Advertisement
Ini Tips Memilih Reksa Dana ...

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Investor sangat tertarik jika ada investasi dengan tawaran keuntungan tinggi. Namun, sebaiknya pemilik dana juga harus waspada.
Sebagaimana jargon dalam berinvestasi bahwa semakin besar keuntungan maka semakin besar pula risiko yang dihadapi, dan itu harus jadi pegangan dari para pemilik dana.
Advertisement
Meski demikian, pemilik dana diharapkan tidak terlalu khawatir dalam berinvestasi di tengah maraknya produk investasi reksa dana yang disuspen oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Presiden Direktur Bahana TCW Investment Management (BTIM), Edward Lubis menuliskan dalam keterangan resmi pada Jumat (20/12/2019) agar tak perlu khawatir terlalu lama, strategi yang dilakukan investor dan calon investor adalah memperhatikan produk-produk yang dipilih. Berikut strateginya:
- Waspada terhadap investasi yang menjanjikan imbal hasil yang pasti. Manajemen investasi yang baik dan benar tidak menjual produk investasi dengan iming-iming atau menjanjikan sebuah return atau imbal hasil yang pasti, terutama jika hasilnya tinggi. Sebab, return produk investasi bergantung pada kondisi market finansial yang sangat dinamis. Sehingga, Manajemen Investasi hanya boleh menunjukkan imbal hasil pada periode waktu yang sudah berjalan.
- Kritis terhadap informasi mengenai reksa dana, khususnya portofolio aset dasar seperti yang tercantum di fund fact sheet. Informasi-informasi yang harus diperhatikan di lembar fakta reksa dana alias fund fact sheet misalnya, portofolio investasi apa saja yang tercantum pada produk reksa dana.
- Jangan segan-segan bertanya kepada Manajemen investasi atau agen penjual mengenai reksa dana tersebut. Sebelum memutuskan membeli, jika merasa belum paham mengenai produk reksa dana yang akan Anda beli, jangan malu untuk bertanya kepada Manajemen Investasi atau agen penjual seperti bank. Hal ini bertujuan untuk mencegah ‘beli kucing dalam karung’.
- Pastikan membeli produk dari manajemen investasi dan agen penjual yang terdaftar di OJK. Hal itu bertujuan untuk meminimalisir risiko dalam berinvestasi, karena manajemen investasi dan produk-produk investasi akan terawasi oleh regulator.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Prambanan Jazz 2025, Daop 6 Yogyakarta Hadirkan Diskon Tiket 20 Persen, Begini Cara Mendapatkannya
- Begini Cara BEI DIY Agar Investor Baru Tidak FOMO
- Waspada Penipuan Mengatasnamakan PT TASPEN Persero
- Promo Holiday Spesial Juli di Kotta GO Yogyakarta: Liburan Nyaman dan Menyenangkan
- PT KAI Daop 6 Yogyakarta Tidak Akan Menoleransi Aksi Pelemparan Kereta Api
- Kementerian ESDM Umumkan Harga Bioetanol Juli Rp10.832 per Liter
- Selalu Tepat Waktu Melayani Penerbangan Haji 2025, Lion Air Dapat Pujian dari Menteri Agama
Advertisement
Advertisement