Advertisement

Mulai Dikenal Dunia, Golden Visa Indonesia Jadi Pembahasan dalam 18th Global Citizenship Conference di Singapura

Media Digital
Sabtu, 30 November 2024 - 21:57 WIB
Maya Herawati
Mulai Dikenal Dunia, Golden Visa Indonesia Jadi Pembahasan dalam 18th Global Citizenship Conference di Singapura Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Wamen Imipas), Silmy Karim saat membahas migrasi investasi dengan berbagai negara di Singapura pada 27/29 November lalu. / ist

Advertisement

SINGAPURA–Kebijakan Golden Visa berperan penting dalam menarik investasi asing dan talenta internasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.

Demikian disampaikan Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Wamen Imipas), Silmy Karim saat membahas migrasi investasi dengan berbagai negara di Singapura pada 27-29 November lalu. Dengan potensi Indonesia sebagai salah satu ekonomi terbesar dunia dalam beberapa tahun mendatang, Golden Visa kian menarik perhatian internasional.

Advertisement

“Kebijakan Golden Visa dirancang secara strategis untuk menarik investor bernilai tinggi dan talenta global ke Indonesia. Dalam proses perumusannya, kami mengidentifikasi kebutuhan untuk menjadikan Indonesia lebih kompetitif dalam lanskap investasi global sambil menciptakan manfaat nyata bagi perekonomian lokal. Visi kami bersifat dua arah, yang pertama menjadikan Indonesia sebagai tujuan utama investasi asing dengan menyederhanakan persyaratan izin tinggal, dan kedua, memastikan bahwa investasi yang masuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, khususnya di sektor-sektor seperti teknologi, pariwisata serta energi terbarukan,” ujar Wamen Silmy.

Silmy menyebut, kebijakan golden visa dirancang dengan cermat melalui perbandingan praktik terbaik (best practices) global dan penyesuaian untuk selaras dengan kebutuhan ekonomi unik Indonesia serta tujuan pembangunan nasional.

Program ini sejalan dengan visi Indonesia untuk pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan dengan mendorong penciptaan lapangan kerja, transfer pengetahuan dan keterampilan melalui kehadiran talenta global, hingga pengembangan infrastruktur.

BACA JUGA: Tol Jogja-Solo Segera Tembus hingga Prambanan, Kontraktor Siap Pasang Penerangan Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Indonesia menunjukkan prospek makroekonomi yang kuat dengan pertumbuhan sekitar 5% per tahun, diproyeksikan menjadi ekonomi terbesar ke-13 di dunia pada 2030 dan kelima pada 2045.

Sektor utama seperti properti, teknologi informasi, dan jasa keuangan tumbuh pesat dengan dukungan stabilitas moneter, infrastruktur senilai sekitar Rp710 triliun, serta fokus pada ekonomi hijau.

Ketahanan ekonomi Indonesia terlihat dari kemampuannya mengatasi krisis global dan memanfaatkan potensi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta ekonomi digital untuk pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja.

“Investor asing dapat mengajukan Golden Visa secara online melalui situs resmi evisa.imigrasi.go.id dengan proses yang mencakup pembuatan akun, pengunggahan dokumen, dan pembayaran online. Izin tinggal yang diberikan berlaku selama 5 hingga 10 tahun, tergantung pada jenis dan nilai investasi. Untuk investor individu, nilai investasi yakni US$700.000, sedangkan untuk investor korporasi senilai $50 juta. Golden Visa memberikan manfaat signifikan, termasuk izin tinggal jangka panjang, proses imigrasi yang mudah, dan peluang investasi di ekonomi Indonesia yang berkembang pesat,” imbuh Silmy.

Dalam 18th Global Citizenship Conference Agenda yang bertempat di Sentosa Island, Singapura, Silmy membawakan topik Golden Visa: Unlocking Indonesia's Potential through Investment Migration. Beberapa pembicara lainnya di acara tersebut yakni Christian H. Kaelin, Chairman of Henley and Partners, Alex Gray (Mantan Presiden Dewan Keamanan PBB), Dickon Mitchell (Perdana Menteri Grenada), serta perwakilan dari pemerintah sejumlah negara seperti St. Kitts dan Nevis, Antigua and Barbuda, Swiss, Montenegro dan Yunani.

Para panelis membedah tren migrasi investasi, perubahan peraturan, serta konsep kewarganegaraan yang terus berkembang. Di pekan yang sama, Wamen Silmy juga menjadi pembicara dalam acara Indonesia Update yang diselenggarakan KBRI Singapura pada Jumat, 29 November 2024.

Silmy menyampaikan, negara-negara partisipan forum internasional itu berharap agar Golden Visa Indonesia tak hanya memberi kemudahan dari sisi keimigrasian. Insentif pajak dan akses ke fasilitas lokal seperti layanan kesehatan contohnya, merupakan beberapa hal yang akan diperhitungkan oleh calon pemohon Golden Visa.

“Imigrasi akan bekerja sama dengan berbagai pihak dalam tataran internasional untuk meningkatkan jumlah investasi asing yang masuk Indonesia dengan fasilitas golden visa,” kata Silmy Karim. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Aktivis Sosial di Jogja Minta Agar Gus Miftah Dicopot dari Jabatan Utusan Presiden

Jogja
| Kamis, 05 Desember 2024, 17:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Republik Palau, Negara Kepulauan di Dekat Indonesia yang Jarang Disebut

Wisata
| Selasa, 03 Desember 2024, 10:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement