Advertisement

Denpasar Dikukuhkan Sebagai Kota Kreatif Indonesia 2019 

Sultan Anshori
Minggu, 13 Oktober 2019 - 18:57 WIB
Nina Atmasari
Denpasar Dikukuhkan Sebagai Kota Kreatif Indonesia 2019  Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra saat menjadi narasumber Indonesia Architecture Forum Tahun 2019 di Rumah Sanur Creative Hub, Jumat (11/10/2019). - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, DENPASAR— Kota kreatif Indonesia tahun 2019 dan kota parameter pengembangan ekonomi kreatif jatuh ke Kota Denpasar. Pengukuhan tersebut disampaikan oleh Badan Ekonomi Kreatif.

Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan visi misi pembangunan Denpasar kreatif berwawasan budaya secara berkelanjutan terus mendukung pengembangan ekonomi kreatif. Maka, ujarnya, tak heran jika predikat tersebut bisa diraih Kota Denpasar.

Advertisement

Menurut Wali Kota Denpasar ekonomi kreatif dan kota budaya merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Salah satu elemen penting ekonomi kreatif adalah arsitektur sebagai bagian dari Budaya.

Dia menyampaikan, di Bali arsitektur merupakan gambaran sebuah peradaban, setiap senti gaya arsitektur selalu memiliki makna komunikasi dan penanda peradaban.

"Sehingga keberadaan arsitektur yang khas harus tetap dipertahankan," ujarnya saat menjadi pembicara dalam Architecture Creative Forum Tahun 201 yang digelar di Rumah Sanur Creative Hub, Jumat (11/10/2019), dikutip dari siaran pers Minggu, (13/10/2019).

Kegiatan yang menghadirkan insan kreatif, akademisi, praktisi, stakeholder arsitektur, Ikatan Arsitek Indonesia Provinsi Bali serta kalangan pemerintahan ini menjadi ajang diskusi guna mendukung pengembangan sektor arsitektur. Hadir dalam kesempatan  tersebut Kepala Bekraf RI, Triawan Munaf. 

Rai Mantra menjelaskan bahwa berbagai inovasi telah dilaksanakan Kota Denpasar guna mendukung Kota Kreatif dan Kota Budaya. Hal ini diimplementasikan dengan membangun ekosistem, infrastruktur dan networking ekonomi kreatif yang bermuara pada orange ekonomi.

"Jadi jika dilihat dari sejarah bahwa segala bentuk aktivitas manusia adalah kreativitas," jelasnya.

Rai Mantra menekankan yang menjadi tantangan adalah bagaimana budaya dan kearifan lokal dapat berkembang dan berkelanjutan. Perkembangan kreativitas sejatinya telah berlangsung sejak lama di Bali. Namun demikian pengembangan ekonomi kreatif sebagai pendukung pariwisata budaya menjadi tanggung jawab pemerintah untuk menginterpretasikannya.  

Selain itu, kata Rai Mantra, revolusi industri 4.0 menjadi peluang bagi pengembangan sektor ekonomi kreatif. Hal ini lantaran setiap budaya memiliki cerita. 

"Hal-hal inilah yang perlu kita kuatkan untuk mendukung eksistensi budaya dalam era revolusi industri 4.0 yang merupakan elemen ekonomi kreatif yang bergerak dalam orange ekonomi,"tegasnya.

Menurut Rai Mantra di Denpasar berbagai upaya sudah dilakukan guna mewujudkan Denpasar sebagai kota kreatif dan kota budaya dengan konsep mengubah sesuatu yang awalnya tidak bernilai menjadi bernilai. Misalnya, rebranding Tukad Badung, festival kreatif, pelatihan, ruang kreatif, mewujudkan Denpasar heritage city dengan pengembangan kawasan zona Z Gajah Mada, creative works, jelajah budaya dan kegiatan lainya. 

Rai Mantra menuturkan hal tersebut dilakukan untuk mengubah pola pikir masyarakat dan memberdayakan komunitas sehingga mampu menghasilkan dan mengubah sesuatu yang lebih bermanfaat dan bernilai ekonomis.

"Sehingga mampu menjadi iklim kreatif yang edukatif dengan mempertahankan jiwa dan keaslian kebudayaan lokal," tuturnya. 

Kepala Bekraf RI Triawan Munaf mengatakan bahwa ekonomi kreatif ibarat udara, semua insan dapat menghirup. Ekonomi kreatif juga dengan cakupan yang luas dapat diakses dan dijalankan oleh berbagai sektor dan bidang pekerjaan.

Triawan memberikan apresiasi kepada Pemkot Denpasar yang telah berkomitmen untuk pengembangan ekonomi kreatif.

Dengan ditunjuknya Denpasar menjadi kota kreatif Indonesia 2019, tentunya hal ini juga menjadi referensi bagi daerah lain di Indonesia, sehingga ke depannya seluruh daerah dapat mengembangkan ekonomi kreatif sebagai alternatif guna menggali potensi baru sehingga mampu meningkatkan sektor perekonomian. Tentunya kami ucapkan selamat bagi Kota Denpasar," kata Triawan.

Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan MoU antara Bekraf Kota Denpasar dengan Indonesia Creative City Forum (ICCF). MoU menyangkut pelaksanaan ICCF Tahun 2020 di Kota Denpasar serta peluncuran Buku Collaborative Innovation

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Duh, Desentralisasi Sampah DIY Mundur Lagi Menjadi Mei 2024

Jogja
| Jum'at, 19 April 2024, 16:07 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement