Advertisement
ARISAN MMM : Social Financial Networking, Bukan Investasi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY Dani Surya Sinaga mengatakan, dari hasil penelusuran OJK, diperoleh informasi bila program MMM tersebut merupakan suatu social financial networking dan bukan termasuk cakupan investasi. Hal itu menunjukkan, MMM tidak memiliki underlying investasi.
Meski begitu, sambung Dani, untuk wilayah DIY belum ada satu pun nasabah MMM yang melaporkan atau mengadukan permasalahan lembaga tersebut kepada OJK.
Advertisement
"Kami di OJK Jogja belum mendapat pertanyaan atau laporan [satu pun] terkait [keberadaan] MMM," kata Dani kepada Harianjogja.com, Kamis (14/8/2014).
Terkait penawaran investasi MMM tersebut, kata Dani, banyak aduan maupun pertanyaan masyarakat yang disampaikan ke Layanan Konsumen OJK (500-655). Mereka, meminta kejelasan apakah program MMM Indonesia tersebut telah mendapatkan izin usaha dari OJK atau tidak.
"Berdasarkan data Layanan Konsumen OJK Pusat, hingga tanggal 8 Agustus 2014, terdapat 117 pertanyaan dan 28 laporan terkait program MMM Indonesia," katanya.
Berdasarkan UU OJK, kata Dani, OJK bertugas mengawasi seluruh Lembaga Jasa Keuangan (LJK) yang melakukan kegiatan usaha , termasuk soal pemberian izin usaha.
"Program MMM Indonesia bukan LJK yang melakukan kegiatan usaha di sektor keuangan sebagaimana diatur dan diawasi oleh OJK. Dengan
demikian, program MMM Indonesia tidak mendapatkan izin usaha dari OJK," tandasnya.
Dengan demikian, OJK tidak mengatur dan tidak mengawasi keberadaan program MMM Indonesia. Pihaknya berharap, agar masyarakat dapat memeriksanya secara saksama dan harus memahami aspek legalitas, manfaat, risiko serta mekanismenya.
"Masyarakat harus waspada terhadap ciri-ciri tawaran investasi atau produk layanan jasa keuangan yang tidak jelas. Misalnya, menjanjikan imbal hasil yang sangat tinggi, tidak jelas regulator atau pengawasnya atau tidak jelas informasi izin usaha dan tanda terdaftar atas produk dan layanannya," kata Dani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ini Upaya OJK DIY Tekan Gap Literasi dan Inklusi Keuangan yang Masih Lebar
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
Advertisement

Akhirnya Tanah Tutupan Jepang di Bantul Kini Sudah Bersertifikat
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Tenaga Kerja 1,6 Juta Orang Diprediksi Bisa Terserap ke Koperasi Merah Putih
- Distribusi LPG 3 Kg Bakal Diawasi Badan Khusus
- Wakil Menteri Koperasi Tuding IMF Jadi Penyebab Tumbangnya Koperasi Unit Desa
- Pertumbuhan Kredit dan Tabungan di Bank Syariah Melambat
- Harga Bahan Pangan Hari Ini Minggu 11 Mei 2025, Bawang Merah Rp39 Ribu hingga Cabai Rpp51 Ribu
Advertisement