Advertisement
Hai Pemula, Ini Reksa Dana yang Cocok Buatmu

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Investasi reksa dana cukup menarik. Risiko investasi pada reksa dana dapat ditekan karena disebarkan pada berbagai produk investasi. Selain itu, proses investasinya juga lebih mudah dan produk yang ditawarkan cukup beragam.
Secara umum, reksa dana terdiri atas beberapa jenis dengan tingkat risikonya masing-masing, antara lain reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham. Nah, sebelum berinvestasi pada reksa dana, tentunya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Menurut Perencana keuangan dari OneShildt Financial Planning Budi Raharjo, setidaknya ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan sebelum berinvestasi reksa dana. Pertama, ketahui tujuan investasi.
Advertisement
"Pertimbangkan tujuan investasi. Kapan dana akan digunakan? Misal, kalau single, dia akan menikah lima tahun ke depan. Berarti dia punya horizon waktu untuk mengumpulkan dananya yang akan digunakan," ujar Budi kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI). Horizon waktu itulah, kata Budi, yang akan menjadi acuan investor dalam memilih produk reksa dana yang tepat.
Kedua, perhatikan postur keuangan. Sebelum benar-benar menyisihkan uang untuk investasi, seseorang harus memastikan dirinya memiliki dana cadangan untuk kebutuhan darurat. Dana darurat yang perlu disiapkan minimal setara dengan tiga bulan pengeluaran.
Selain itu, ada baiknya seseorang mengalokasikan dananya lebih dulu untuk proteksi dibandingkan investasi, yakni membeli asuransi kesehatan. Saat sewaktu-waktu mereka sakit, uang hasil investasi tidak digunakan untuk biaya berobat.
Ketiga, cek profil risiko. Budi mengatakan profil risiko seseorang didasarkan pada tiga parameter, yakni karakter, situasi, dan pengetahuan finansial (financial knowledge). "Misal secara karakter dia agresif, tetapi secara situasional dia menjelang pensiun. Mau tidak mau dia tidak boleh terlalu agresif dalam memilih instrumen investasi," katanya.
Profil risiko bisa menjadi acuan seseorang untuk memilih produk reksa dana yang sesuai. Biasanya ketika membeli reksa dana, kita akan diminta mengisi kuisioner untuk mengetahui profil risiko kita.
Khusus Pemula
Budi menyarankan bagi investor pemula yang belum memahami profil risikonya untuk memilih reksa dana pasar uang. Sambil belajar investasi reksa dana pasar uang, investor pemula dapat mempelajari reksa dana lainnya. "Kenapa pasar uang? Paling tidak beberapa bulan ke depan dia bisa membandingkan kelebihan-kelebihan reksa dana dibandingkan instrumen lain," kata Budi.
Dibandingkan jenis reksa dana lainnya, reksa dana pasar uang memiliki risiko paling rendah. Kebijakan pada reksa dana pasar uang adalah menempatkan 100% invetasinya ke dalam efek utang atau instrumen pasar uang yang jatuh temponya kurang dari satu tahun. Instrumen keuangan yang dimaksud antara lain, seperti giro, deposito, dan obligasi dengan sisa jatuh tempo kurang dari setahun.
Budi juga menyarankan investor pemula tak perlu ragu untuk memulai investasi pada produk reksa dana. "Daripada menunda investasi lebih baik dia pilih reksa dana pasar uang sebagai pertimbangan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Jadwal Bus Damri Jogja Semarang Hari Ini 15 September 2025
Advertisement

Dinkes Gunungkidul Selidiki Dugaan Keracunan Menu MBG di Semin
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Mainan Jepang Jadi Magnet Wisata, Orang Dewasa Ikut Borong Koleksi
- Peserta BPJS Ketenagakerjaan Dapat Cicil Rumah dengan Bunga Rendah
- Proposal Bisnis Kopdes Wajib Sertakan Rincian Pembangunan Gudang
- Januari-Agustus 2025, Stasiun Lempuyangan Berangkatkan 1,8 Juta Penumpang
- Harga Emas Antam 16 September 2025 Naik, Rp2.181.000 per Gram
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Trump Turunkan Tarif Mobil dari Jepang 15 Persen per Hari Ini
Advertisement
Advertisement