Advertisement
GM HOTEL PURI ARTHA : Berubah Jadi Lebih Baik

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Belum lama menjabat sebagai General Manager Hotel Puri Artha, Tjahyono Suparnadi melakukan beberapa perubahan di berbagai segi. Semua dilakukan agar hotel bernuansa Jawa dan Bali ini menjadi lebih baik.
Tjahyono atau yang lebih akrab dipanggil Yongki memang belum lama memimpin Hotel Puri Artha Yogyakarta. Namun tingginya perhatian Yongki atas hotel ini tak bisa diragukan lagi. Betapa tidak, dalam waktu yang singkat, berbagai perubahan baik di sisi operasional maupun sumber daya manusia ia lakukan. Sebut saja penambahan tenaga teknologi informasi sebagai salah satu ujung tombak promosi dan pemasaran, mengaktifkan kembali fungsi public relation officer yang sempat vakum beberapa waktu, memberi perhatian serius pada layanan food and beverages (F&B) dengan memberikan program-program promo khusus, hingga menyesuaikan tampilan staf hotel dengan standar yang berlaku.
Advertisement
"Ada banyak promo F&B yang kami tawarkan. Misalnya promo dimsum, barbeku dan seafood, hingga coffee. Ke depan, tamu grup yang datang ke Puri Artha akan kami sambut dengan kesenian khas Jawa maupun Bali. Misalnya tarian yang punya kisahnya, sehingga tamu datang ke sini bisa menikmati sambil belajar budaya kita," ujarnya ramah.
Memang tak berlebihan jika sebagai GM, Yongki merencanakan begitu banyak agenda terutama yang berkaitan dengan tradisi. Pasalnya Hotel Puri Artha memang memiliki kelebihan dan keunikannya tersendiri, terutama dari segi fisik bangunan. Fasad dan ornamen hotel ini didominasi dengan nuansa Jawa dan Bali yang sangat potensial untuk menarik minat wisatawan mancanegara untuk menginap di Puri Artha.
Bahkan Yongki menyebut hampir seluruh ornamen dan furnitur yang ada masih terawat dengan sangat baik. Begitu pula dengan taman yang ada, hijau dan rindang. Maka tak heran, sekitar 75% tamu Puri Artha merupakan wisatawan asal Eropa yang dijamin langsung jatuh cinta saat pertama kali datang. "Saya pun baru masuk, sampai pintu depan, langsung suka. Apalagi saya suka seni, hotel ini indah sekali," ujarnya sambil mengagumi interior hotel yang didominasi dengan kayu dan batu pualam.
Potensi tersebut, menurut Yongki, harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Maka perhatian pertamanya langsung ditujukan pada sisi operasional. Tiap-tiap tim harus tahu tugas mereka masing-masing dan melakukan dengan sebaik-baiknya. Sehingga tidak ada pekerjaan yang tercecer atau bahkan tumpang tindih. Hal itu menurutnya hanya bisa dicapai dengan etos kerja disiplin. Disiplin jadi kata kunci bagi Yongki yang selalu ditekankan pada seluruh tim Puri Artha tanpa terkecuali.
Dalam penerapan etos kerja tersebut, Yongki tak lantas lepas tangan. Ia selalu mengevaluasi berkala, minimal sepekan sekali untuk memastikan semua pekerjaan beres dan seluruh bagian tim bekerja sesuai porsinya masing-masing. Tak hanya dari segi operasional, Yongki juga memberi perhatian lebih pada segi SDM. Ia mengaku ingin melangkah dan belajar bersama dengan para karyawan serta staf yang dimilikinya. Apa-apa yang ia bisa berusaha Yongki sampaikan kepada timnya, sehingga ada transformasi wawasan dan ilmu antar satu sama lain.
"Saya dulu belajar sendiri, tidak ada yang membantu. Maka saya ingin skill yang sekarang sudah saya miliki, saya gunakan untuk membantu tim saya. Belajar bersama agar pinter bareng-bareng. Saya ingin kasih kepercayaan kepada mereka agar bisa berkembang, meningkatkan kapasitas dirinya," ujarnya.
Semua itu Yongki lakukan sambil berkaca dengan pengalaman yang telah ia rasakan selama ini. Berkecimpung lama di dunia perhotelan menurut Yongki bukan hal yang mudah. Dituntut untuk bekerja di bidang perbankan oleh orang tua, tak lantas membuatnya memendam dalam-dalam passionnya di dunia perhotelan dan interior design. Konsekuensinya, saat masuk dunia perhotelan sebagai sales and marketing untuk pertama kalinya, Yongki mengaku tak tahu apa-apa. Ia harus belajar secara autodidak, tanpa bantuan siapapun. Nyatanya hasil kerjanya selalu memuaskan. Target yang dibebankan padanya selalu tercapai. Itulah yang lantas menempa mentalnya hingga saat ini memegang jabatan tertinggi sebagai general manager sebuah hotel.
Mental baja dan cara belajar itulah yang berusaha Yongki tanamkan kini. Dengan potensi Puri Artha yang begitu banyak, ia yakin hotel ini akan mampu berkembang ke arah yang jauh lebih baik. "Saya juga selalu tekankan bahwa ini merupakan aset kita semua yang harus kita pelihara sebaik-baiknya. Anggap Puri Artha ini adalah rumah yang harus kita jaga," ucap Yongki sambil tersenyum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
- Pengin Menabung di Deposito? Berikut Bunga Deposito BCA, Mandiri, BNI, dan BRI Terbaru
Advertisement

Tim Hukum Pemkab Bantul Dampingi Pengusutan Kasus Tanah Keluarga Bryan
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Rocketindo: Lebih dari Sekadar Marketing Agency, Penyedia Layanan Omni Channel yang Mendorong Kesuksesan Brand di Indonesia
- Tak Ingin Ada Diskriminasi Usia dalam Rekrutmen Tenaga Kerja, Menaker Bakal Sisir Aturan Batasan Usia
- Pemerintah Pusat Siapkan Inpres Infrastruktur untuk Bantu Daerah
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Kompak Turun Hari Ini 9 Mei 2025
- Harga Pangan Hari Ini 9 Mei 2025: Daging Ayam dan Cabai Naik
- BI Catat Indeks Keyakinan Konsumen pada April 2025 Meningkat
Advertisement