Advertisement
Beralih ke Mesin, 24 Jenis Pekerjaan di Sistem Logistik Amazon Dihapus

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Alih teknologi dilakukan Amazon.com Inc. Perusahaan ini tengah menguji satu teknologi automasi baru dalam hal pengemasan pesanan pelanggan, yang diprediksi dapat menggantikan ribuan tenaga kerja.
Amazon telah mempertimbangkan untuk menginstal dua mesin di lusinan gudang, menghapus setidaknya 24 jenis pekerjaan di setiap gudang. Padahal, fasilitas pergudangan ini biasanya mempekerjakan lebih dari 2.000 orang.
Advertisement
Hal tersebut berarti pemangkasan lebih dari 1.300 pekerja di 55 gudang perusahaan. Amazon berharap dapat memulihkan ongkos operasionalnya di bawah dua tahun, sebesar US$1 juta per mesin ditambah biaya operasional.
Rencananya, Amazon akan mengurangi tenaga kerja dan mendorong keuntungan sebanyak-banyaknya, seiring dengan proses automasi di hampir semua proses pergudangan. Meski demikian, perubahan ini belum terfinalisasi karena cukup memakan waktu.
Seperti diketahui, Amazon telah gencar membuka gudang di seluruh Amerika Serikat untuk mempercepat pengiriman. Saat ini, perusahaan mulai melakukan otomasi di satu bagian penting dari fasilitas tersebut, yaitu dalam hal pengemasan pesanan pelanggan.
“Kami sedang mencoba teknologi baru ini dengan tujuan meningkatkan keamanan, mempercepat proses pengiriman dan menambah efisiensi. Kami berharap hasil efisiensi itu akan kembali diinvestasikan dalam layanan baru bagi konsumen, yang terus menciptakan peluang bagi lahirnya pekerjaan baru,” ujar juru bicara Amazon, seperti dilansir dari Reuters, Senin (13/5).
Mesin baru itu diketahui bernama CartonWrap dari perusahaan Italia bernama CMC Srl, dan mengemas barang jauh lebih cepat daripada manusia. Mesin tersebut dapat mengemas 600 hingga 700 boks per jam, atau empat-lima kali lebih cepat dibandingkan tenaga kerja manusia. Mesin itu membutuhkan hanya satu orang untuk memuat pesanan pelanggan, seorang lainnya untuk menyetok kardus dan lem, serta seorang teknisi.
Amazon bukanlah perusahaan pertama yang sedang menguji teknologi pengemasan CMC. Perusahaan teknologi lain seperti JD.com Inc , Shutterfly Inc, dan Walmart Inc juga telah menggunakan teknologi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Rumah Bersubsidi Ukuran Mini Batal Direalisasikan, Ini Daftar dan Ukuran yang Berlaku
- Cara Cek BSU Lewat Aplikasi Pospay
- Ekonom Prediksi Bunga Utang RI Makin Membengkak
- Harga Pangan Hari Ini, Rabu 9 Juli 2025, Beras, Cabai, Minyak, hingga Bawang Turun
- Bagaimana Tugas Kementerian BUMN Setelah Danantara Beroperasi, Begini Penjelasan Erick Thohir
Advertisement

Tol Jogja-Kulonprogo, 1.187 Bidang Tanah Dibebaskan, Uang Ganti Kerugian Tembus Rp1,3 Triliun
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Berakhirnya Libur Sekolah, Harga Komoditas Pangan Mulai Turun
- Larangan Bus Wisata Masuk Jogja, Hunian Hotel Diperkirakan Turun
- Toyota Kuasai Pasar Mobil Tanah Air per Juni 2025, Kijang Innova Terjual 31.100 Unit
- Sinergi HPE, Equinix, dan AGIT Mendorong Ekosistem Digital dan Akselerasi AI di Indonesia
- Paket Hot Deals dengan Harga Terbaik di Grand Mercure Yogyakarta Adisucipto
- KAI Daop 6 Yogyakarta Umumkan Ketentuan Pesan Tiket Kereta Api di KAI Access Bisa Dilakukan 30 Menit Sebelum Berangkat
- Donald Trump Bakal Kenakan Tarif Impor 200 Persen untuk Produk Obat, Ini Kata Produsen Indonesia
Advertisement
Advertisement