Advertisement
BELANJA LEBARAN : Sajadah di Pasar Beringharjo Laris Manis, Harga di Bawah Rp30.000 Paling Diburu

Advertisement
Belanja lebaran dilakukan sebagian besar warga. Di pasar Beringharjo sajadah diburu
Harianjogja.com, JOGJA-Selain mendongkrak penjualan mukena, Ramadan juga mendongkrak penjualan sajadah. Sajadah yang paling dicari adalah sajadah dengan harga Rp30.000 ke bawah.
Advertisement
Salah satu kios penjualan kelengkapan muslim di Pasar Beringharjo, Jogja tampak ramai. Pemilik kios As Shobu, As Shobu mengatakan seminggu menjelang Ramadan hingga seminggu Ramadan, permintaan terus naik. Untuk sajadah, satu pelanggan bisa membeli hingga ratusan lembar.
“Jika membeli dalam jumlah banyak sampai ratusan lembar, mereka biasanya ambil yang harganya Rp30.000 ke bawah,” ujar dia di Pasar Beringharjo, Jogja, Kamis (2/7/2015).
Sementara, rerata pembelian untuk sajadah dengan harga di atas Rp30.000 tidak sampai mencapai ratusan lembar. Pembelian paling banyak untuk range harga ini antara 10 hingga 20 lebar setiap konsumen. Selain melayani pembelian skala kecil, toko miliknya memang melayani pembelian dalam jumlah besar (grosiran).
“Menjelang Ramadan dan Lebaran, biasanya mereka beli untuk dibagi-bagikan,” ujar dia.
Ia menjelaskan, permintaan mulai naik ketika memasuki satu minggu sebelum Ramadan. Grafiknya terus naik sampai satu minggu Ramadan. Saat ini, lanjut dia, penjualan cenderung stabil. Diperkirakan, peningkatan penjualan akan kembali terjadi seminggu sebelum Lebaran.
“Omzetnya naik drastis. Omzet keseluruhan [termasuk selain sajadah] tiap bulan biasanya Rp150 juta,” ujar dia.
Omzet tersebut sudah naik 100% menginjak minggu kedua Ramadan. Ia mengakui, total penjualan sudah mencapai sekitar Rp300 juta. Selain menjual sajadah, ia juga menjual mukena, sarung, jilbab, dan baju muslim. Penjualan paling santer dirasakan untuk produk sajadah, mukena, dan sarung.
Sementara, untuk penjualan mukena, harga yang paling diminati adalah Rp100.000 ke bawah. Setiap konsumen bisa membeli hingga 50 potong. Pembelinya pun tidak terbatas warga DIY. Ada pula yang berasal dari Magelang, Temanggung, Purworejo, dan Kebumen.
“Saya mengambil barang dari Tasikmalaya dan Jakarta. Produksi Jogja ada tapi kurang sesuai pasaran,” ujar dia.
Salah satu warga Dewi mengaku, setiap tahun ia membeli mukena baru ketika menjelang Ramadan. Biasanya, mukena baru itu ia kenakan sendiri. Namun, ia akan melakukan pembelian lagi ketika menjelang Lebaran. “Mukenanya untuk oleh-oleh,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jakarta Fair 2025 Berakhir, Transaksi Sentuh Rp7,3 Triliun
- Airlangga Sebut Tarif Impor AS 32 Persen untuk Indonesia Masih Nego
- 404.192 Badan Usaha Terjerat Kredit Macet Ke Pinjol, Naik Tajam
- Bank Syariah Matahari Milik Muhammadiyah Incar BPRS di Jogja untuk Merger
- Akhir Libur Sekolah, Sejumlah Tol Jasa Marga Diskon 20 Persen hingga 13 Juli 2025, Ini Daftarnya
Advertisement

Jadwal KRl Jogja Solo Hari Ini Selasa 15 Juli 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan, dan Maguwo
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jakarta Fair 2025 Berakhir, Transaksi Sentuh Rp7,3 Triliun
- Suzuki Jogja Gelar Seremoni Penyerahan Perdana Fronx, Apresiasi Kepercayaan Pelanggan
- Jelajahi Kreativitas Lokal dengan Cangkang Laut, Astra Motor Yogyakarta Gelar City Rolling Bersama Honda Scoopy di Cilacap
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Naik Bawang Merah Turun
- Rayakan HUT ke-17, Qhomemart Hadirkan Promo Spektakuler dari Diskon hingga Gratis Ongkir se Jawa
- Buka Kuliah Umum PPTR, Wamen Ossy Tekankan Tata Kelola Agraria serta Tata Ruang yang Adil dan Berkelanjutan
- Menteri Nusron Ajak Alumni PMII Berperan dalam Mewujudkan Keadilan, Pemerataan dan Kesinambungan Ekonomi
Advertisement
Advertisement