Advertisement
KEPALA OJK DIY : Menjaga Integritas dan Profesionalisme

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kembali ke kampung halaman, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY, Parjiman akan memegang integritas dan profesionalisme untuk membantu perekonomian masyarakat semakin baik. Bagaimana sipak terjangnya selama ini di dunia jasa keuangan?
Parjiman merasa pulang ke kampung halaman ketika mendapat amanah menjadi Kepala OJK DIY. Pria kelahiran Kulonprogo 49 tahun silam tersebut bertutur awal kariernya justru tak dimulai di instansi pemerintah. Dia sempat menjajal peruntungan di beberapa perusahaan swasta. Bahkan dia pernah bekerja hingga ke daerah-daerah pelosok. Semua ini, kata dia, membawa pengalaman tersendiri.
Advertisement
Seiring waktu berjalan pada 1997 ia pun diterima di Bank Indonesia (BI), setelah melewati berbagai tahap seleksi dan menempuh pendidikan selama satu tahun, akhirnya ia diangkat menjadi pegawai tetap pada 1998. Kala itu, dia mendapat amanah bekerja di Direktorat Urusan Pengawasan Bank. Beberapa waktu berselang, dia dimutasi dan mendapat promosi menjadi kepala seksi pada 2003 ke BI Banjarmasin.
Lima tahun bertugas di Banjarmasin atau tepatnya pada 2008 ia kembali ke Jakarta. “Kemudian ada pembentukan pengawasan terintegrasi sejalan dengan pembentukan OJK, saya ditugaskan untuk bekerja di OJK. Waktu itu masih penugasan 2014 sampai 2017 secara resmi bergabung dengan OJK,” kata pria yang pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Ekonomi UGM itu, Senin (3/2).
Rasa bimbang sempat ia alami ketika akan menentukan tetap di BI atau ke OJK. Sebab saat itu, OJK merupakan lembaga yang baru. Namun pengalamannya selama berkarier sebagai pengawasan bank membuatnya mantap memilih OJK.
Integritas & Profesionalitas
Banyak hal yang membuatnya bahagia dalam berkarier selama ini. Seperti halnya saat membantu masyarakat atau berbagi ilmu tentang literasi keuangan. “Selama ini banyak masyarakat belum paham, katakanlah mengenai investasi. Di bidang itu [investasi] kami terdorong memberikan pemahaman kepada masyarakat atau nasabah bagaimana cara memilih investasi yang legal utamanya itu,” ucapnya.
Pria yang memiliki hobi jogging, golf dan wisata kuliner tradisional itu mengatakan dalam berkarier ia mencoba memegang integritas dan profesionalitas. “Integritas melaksanakan tugas sesuai dengan good corporate governance, sesuai prosedur, tidak mengambil keuntungan diri pribadi,” ujarnya.
Kemudian, profesionalisme terus ia jaga. Di manapun dan kapanpun saat bekerja harus menunjukkan yang terbaik atau benar-benar menguasai bidang yang dikerjakan. “Disertai doa juga pastinya sangat membantu. Harus memohon pada yang Maha Kuasa,” ucapnya.
Sebagai pemimpin OJK di DIY, Parjiman berharap keberadaan OJK semakin memberi manfaat untuk perekonomian di daerah khususnya DIY. “Secara umum, kasus investasi di DIY sama dengan daerah lain. Kami akan mengawasi agar semua bisa berjalan dengan baik dan sehat sehingga industri keuangan ini berkontribusi terhadap perkeonomian di DIY. Terkait dengan masyarakat, tugas OJK salah satunya adalah melindungi konsumen, kami berharap bisa secara maksimal memberikan perlindungan tersebut,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini, Termurah Rp1.051.000 per 0,5 Gram
- Mau Ajukan KUR via BRI? Ini Syarat dan Cara Pengajuannya Per Juni 2025
- Harga Minyak Dunia Melambung karena Perang Iran-Israel, Pertamina Segera Koreksi Harga Pertamax
- Status Pengemudi Ojek Online Bakal Jadi UMKM
- Mengenal Hunian Dekat Pusat Transportasi Bernama TOD yang Kini Didorong Tumbuh oleh Pemerintah
Advertisement

Pabrik Kerajinan di Sewon Bantul Terbakar, Kerugian Capai Rp300 Juta
Advertisement

Lion Air Buka Penerbangan Langsung YIA-Tarakan, Pariwisata Jogja Diproyeksikan Kian Maju
Advertisement
Berita Populer
- Mendag Klaim Perang Iran-Israel Belum Berdampak pada Ekspor Indonesia
- Pemerintah Setujui Kredit Rumah Subsidi untuk 101.707 Orang, Butuh APBN Rp12,59 Triliun
- Capaian Eksportir DIY di Awal Tahun 2025, Ada yang Naik dan Turun
- Kunjungan Study Tour ke Jogja Belum Signifikan Meski Musim Libur Sekolah, Ini Penyebabnya
- KAI Daop 6 Jogja Proyeksikan Stasiun Lempuyangan Layani 14 Juta Penumpang pada 2029
Advertisement
Advertisement