Advertisement

Tembus Pasar Ekspor dengan Modal Rp1 Juta

Holy Kartika Nurwigati
Selasa, 08 Mei 2018 - 12:30 WIB
Mediani Dyah Natalia
Tembus Pasar Ekspor dengan Modal Rp1 Juta Gracy Sondang Marpaung menunjukkan produk yang dibuatnya. - Harian Jogja/Holy Kartika N.S.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Berawal dari hobi membuat aneka perhiasan, Gracy Sondang Marpaung, mencoba merintis bisnis bermodalkan Rp1 juta. Produk perhiasan hasil kreativitas tangannya ini kini tak hanya dikenal di pasar dalam negeri tetapi juga sudah merambah Benua Amerika dan Eropa. 

Gracy, demikian perempuan berambut panjang ini disapa, mengaku telah menggeluti hobi ini sejak 2005 silam. Usaha ini kemudian berkembang menjadi pekerjaan tetap Gracy pada 2012 selepas pensiun bekerja di dunia penyiaran salah satu radio kenamaan di Jogja. 

Advertisement

Kala itu, penjualan produk aksesoris yang dibuatnya lebih banyak dijual melalui situs jejaring Facebook di akun pribadi dan fitur chat Blackberry Messenger. Setelah sukses merambah pasar domestik, Gracy mencoba melirik pasar ekspor dengan bergabung pada sebuah platform toko online, www.etsy.com. 

"Akhir 2012, saya mulai memasukkan produk aksesoris ini ke platform tersebut. Lalu mulai mengurangi berjualan di Indonesia, karena ternyata permintaan pesanan melalui platform itu sangat tinggi," ujar Gracy ditemui, Jumat (4/5). 

Alumnus Fisipol UGM ini mengaku sempat memutuskan untuk pindah ke Bali dan menyuplai aksesoris ke toko-toko di Pulau Dewata itu. Namun, selama perjalanan respons pasar online melalui platform tersebut lebih bagus dan banyak pesanan dari luar negeri terus berdatangan. 

Sejak saat itu, Gracy memutuskan untuk fokus memproduksi aksesoris yang kemudian dilabelinya dengan nama Henju by Gracy, untuk menyuplai sejumlah butik di Amerika, Inggris, Hawai dan negara lainnya. Dia mengatakan 90% lebih, pesanan aksesoris datang dari Amerika. 

"Platform ini memang kebanyakan menjual barang-barang handmade dan sebagian besar pasarnya adalah Amerika. Kemudian, karena semakin masif, banyak konsumen di Indonesia yang juga menanyakan workshop kami, akhirnya 2016 kami membuka store ini," jelas Gracy.

 Toko yang berada di Jalan DI Panjaitan, Mantrijeron ini, konsumen tak hanya bisa memilih langsung berbagai produk yang dibuat Gracy, tetapi juga dapat melihat langsung proses pembuatan aksesoris kreasinya. Lebih lanjut Gracy mengatakan karakter pembeli aksesorisnya dari luar negeri dan dalam negeri sangatlah berbeda. 

Pembeli asal luar negeri cenderung menyukai aksesoris dengan desain yang minimalis. Sedangkan pelanggannya asal Indonesia lebih menyukai keunikan desain. 

"Makanya, saya coba menampilkan desain gelang Aksara Jawa dan ternyata banyak yang suka. Selain itu, yang membedakan produk saya dengan akesoris lainnya adalah lebih pada material yang menggunakan kawat gold filled yang harus mendatangkan dari Amerika. Kawat ini memiliki ketahanan tidak luntur sampai 30 tahun," papar Gracy. 

Selain kawat khusus, Gracy juga menghadirkan desain aksesoris menggunakan bebatuan alam, serta kombinasi antara kawat dan bebatuan. Melalui produk yang dibuatnya itu, Gracy ingin membuat sebuah aksesoris yang bisa memberikan sisi personal bagi penggunanya. 

"Untuk harga, jika dalam dolar berkisar antra US$15 sampai US$19. Sedangkan untuk kalung atau cincin aksara Jawa berkisar Rp250.000 hingga Rp375.000, paling mahal juga ada, tergantung pesanan juga," imbuh Gracy.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Bus Damri dari Jogja-Bandara YIA, Bantul, Sleman dan Sekitarnya

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 04:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement