Advertisement

Promo Desember

Pemberdayaan Masyarakat, BSI Kembangkan Ekonomi di Desa Semoyo

Media Digital
Selasa, 17 Desember 2024 - 11:37 WIB
Ujang Hasanudin
Pemberdayaan Masyarakat, BSI Kembangkan Ekonomi di Desa Semoyo Direktur Kepatuhan & Sumber Daya Manusia BSI Tribuana Tunggadewi (kanan kedua), Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto M.P., IPM (kiri kedua), Deputi Bidang Pelaporan & Pengawasan Kepatuhan PPATK Fithriadi (kanan) dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Yogyakarta Kusno Wibowo (kiri) saat menekan tombol simbolis Groundbreaking Desa Semoyo Binaan BSI/UMY dan penanaman 10.671 pohon di di Desa Semoyo, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Senin (16

Advertisement

GUNUNGKIDUL - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memperkuat dan mengembangkan ekonomi lokal dengan pemberdayaan masyarakat lewat groundbreaking Desa Binaan BSI-UMY dan penanaman 10.671 pohon di Desa Semoyo, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul,
Senin (16/12).

Acara ini dihadiri oleh Direktur Kepatuhan & Sumber Daya Manusia BSI Tribuana Tunggadewi; Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto M.P., IPM, Deputi Bidang Pelaporan dan Pengawasan Kepatuhan PPATK Fithriadi, Direktur Eksekutif BSI Maslahat Sukoriyanto Saputro, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Yogyakarta Kusno Wibowo, serta pejabat lokal lainnya.

Advertisement

Tribuana Tunggadewi mengatakan pemberdayaan ini merupakan program Desa Bangun Sejahtera Indonesia (Desa BSI) yang berkesinambungan dilakukan perseroan. Desa BSI adalah program pemberdayaan sekaligus optimalisasi dana zakat melalui penguatan dan pengembangan sumber daya ekonomi lokal sehingga memberikan manfaat yang berkelanjutan.

“Khusus untuk Desa Semoyo terdapat 506 jiwa penerima manfaat dengan total penyaluran sebesar Rp3,6 miliar. Dana tersebut akan dimanfaatkan untuk pengembangan program pemberdayaan klaster usaha budi daya produk turunan serai wangi, eduwisata tanaman herbal, serta peternakan,” kata Dewi.

Di sisi lain, kata Dewi, pemberdayaan melalui program Desa BSI disesuaikan dengan potensi ekonomi di desa tersebut. Salah satu program pengembangan Desa BSI Semoyo adalah dengan menanam serai wangi serta pohon produktif lainnya yang dapat membawa manfaat bagi peningkatan ekonomi mustahik setempat.

Masyarakat Desa Semoyo juga memanfaatkan limbah daun serai wangi yang merupakan sisa penyulingan, menjadi kerajinan anyaman atap rumah. Dengan demikian, konsep pengolahan pemberdayaan tanaman serai tidak menyisakan sampah yang dapat mencemari lingkungan sekitar.

“Desa Semoyo dipilih sebagai lokasi pemberdayaan dan desa percontohan yang dapat menyelaraskan konsep pemberdayaan ekonomi masyarakat yang ramah lingkungan. Dengan adanya program pemberdayaan Desa BSI, kami berharap dapat menciptakan manfaat berkelanjutan yang selaras dengan prinsip ESG sehingga tercipta dampak positif bagi peningkatan ekonomi, sosial dan lingkungan. Diharapkan business model pemberdayaan desa Semoyo dapat diikuti oleh desa-desa lainnya,” ujar Dewi menekankan.

Selain Desa Semoyo, perseroan telah memberdayakan 20 desa di Tanah Air melalui program Desa BSI. Desa tersebut terbagi dalam berbagai klaster di antaranya pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan dengan total penerima
manfaat sebanyak 6.642 jiwa dan total penyaluran dana sebesar Rp86,5 miliar.

Bersamaan dengan groundbreaking Desa BSI Semoyo, BSI bersama PPATK, non-governmental organization (NGO), serta masyarakat setempat melaksanakan program penanaman pohon. Jenis yang ditanam adalah pohon produktif dengan total 10.671 untuk Desa Semoyo dan lainnya. Kegiatan ini ditargetkan dapat mengurangi emisi karbon sebesar 836 ton Co2e.

Dewi juga menegaskan untuk mendukung Gerakan Nasional APU PPT serta implementasi ESG pada
pilar sustainable operation yang salah satu inisiatifnya adalah pencapaian target Net Zero Emission (NZE), maka dilaksanakan penanaman pohon setiap tahun yang dimulai dari tahun 2022 hingga saat ini.

Program Bermanfaat

Sementara itu, Gunawan Budiyanto mengatakan perguruan tinggi dan perbankan, khususnya perbankan syariah harus lebih banyak membuat

program-program yang memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Dia menyebut kolaborasi antara UMY dan BSI di Desa Semoyo merupakan awal yang baik untuk mengembangkan potensi dan perekonomian desa. "Kami menanam tanaman produktif yang memiliki nilai dan berguna juga seperti melinjo, pohon kweni dan sukun, yang sekarang menjadi alternatif pangan karena asupan karbo yang besar. Ini sumbangsih dari perbankan, artinya, nanti masyarakat bisa ambil sebagai manfaat," ujar Gunawan.

Fithriadi menyebut program ini juga mendukung Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang, Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) yang dicanangkan PPATK. Dia menyebut kolaborasi ini merupakan langkah nyata dari BSI untuk menolak tindakan kejahatan perbankan. “Sebagaimana kita ketahui, tindakan pencucian uang dan pendanaan terorisme dapat berdampak kepada semua sektor termasuk keberlanjutan lingkungan, ekonomi dan sosial masyarakat.

Dengan demikian diperlukan adanya upaya untuk terus menjaga kelestarian lingkungan, ekonomi dan sosial masyarakat, salah satunya dengan kegiatan penanaman pohon,” katanya. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

DPKP DIY Siapkan Bantuan Benih Padi untuk Petani yang Sawahnya Terendam Banjir

Jogja
| Selasa, 17 Desember 2024, 15:17 WIB

Advertisement

alt

Waterboom Jogja Rayakan Ulang Tahun ke-9, Ada Wahana Baru dan Promo Menarik

Wisata
| Jum'at, 13 Desember 2024, 21:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement