Advertisement
Ekonomi Masih Aman, Industri Wisata Mulai Waspada

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Penyebaran virus Corona dinilai belum memengaruhi kondisi perekonomian tetapi telah membuat pelaku wisata waspada. Masyarakat diharapkan tidak mudah termakan berita bohong atau hoaks untuk menjaga situasi tetap kondusif.
Rektor Universitas Widya Mataram Yogyakarta, yang juga merupakan pengamat ekonomi, Edy Suandi Hamid mengatakan terjadinya serangan virus atau penyakit semacam ini sebenarnya bukan kali pertama. Beberapa tahun lalu, publik juga sempat digemparkan dengan isu virus SARS. “Bukan kali pertama sebenarnya semacam ini. Saat ini juga ekonomi masih stabil biasa, ekspor impor China masih berjalan. Saya tidak melihat dampak dan tidak akan berdampak pada ekonomi sepertinya, bisa diisolasi juga,” ucap Edy, Selasa (28/1).
Advertisement
Edy menjelaskan dari sisi supply and demand sampai saat ini juga masih lancar. Hanya, menurut Edy yang perlu menjadi perhatian yaitu pada aspek psikologis orang yang khawatir. “Harus ada penjelasan-penjelasan yang riil agar masyarakat tidak panik. Itu yang membahayakan, banyaknya hoaks,” ujarnya.
Sementara dari sektor pariwisata Edy melihat isu ini akan memberi pengaruh. Namun hal tersebut hanya berlangsung sementara. “Pihak yang berwenang menangani masalah ini harus proaktif juga, semisal ada suspect ya bilang ada, jangan bilang tidak ada,” katanya.
Pelaku Wisata Resah
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, yang juga Sekretaris Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) DIY, Bobby Ardyanto Setyo Ajie mengatakan antar-Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asita tengah mendiskusikan sikap mereka terkait masalah virus ini. “Pagi ini [Selasa (28/1)] kami antar-DPD Asita seluruh indonesia diskusi di grup WA (Whatsapp), semua mengeluhkan hal yang sama. Semoga nanti menghasilkan statement sikap kami,” ucap Bobby.
Menurutnya, dengan penyebaran dan dampak luar biasa dari virus ini, semua negara menerapkan upaya preventif sedini mungkin untuk memproteksi keselamatan warganya masing-masing. “Industri butuh ketegasan langkah pemerintah sebagai sikap dalam mengantisipasi penyebaran virus ini di Indonesia, sehingga tetap menjaga kepercayaan market lainnya yang tidak terdampak virus ini dan mau berkunjung ke Indonesia,” ujarnya.
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, sekaligus pengamat pariwisata, Ike Janita Dewi mengatakan virus corona sangat berpengaruh pada pariwisata. “Secara umum, industri pariwisata adalah industri yang paling terpengaruh isu seperti ini. DIY juga terpengaruh karena walaupun pasar Tiongkok bukan target pasar DIY, jumlah kunjungan mereka cukup besar [masuk ke top ten market]. Selain itu, dengan wabah ini akan banyak wisatawan yang menunda perjalanan,” katanya.
Ike mengatakan pemerintah harus mengambil langkah sistematis dan standar operasional prosedur (SOP) untuk mengantisipasi hal ini. Pintu masuk wisatawan harus dilengkapi dengan alat pendeteksi dini.
“Sulitnya, pintu masuk wisatawan mancanegara (wisman) ke DIY tidak cuma bandara, banyak juga yang over land [lewat darat]. Oleh karena itu, Pemerintah DIY harus proaktif berkoordinasi dengan semua pelaku industri wisata untuk mengamati dan melaporkan segera jika ada suspect corona ini. Mungkin ada hotline khusus yang bisa dihubungi. Rumah sakit dan fasilitas kesehatan harus siaga,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Jadwal DAMRI ke Bandara YIA, Hari Ini: Dari Jogja, Purworejo, dan Kebumen
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pariwisata Butuh Pembiayaan, Berharap Suku Bunga Bank Turun
- Harga Beras, Bawang, hingga Cabai Rawit Merah Turun Hari Ini
- Permintaan Kredit Belum Terpacu, Ini Kata Gubernur BI
- Pemerintah Siapkan Skema Impor BBM Satu Pintu Pertamina
- Ribuan Koperasi Desa Merah Putih Tunggu Dana Cair dari Bank Himbara
- Iuran JKK Industri Padat Karya Dapat Keringanan hingga 2026
- Pinjamin Dukung Bulan Inklusi Keuangan 2025 Lewat Penguatan Literasi
Advertisement
Advertisement