Advertisement
Ini Kerugian yang Dialami Pabrik Ikan Kaleng Gara-Gara Kasus Cacing di dalam Sarden
Pengolahan ikan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kasus temuan cacing di dalam sarden menimbulkan kerugian bagi produsen ikan makarel kaleng. Perusahaan menderita kerugian menyusul penarikan produk mengandung cacing dari toko-toko ritel.
Salah satunya PT Pasific Harvest, perusahaan pengalengan ikan makarel di Banyuwangi, Jawa Timur. Bukan hanya mengalami kerugian materi, tetapi citra produk juga tercoreng.
Advertisement
"Kami dirugikan secara brand image. Orang jadi ditakut-takuti makan ikan," ungkap pemilik PT Pasific Harvest Sherly Kho saat dihubungi, Senin (2/4/2018).
Di pasar dalam negeri, perusahaan selama ini memasok ikan kaleng untuk merek Gaga. Penarikan produk dari toko-toko eceran melenyapkan potensi penjualan. Tanpa menyebutkan kerugian yang diderita Pasific Harvest, Sherly menyebutkan 21 pabrik pengalengan ikan makarel nasional kehilangan potensi pendapatan sekitar Rp1 miliar per hari setelah isu penemuan cacing dalam ikan makarel kaleng merebak.
Untungnya, isu itu tak sampai mengusik pasar ekspor perusahaan di 75 negara. Sejauh ini, tak ada komplain dari buyer.
Sherly menyesalkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang tidak mengajak pelaku usaha 'duduk bersama' menguji kebenaran kandungan cacing. Dia juga menyayangkan BPOM tidak mengedukasi publik bahwa cacing mati tidak membahayakan kesehatan.
Dia memastikan proses pengalengan ikan membuat seluruh organisme mati ketika dimasak dengan temperatur 120 derajat celsius dan tekanan 2 bar.
"Tulang saja hancur, apalagi cacing," katanya.
Organisasi Pangan Dunia (FAO) dalam laman resminya mengemukakan temuan cacing dalam ikan yang dijual tidak menunjukkan kekuranghati-hatian atau praktik buruk produsen atau peritel. Kemunculan cacing tidak mereduksi nilai nutrisi ikan. Proses pemasakan atau pembekuan yang benar akan mematikan parasit itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Warga Jogja Kini Bisa Pesan Bight Gas 12 Kg via WA Milik Pertamina
- Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia Antam, UBS dan Galeri24, 18 Nov 2025
- Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Tetap Lanjut
- Impor Pakaian Bekas Dilarang, Mendag Fokus Penindakan
- Hungaria Catat Rekor Redenominasi Terbesar, Hapus 29 Nol Sekaligus
Advertisement
500 Personel Jaga Warga Disiagakan Jelang Nataru di Bantul
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




