Advertisement
Penguatan Bursa Saham Asia, IHSG Ditutup Menguat Awal Pekan Ini

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Seiring dengan penguatan bursa saham kawasan Asia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (14/4/2025) sore ditutup menguat.
IHSG ditutup menguat 106,29 poin atau 1,70 persen ke posisi 6.368,51. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 17,33 poin atau 2,45 persen ke posisi 724,03.
Advertisement
“Mengawali pekan ini, IHSG menguat yang ditopang sentimen eksternal dan internal," ujar Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus alias Nico di Jakarta, Senin.
Dari mancanegara, bursa regional Asia bergerak menguat menyusul adanya jeda tarif impor elektronik China oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Trump memberikan pengecualian dari tarif tinggi pada produk elektronik yang sebagian besar diimpor dari China, namun pasar memiliki pandangan bahwa upaya ini berpotensi memunculkan pungutan baru yang akan diumumkan pada waktunya, sehingga ketidakpastian tetap tinggi.
Di sisi lain, pelaku pasar juga bereaksi positif terhadap data baru surplus perdagangan China yang melonjak menjadi 102,64 miliar miliar dolar AS pada Maret 2025, atau naik dari 58,65 miliar dolar AS pada periode sama tahun sebelumnya, juga melampaui ekspektasi pasar sebesar 77 miliar dolar AS.
Peningkatan tajam itu sebagian besar didorong oleh lonjakan ekspor sebesar 12,4 persen, sementara impor turun 4,3 persen.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa Maret 2025 sebesar 157,1 miliar dolar AS, atau meningkat dibandingkan posisi Februari 2025 yang sebesar 154,5 miliar dolar AS.
Posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2025 setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
BI menyampaikan bahwa kenaikan ini mendukung ketahanan sektor eksternal dan dapat menjaga stabilitas ekonomi makro.
Dibuka melemah, IHSG bergerak ke teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, semua atau sebelas sektor menguat dipimpin sektor barang baku sebesar 5,67 persen, diikuti oleh sektor barang energi dan sektor properti yang masing-masing naik sebesar 4,08 persen dan 3,53 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu FORE, LION, KOPI, GPSO dan TRON. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BYAN, FAST, BAPI, XSSI dan MEJA.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.189.193 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,93 miliar lembar saham senilai Rp13,86 triliun. Sebanyak 492 saham naik 137 saham menurun, dan 176 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 396,78 poin atau 1,18 persen ke 33,982,36, indeks Shanghai menguat 24,58 poin atau 0,76 persen ke 3.262,81, indeks Kuala Lumpur menguat 26,10 poin atau 1,79 persen ke 1.480,86, dan indeks Strait Times menguat 43,49 poin atau 1,24 persen ke 3.556,02.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Manunggal Fair Kulonprogo Targetkan 100 Ribu Pengunjung Tahun Ini
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pariwisata Butuh Pembiayaan, Berharap Suku Bunga Bank Turun
- Harga Beras, Bawang, hingga Cabai Rawit Merah Turun Hari Ini
- Permintaan Kredit Belum Terpacu, Ini Kata Gubernur BI
- Pemerintah Siapkan Skema Impor BBM Satu Pintu Pertamina
- Ribuan Koperasi Desa Merah Putih Tunggu Dana Cair dari Bank Himbara
- Iuran JKK Industri Padat Karya Dapat Keringanan hingga 2026
- Kredit Mengendap di Perbankan Tembus Rp2.372 Triliun
Advertisement
Advertisement