Advertisement
Persatuan Aktuaris Indonesia Optimistis Layanan BPJS Kesehatan Bisa Lebih Baik Kalau Lakukan Ini ...
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Penyelenggaraan asuransi sosial dalam wujud program Jaminan Kesehatan Nasional yang dijalankan oleh BPJS Kesehatan bisa lebih baik setelah menyusun pemodelan aktuaria terkini yang dijalankan oleh aktuaris internal. Hal ini disampaikan oleh Persatuan Aktuaris Indonesia.
Francisca M. Roeswita, Anggota Eksekutif Komite Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI), menjelaskan pihaknya sudah beberapa kali dimintai masukan dalam pembahasan model aktuaria tersebut. Selama ini, jelasnya, memang BPJS Kesehtaan telah memiliki pemodelan aktuaria.
Advertisement
Namun, jelasnya, pemodelan itu terus disempurnakan dan saat ini telah dijalankan oleh aktuaris internalnya.
“Kami melihat sudah ada kemajuan dengan menghitung atau memodelkan aktuarianya untuk program BPJS Kesehatan itu sendiri,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (28/5/2019).
Francisca menjelaskan pemodelan aktuaris untuk BPJS Kesehatan itu disusun berdasarkan data penyelenggaraan program dalam beberapa tahun terakhir. Di samping itu, pemodelan tersebut juga mengadaptasi best practice internasional terkait asuransi sosial.
Pasalnya, dia menilai ada standar untuk pemodelan aktuaria untuk asuransi sosial.
“Pemodelan itu lebih baik lagi bila dilakukan oleh aktuaris. Kebetulan sekarang sudah ada aktuaris sendiri di BPJS Kesehatan sehingga diharapkan model ini menjadi dasar untuk dikembangkan, serta bisa lebih akurat untuk melihat pola atau memprediksi hal-hal apa yang perlu dibenahi dan didiskusikan lebih lanjut,” ujarnya.
Kendati begitu, Francisca mengatakan solusi atas defisit dana jaminan sosial BPJS Kesehatan itu tidak semata-mata bisa diselesaikan dengan rekomendasi aktuaris. Dia menilai problem adanya gap antara iuran dan klaim itu perlu ditelisik lebih dalam sebab penyelenggaraan program ini melibatkan berbagai stakeholder.
Apalagi, jelasnya, BPJS Kesehatan tidak menjalankan layanan jasa asuransi komersial.
“Artinya, harus memperhatikan kepentingan atau input dari semua stakeholder, tidak bisa hanya melihat dari satu sisi saja. Misalnya dari anggaran, tidak hanya sekadar menaikkan iuran, tapi perlu dilihat dampaknya seperti apa?”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
Advertisement
Jalan Rusak di Sleman Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Pasang Spanduk Obyek Wisata Jeglongan Sewu
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Ke-3 di Dunia, Kalahkan Elon Musk
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- OJK Klaim Ketahanan Perbankan Terjaga di Tengah Pelemahan Rupiah
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- AirAsia Batalkan Penerbangan ke Malaysia Akibat Erupsi Gunung Raung di Sitaro Sulut
- Rupiah Melemah, HIPMI Usulkan Ini kepada Pemerintah
Advertisement
Advertisement