 57.280 hektar. Pada 2024 subround I mencapai 49.590 hektar turun 7.690 hektar atau 13,43%.
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan pada subround II 2023 tercatat 37.650 hektar, pada 2024 tercatat 35.190 hektar turun 2.460 hektar atau turun 6,54%. Pada subround III 2023 tercatat 10.770 hektar, pada 2024 tercatat 12.200 hektar atau mengalami kenaikan 1.430 hektar setara dengan 13,31%.
Menurutnya meskipun pada subround III mengalami kenaikan luas panen, tapi karena subround I dan II penurunan lebih dalam maka secara total 2023 ke 2024 mengalami penurunan, di mana tahun 2023 luas panen padi 105.690 hektar dan pada 2024 tercatat 96.980 hektar atau turun 8.270 hektar atau 8,25%.
"Tahun 2025 berdasarkan KSA Januari 2025 angka potensi untuk subround I 2025 di mana luas panennya 58.590 hektar, lebih tiggi sekitar 9.000 hektar dibandingkan subround I 2024 sebesar 49.590 hektar atau mengalami potensi kenaikan 18,16%," kata Herum.
Untuk produksi padi 2023-2025 terjadi pergeseran musim panen, di mana pada 2024 musim panen bergeser pada Maret-Mei. Di 2023 hampir sama dengan 2025. Pada 2024 terjadi pergeseran karena ada El Nino, tapi di 2025 akan kembali ke normal lagi.
BACA JUGA: Akhir Maret, Penyerapan Hasil Panen di Gunungkidul Diharapkan Bisa Tembus 6.762 Ton
Dia menjelaskan produksi padi 2023 subround I 292.980 ton Gabah Kering Giling (GKG), pada 2024 tercatat 228.630 ton GKG atau turun 64.340 ton setara 21,96%. Pada subround II turun 14,83% tetapi pada subround III naik 18,08%. Secara total produksi padi pada 2023 mencapai 534.110 ton, sementara 2024 sebesar 452.830 ton atau naik 81.280 ton setara 15,22%.
Produksi padi subround III 2024 sebesar 65.710 ton atau naik 18,08% dibandingkan September-Desember 2023. "Potensi produksi padi subround pertama 2025 adalah 294.110 ton GKG atau naik 28,64% setara 65.480 ton. Ini adalah angka potensi subround I 2025."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Upah Minimum Naik, Industri Tekstil Waspadai PHK dan Otomatisasi
- Harga Emas Antam Naik Rp11.000, Kini Rp2.502.000 per Gram
- KSPI Perkirakan Kenaikan UMP 2026 Hanya 4-6 Persen
- Penundaan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Dinilai Tepat
- Promo Libur Nataru Pertamina: BBM, Bright Gas, dan Hotel Patra Jasa
Advertisement
Pemkot Jogja Imbau Warga Tak Nyalakan Kembang Api Saat Tahun Baru
Advertisement
Jogja Puncaki Urutan Destinasi Favorit Liburan Keluarga Akhir Tahun
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS, Galeri24 Meroket
- Belanja APBN DIY Capai Rp18,77 Triliun, TKD Nyaris Tuntas
- Rupiah Menguat Terbatas, Dolar Ditahan Sentimen Nataru
- Kementrans Ajukan Pengalihan Anggaran Rp140 Miliar untuk Sumatera
- Menkeu Pastikan Dana Bencana Sumatera Aman, MBG Tetap Jalan
- Polisi Temukan Dugaan Kasus Pertalite Dicampur Air, SPBU Ditutup
- Amankan Nataru, Pertamina Perkuat Stok Elpiji 3 Kg Jateng-DIY
Advertisement
Advertisement



