Pemberdayaan Masyarakat, BSI Kembangkan Ekonomi di Desa Semoyo
Advertisement
GUNUNGKIDUL - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memperkuat dan mengembangkan ekonomi lokal dengan pemberdayaan masyarakat lewat groundbreaking Desa Binaan BSI-UMY dan penanaman 10.671 pohon di Desa Semoyo, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul,
Senin (16/12).
Acara ini dihadiri oleh Direktur Kepatuhan & Sumber Daya Manusia BSI Tribuana Tunggadewi; Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto M.P., IPM, Deputi Bidang Pelaporan dan Pengawasan Kepatuhan PPATK Fithriadi, Direktur Eksekutif BSI Maslahat Sukoriyanto Saputro, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Yogyakarta Kusno Wibowo, serta pejabat lokal lainnya.
Advertisement
Tribuana Tunggadewi mengatakan pemberdayaan ini merupakan program Desa Bangun Sejahtera Indonesia (Desa BSI) yang berkesinambungan dilakukan perseroan. Desa BSI adalah program pemberdayaan sekaligus optimalisasi dana zakat melalui penguatan dan pengembangan sumber daya ekonomi lokal sehingga memberikan manfaat yang berkelanjutan.
“Khusus untuk Desa Semoyo terdapat 506 jiwa penerima manfaat dengan total penyaluran sebesar Rp3,6 miliar. Dana tersebut akan dimanfaatkan untuk pengembangan program pemberdayaan klaster usaha budi daya produk turunan serai wangi, eduwisata tanaman herbal, serta peternakan,” kata Dewi.
Di sisi lain, kata Dewi, pemberdayaan melalui program Desa BSI disesuaikan dengan potensi ekonomi di desa tersebut. Salah satu program pengembangan Desa BSI Semoyo adalah dengan menanam serai wangi serta pohon produktif lainnya yang dapat membawa manfaat bagi peningkatan ekonomi mustahik setempat.
Masyarakat Desa Semoyo juga memanfaatkan limbah daun serai wangi yang merupakan sisa penyulingan, menjadi kerajinan anyaman atap rumah. Dengan demikian, konsep pengolahan pemberdayaan tanaman serai tidak menyisakan sampah yang dapat mencemari lingkungan sekitar.
“Desa Semoyo dipilih sebagai lokasi pemberdayaan dan desa percontohan yang dapat menyelaraskan konsep pemberdayaan ekonomi masyarakat yang ramah lingkungan. Dengan adanya program pemberdayaan Desa BSI, kami berharap dapat menciptakan manfaat berkelanjutan yang selaras dengan prinsip ESG sehingga tercipta dampak positif bagi peningkatan ekonomi, sosial dan lingkungan. Diharapkan business model pemberdayaan desa Semoyo dapat diikuti oleh desa-desa lainnya,” ujar Dewi menekankan.
Selain Desa Semoyo, perseroan telah memberdayakan 20 desa di Tanah Air melalui program Desa BSI. Desa tersebut terbagi dalam berbagai klaster di antaranya pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan dengan total penerima
manfaat sebanyak 6.642 jiwa dan total penyaluran dana sebesar Rp86,5 miliar.
Bersamaan dengan groundbreaking Desa BSI Semoyo, BSI bersama PPATK, non-governmental organization (NGO), serta masyarakat setempat melaksanakan program penanaman pohon. Jenis yang ditanam adalah pohon produktif dengan total 10.671 untuk Desa Semoyo dan lainnya. Kegiatan ini ditargetkan dapat mengurangi emisi karbon sebesar 836 ton Co2e.
Dewi juga menegaskan untuk mendukung Gerakan Nasional APU PPT serta implementasi ESG pada
pilar sustainable operation yang salah satu inisiatifnya adalah pencapaian target Net Zero Emission (NZE), maka dilaksanakan penanaman pohon setiap tahun yang dimulai dari tahun 2022 hingga saat ini.
Program Bermanfaat
Sementara itu, Gunawan Budiyanto mengatakan perguruan tinggi dan perbankan, khususnya perbankan syariah harus lebih banyak membuat
program-program yang memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Dia menyebut kolaborasi antara UMY dan BSI di Desa Semoyo merupakan awal yang baik untuk mengembangkan potensi dan perekonomian desa. "Kami menanam tanaman produktif yang memiliki nilai dan berguna juga seperti melinjo, pohon kweni dan sukun, yang sekarang menjadi alternatif pangan karena asupan karbo yang besar. Ini sumbangsih dari perbankan, artinya, nanti masyarakat bisa ambil sebagai manfaat," ujar Gunawan.
Fithriadi menyebut program ini juga mendukung Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang, Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) yang dicanangkan PPATK. Dia menyebut kolaborasi ini merupakan langkah nyata dari BSI untuk menolak tindakan kejahatan perbankan. “Sebagaimana kita ketahui, tindakan pencucian uang dan pendanaan terorisme dapat berdampak kepada semua sektor termasuk keberlanjutan lingkungan, ekonomi dan sosial masyarakat.
Dengan demikian diperlukan adanya upaya untuk terus menjaga kelestarian lingkungan, ekonomi dan sosial masyarakat, salah satunya dengan kegiatan penanaman pohon,” katanya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Emas Antam Hari Ini 17 Desember Naik Jadi Rp1.520.000 per Gram
- Libur Natal dan Tahun Baru, AirAsia Siapkan 554.000 Kursi
- Harga Emas Antam Hari Ini 12 Desember 2024 Naik Jadi Rp1.573.000 per Gram
- Wow! Kerugian Konsumen Akibat Scam dan Fraud di Indonesia Mencapai Rp2,5 Triliun
- Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini 11 Desember 2024 Kompak Naik
Advertisement
DPKP DIY Siapkan Bantuan Benih Padi untuk Petani yang Sawahnya Terendam Banjir
Advertisement
Waterboom Jogja Rayakan Ulang Tahun ke-9, Ada Wahana Baru dan Promo Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Program JKN Temani Perjuangan Widyaskoro Bangkit dari Diabetes Melitus
- Libur Akhir Tahun Makin Seru, Berbagai Promo Hadir di INNSiDE by Melia Yogyakarta
- PPN 12 Persen Diberlakukan, MinyaKita Tetap Kena 11 Persen Sisanya Ditanggung Pemerintah
- PPN Naik 12 Persen, Pemerintah Beri Diskon Tarif Listrik 50 Persen Hanya Dua Bulan
- Swiss-Belhotel Buka Hotel Baru di Jalan Kusumanegara
- Usung Kualitas Terbaik, AHM Umumkan Harga Honda ICON e: dan Honda CUV e:
- Ini Sederet Keuntungan Mengajukan Pinjaman di WOM Finance
Advertisement
Advertisement