Advertisement

BSI Semakin Fokus Garap Transaksi Ritel UMKM di Jogja

Anisatul Umah
Jum'at, 11 April 2025 - 10:07 WIB
Abdul Hamied Razak
BSI Semakin Fokus Garap Transaksi Ritel UMKM di Jogja Direktur Distribution & Sales BSI, Anton Sukarna menyapa nasabah sekaligus wirausaha di Pasar Beringharjo, Kamis (10/4 - 2025). Anisatul Umah/Harian Jogja.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA— PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) semakin fokus mengoptimalkan transaksi ritel di pasar-pasar tradisional salah satunya di Pasar Beringharjo. Ekosistem pasar diharapkan bisa memperkuat inklusi keuangan syariah bagi pelaku UMKM.

Direktur Distribution & Sales BSI, Anton Sukarna mengatakan pasar merupakan salah satu pusat ekonomi masyarakat di tataran akar rumput. Menurutnya penguatan melalui pemberdayaan ekosistem pasar bisa memperkokoh ketahanan ekonomi masyarakat dengan instrumen keuangan syariah.

BACA JUGA: Himbarsi DIY: BPR Syariah Anggotanya Sudah Penuhi Modal Inti Minimum

Dia menjelaskan saat ini BSI menyasar pasar untuk membangun ekosistem halal yang nantinya akan terhubung dari hulu hingga hilir mulai produksi hingga penjualan di pasar. "Pasar Beringharjo menjadi yang pertama sebagai wujud ekosistem pasar, mengingat Yogyakarta sebagai kota wisata dan menjadi destinasi wisata nasional," ucapnya saat berkunjung ke Pasar Beringharjo, Kamis (10/4/2025).

Anton menjelaskan ada beberapa potensi layanan perbankan syariah dari BSI yang akan terus dikembangkan di pasar. Di antaranya BSI Agen, QRIS dan EDC.  Tujuannya untuk mendorong transaksi keuangan syariah digital agar masyarakat lebih aman, cepat dan mudah dalam bertransaksi.

Melalui langkah ini, kata Anton, inklusi akan meningkat seiring dengan meluasnya akses layanan yang bisa digunakan seluruh segmen nasabah. Ditambah dengan minat dan preferensi masyarakat terhadap layanan jasa keuangan dan perbankan syariah.

Oleh karena itu, BSI akan mengoptimalkan potensi transaksi melalui BSI Agen, QRIS dan EDC untuk digitalisasi transaksi di pasar. BSI juga terus mengedukasi investasi emas bagi pedagang dan wirausaha, serta pembiayaan untuk perputaran modal usaha sesuai segmen yakni mikro, maupun kecil dan menengah.

Lebih lanjut dia mengatakan total merchant QRIS BSI di area Yogyakarta sudah mencapai sekitar 21.000. Dengan total transaksi hingga Maret Rp16,3 miliar dan jumlah transaksi lebih dari 3.500 per merchant. Sedangkan total number of account (NOA) wirausaha sebanyak 4.545 nasabah.

"Segmen usaha didominasi oleh pedagang besar dan eceran, wirausaha makanan dan minuman, sosial budaya dan kerajinan," jelasnya.

Ia mengatakan lewat pemberdayaan klaster pasar diharapkan inklusi jasa keuangan dan perbankan syariah di tataran pelaku ekonomi akar rumput semakin tumbuh dan kuat. Sejalan dengan upaya BSI menjadikan ekonomi syariah sebagai salah satu katalis pembangunan ekonomi nasional.

"Terlebih pelaku UMKM memiliki peran besar terhadap perekonomian nasional," lanjutnya.

BSI mencatat sampai dengan Februari 2025 telah menyalurkan pembiayaan ke sektor UMKM sebesar Rp52,09 triliun, meningkat 12,69% secara tahunan. Disalurkan kepada lebih dari 360.000 nasabah di seluruh Tanah Air. Sementara itu, Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) BSI sebesar Rp97,45 triliun atau 34,58% melampaui target yang ditetapkan oleh regulator.

"Kita semua tahu bahwa pelaku UMKM termasuk yang masuk ekosistem pasar itu adalah tulang punggung ekonomi nasional. Oleh karena itu harus dijaga secara berkelanjutan, salah satunya melalui pemberdayaan ekonomi syariah," jelasnya. 

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kapan Pengangkatan CPNS 2024 di Kulonprogo? Ini Jawabannya

Kulonprogo
| Rabu, 16 April 2025, 10:07 WIB

Advertisement

alt

Daftar 37 Negara Bebas Visa untuk Paspor Indonesia

Wisata
| Rabu, 09 April 2025, 23:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement