Advertisement

Harga Bawang Merah Diyakini Segera Normal, Ini Alasannya

Iim Fathimah Timorria
Senin, 04 Mei 2020 - 13:37 WIB
Nina Atmasari
Harga Bawang Merah Diyakini Segera Normal, Ini Alasannya Petani menjemur bawang merah di desa Pujon Kidul, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (26/9/2019). Bisnis - Arief Hermawan P

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Harga bawang merah masih tinggi di sejumlah wilayah sejak April 2020.Harga diyakini akan kembali normal pada bulan ini seiring dengan dimulainya masa panen di sentra-sentra produksi.

Berdasarkan data Early Warning System (EWS) dari Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, luas panen bawang merah pada Mei di 18 sentra utama diperkirakan mencapai 8.958 hektare (ha) dengan produksi mencapai lebih dari 67.000 ton.

Advertisement

Sementara itu, kebutuhan bawang merah di wilayah Jabodetabek pada bulan ini sendiri ditaksir berjumlah 14.549 ton. Dari angka tersebut, Kementerian Pertanian meyakini produksi bawang merah bakal mencukupi.

Data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) memperlihatkan bahwa harga rata-rata bawang merah di DKI Jakarta mulai naik pada pekan keempat Maret yang mencapai Rp47.500 per kilogram (kg). Harga bawang merah terus merangkak naik dan mencapai level Rp58.350 per kg pada pertengahan April.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto menyatakan bahwa pihaknya terus memantau pasokan 11 bahan pangan pokok. Termasuk harga bawang merah yang menunjukkan kenaikan di sejumlah daerah akibat pasokan yang berkurang efek panen yang mundur.

Kendati demikian, dia meyakini pasokan dan harga bawang merah secara nasional bakal berangsur normal seiring panen raya di beberapa sentra dalam waktu dekat.

“Memang terjadi pergeseran musim tanam akibat anomali iklim. Akibatnya jadwal panen raya juga sedikit bergeser," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (4/5/2020).

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes Yulia Hendrawati membenarkan bahwa panen raya di salah satu sentra produksi tersebut mundur akibat awal musim hujan yang baru terjadi pada Desember lalu.

"Memang sudah jadwalnya petani tanam padi dulu, baru sesudahnya tanam bawang merah. Mulai tanam raya juga baru bulan Maret kemarin. Kalau tanam di musim hujan biaya produksinya otomatis lebih mahal. Belum lagi ancaman serangan penyakit dan potensi kebanjiran di beberapa lokasi,” tutur Yulia.

Dia mengakui pasokan bawang merah ke Jakarta memang relatif berkurang, namun panen raya akan terjadi beberapa hari menjelang Lebaran. Dia mengemukakan bahwa akan ada 1.600 ha area yang siap panen pada Mei ini.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Maju Jaya Desa Pasir, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak Abdul Rosyid mengatakan bahwa sebagian besar panen di wilyahanya akan dimulai pada pekan kedua bulan Mei.

“Umur tanaman di sini rata-rata 30 sampai 40 hari, jadi kemungkinan mulai panen raya nanti minggu kedua bulan Mei,” ungkap Rosyid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Kamis 18 April 2024

Jogja
| Kamis, 18 April 2024, 10:37 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement