Advertisement
Ponsel Submerek Ramaikan Pasar
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Hingga kuartal ketiga 2018 ini tercatat setidaknya ada tiga vendor baru yang masuk ke pasar Indonesia yakni Honor, Pocophone, dan Realme.
Di pasar global, ketiganya merupakan submerek dari vendor-vendor besar yang lebih dulu merajai pasar. Honor merupakan anak Huawei, Pocophone adalah turunan Xiaomi, sementara Realme submerek dari Oppo.
Advertisement
Honor, misalnya, jika secara global Huawei lebih dikenal sebagai vendor yang fokus di produk kategori mid-range ke atas, Honor merupakan senjata pabrikan asal Tiongkok tersebut untuk mendisrupsi pasar low-end (US$100-US$200 per unit).
Kendati mereka telah meluncurkan enam produk dengan rentang harga yang beragam mulai dari Rp1 jutaan per unit hingga di atas Rp7 juta sejak Maret, Presiden Honor Indonesia James Yang menegaskan bahwa fokus mereka saat ini adalah pasar ponsel dengan kategori lowend.
“Strategi awalnya memang sengaja membawa produk dari berbagai level untuk melihat pasar menyukai yang mana. Namun, untuk saat ini Honor akan fokus pada market di harga kurang dari Rp3 juta,” tuturnya, belum lama ini.
Sejatinya, secara status, di pasar Indonesia posisi Honor dan Huawei tak terikat satu sama lain, yang menegaskan kehadiran mereka di Tanah Air sebagai merek yang mandiri. Honor memilih distributor PT iCool International Indonesia, berbeda dengan Huawei yang hadir melalui PT GND Imperium Perkasa.
Merek Pocophone dari Xiaomi melakukan yang sebaliknya, yakni dengan berusaha “naik kelas”. Berbeda dengan Xiaomi yang merajai pasar lowend, Pocophone berusaha lepas dari citra tersebut dengan menyasar para penggemar ponsel flagship.
Meskipun demikian, Pocophone tetap mengusung konsep yang serupa dengan Xiaomi yakni menghadirkan produk dengan harga di bawah rata-rata pasar kelasnya.
Saat peluncuran Pocophone beberapa waktu lalu, Head of Pocophone Global Alvin Tse menuturkan Pocophone diposisikan sebagai perpanjangan tangan Xiaomi untuk meraih pasar yang berbeda dibandingkan dengan produk dari lini utama sehingga mereka tak khawatir kedua merek ini akan berebut pasar.
Adapun, sebagai submerek Pocophone menempel erat Xiaomi, mulai dari proses produksi hingga kanal distribusi dan layanan purnajual. Di Indonesia mereka akan menggunakan semua kanal yang sama dengan Xiaomi. Berbeda dengan merek pesaing yang memisahkan brand utama dengan sub-brand mereka di pasar Tanah Air.
“Pocophone dan Xiaomi hadir dengan filosofi produk yang berbeda. Xiaomi punya produk untuk beragam segmen, sementara kami fokus pada produk yang mengandalkan kecepatan dan performa,” terang Tse.
Sebagai yang paling muda, Realme tampaknya tak takut bersaing dengan vendor lain yang telah lebih dulu hadir. Anakan Oppo ini memilih pasar dengan pangsa terbesar sekaligus kompetisi yang paling padat yakni kategori lowend dan midrange.
Product Manager Realme Indonesia Felix Christiana mengaku optimistis akan mampu merebut pasar dan mencatatkan penjualan produk yang tinggi dengan mengandalkan spesifikasi mumpuni dengan harga yang terjangkau.
“Kami yakin karena punya target pasar sendiri [generasi muda], dan target itu populasinya besar,” kata Wang.
Associate Market Analyst IDC Indonesia Risky Febrian mengatakan submerek dari vendor-vendor tersebut merupakan strategi untuk memasarkan produk dengan citra merek yang berbeda dengan merek utama mereka.
“Tentu untuk mencapai target market yang lebih luas,” katanya, baru-baru ini.
Risky menuturkan bahwa merek-merek anyar ini punya potensi untuk mendisrupsi pasar tujuan masing-masing vendor.
Namun, menurutnya, vendor memiliki pekerjaan besar dalam membangun kesadaran merek atau brand awareness di pasar lokal demi mendapatkan posisi top vendor yang lebih dulu diduduki merek-merek lain, termasuk merek “saudara” mereka sendiri.(Bisnis Indonesia/Dhiany Nadya Utami)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
- Zonk! Gerebek Tempat Penimbunan BBM Subsidi, Polres Jepara Dapati Gudang Kosong
- Banding, Hakim Diskon Hukuman 2 Pelaku Mutilasi Mahasiswa UMY Jadi Seumur Hidup
- Viral, Video Rumah di Kawasan Elite di Semarang jadi Sarang Judi kena Gerebek
- Merasa Layak Menang, Pelatih Qatar Tak Peduli Tudingan Timnya Dibantu Wasit
Berita Pilihan
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
- Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Opsi Bank Indonesia untuk Antisipasi
Advertisement
Baliho Menjamur di Jalanan Sleman, Lurah Banyurejo Siap Maju di Pilkada 2024
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Usai Libur Lebaran, Harga Cabai, Daging, Bawang Merah dan Gula Kompak Naik
- INNSiDE Yogyakarta Umumkan Pemenang Grand Prize Bu Iin
- Antisipasi Perang Iran Israel, Program Gas Murah Bakal Dilanjutkan
- PT KAI Sebut KA Joglosemarkerto Jadi Favorit saat Libur Lebaran
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani Selamatkan Ekonomi
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Ke-3 di Dunia, Kalahkan Elon Musk
Advertisement
Advertisement