Advertisement

Menteri Pertanian Tegaskan Tidak Ada Kelangkaan Beras

Newswire
Selasa, 02 September 2025 - 20:27 WIB
Maya Herawati
Menteri Pertanian Tegaskan Tidak Ada Kelangkaan Beras Penjual beras di Pasar Tradisional. / Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Tidak ada kelangkaan beras di Indonesia, hanya pergeseran distribusi dari penggiling kecil yang biasanya memasok ritel modern kini menyasar ke pasar tradisional. Hal ini ditegaskan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

"Ini ada pola pergeseran, ini mengisi ruang pasar tradisional. Dari pabrik (penggiling) kecil ke pasar tradisional. Yang dulu didominasi biasanya banyak itu dari pabrik besar ke modern. Ini ada pergeseran sedikit ke pasar tradisional," kata Mentan ditemui di Kantor Perum Bulog Jakarta, Selasa (2/92/2025).

Advertisement

Menurutnya, kondisi tersebut bahkan memberikan dampak positif bagi pasar tradisional yang omzetnya meningkat, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir karena ketersediaan beras tetap melimpah dan produksi nasional masih terjaga.

Ia menegaskan kelangkaan baru bisa disebut terjadi jika produksi beras menurun, sementara saat ini produksi tetap terjaga dan indikator penting seperti inflasi serta ketersediaan pangan menunjukkan kondisi yang baik.

BACA JUGA: SPPG Diminta Kendalikan Faktor Risiko Keracunan MBG di Jogja

"Yang dikatakan langka kalau produksi turun, nah itu langka. Tapi kalau ini ada pergeseran," ujar Mentan.

Mentan juga menjelaskan penggiling kecil memiliki kapasitas menggiling hingga 116 juta ton, sementara produksi gabah nasional hanya 65 juta ton, sehingga pabrik kecil mampu menyerap seluruh gabah petani.

Ia menuturkan ketika kapasitas pabrik besar dan sedang mengalami penurunan, maka pasokan otomatis bergeser ke penggiling kecil yang menyalurkan beras ke pasar tradisional, sehingga terjadi peralihan pola distribusi tanpa mengurangi ketersediaan.

"Kemudian ada tambahan kapasitas (penggiling) yang besar dengan sedang, 50 juta ton. Kalau yang besar-sedang ini menurun produksinya, ini bergeser ke pabrik kecil. Pabrik kecil ini masuk ke pasar tradisional sehingga terjadi pergeseran (distribusi beras)," bebernya.

Mentan menambahkan, ke depan ekosistem pangan akan semakin baik dengan perbaikan dari hulu hingga hilir, mulai dari ketersediaan pupuk, benih, irigasi, alat mesin pertanian, hingga program cetak sawah berkelanjutan.

Ia menegaskan, pemerintah telah mengeluarkan 17 inpres untuk memperkuat sektor pangan, termasuk memperbaiki tata kelola pupuk yang sebelumnya bermasalah namun kini sudah lebih baik dan tidak menimbulkan keluhan.

Dengan ekosistem pangan yang sehat dan tata kelola yang semakin baik, ia optimistis ke depan kondisi pangan nasional, termasuk ketersediaan beras, akan jauh lebih baik dan semakin terjamin keberlanjutannya.

Lebih lanjut Amran mengatakan berdasarkan proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional hingga Oktober 2025 diperkirakan mencapai 31,04 juta ton, melampaui total produksi sepanjang tahun 2024 sebesar 30 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Berangkat dari Stasiun Palur

Jadwal KRL Solo Jogja Berangkat dari Stasiun Palur

Jogja
| Rabu, 03 September 2025, 02:07 WIB

Advertisement

Trik dan Tips untuk Dapatkan Tiket Pesawat Murah

Trik dan Tips untuk Dapatkan Tiket Pesawat Murah

Wisata
| Rabu, 27 Agustus 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement