Advertisement
PITI DIY Ikut Rasakan Lebaran yang Berbeda Tahun Ini
                Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) DIY, Lie Sioe Fen (kanan) menyerahkan bantuan kepada salah seorang warga di kawasan permukiman bantaran Kali Code, Jogja, Jumat (22/5/2020). - Istimewa/PITI DIY
            Advertisement
Harianjogja,com, JOGJA—Umat muslim keturunan Tionghoa di DIY turut merasakan momen Ramadan dan Lebaran yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya sebagai akibat dari pandemi Covid-19.
Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) DIY, Lie Sioe Fen mengatakan dalam Ramadan dan Lebaran kali ini, umat muslim mengikuti anjuran dari pemerintah untuk tetap menjaga jarak fisik atau physical distancing.
Advertisement
Kegiatan-kegaiatan yang biasa dilakukan dengan pertemuan langsung diganti secara daring melalui aplikasi berikirim pesan Whatsapp. “Sementara [selama Ramadan dan Lebaran] kegiatan di rumah masing-masing dan setiap hari ustaz memberi pencerahan lewat Whatsapp. Biasanya Lebaran kan kami adakan syawalan juga, tetapi sekarang melihat kondisi dulu bagaimana,” ujar Lie, Rabu (27/5/2020).
Termasuk juga dengan Salat Id, imbuh dia, banyak anggota PITI DIY yang melaksanakannya di rumah masing-masing. Meski ada juga beberapa yang ikut di kampungnya yang mengadakan shalat Id berjamaah, dengan tetap menjaga protokol pencegahan Covid-19.
Lie mengungkapkan meski banyak yang berubah karena pandemi Covid-19 saat ini, namun makna dari Ramadan dan Lebaran diakui dita tetap tidak hilang. Banyak pelajaran dan waktu lebih intens untuk memperdalam agama.
“Banyak hal yang tetap bisa dilakukan, seperti membaca terjemahan Al-Qur’an, dan tafsirnya. Serta buku-buku pencerahan lainnya. Kami juga saling mendoakan dan mengingatkan ditengah Covid-19 ini,” ujarnya.
Tak hanya itu, tausiah melalui pesan Whatsapp setiap hari selama Ramadan dengan ustaz yang ada di PITI DIY dirasa juga efektif. Ruang berbagi dan bertanya juga terbuka sewaktu-waktu. “Tidak pakai jam, jadi sewaktu-waktu saja. Ada ustaz yang dari awal berdirinya PITI DIY, Bapak Makruf Siregar yang tausiah, tetapi yang lain boleh di-share juga,” katanya.
Momen Berbagi
Selain itu, kata dia, PITI DIY bersama dengan komunitas Tionghoa yang ada di DIY juga aktif membantu masyarakat dengan kegiatan sosial di masa pandemi Covid-19. Diharapkannya dengan bantuan yang diberikan dapat meringankan beban masyarakat. Selain itu dia mengharapkan agar pandemi Covid-19 segera berlalu.
Lie juga mengharapkan adanya kesadaran akan kebersihan dan kesehatan di masyarakat semakin tinggi. Selain itu juga kebersamaan masyarakat diharapkannya semakin tumbuh. “Ini isyarat dari Allah, sebagai makhluk ciptaan Tuhan masih membeda-bedakan itu sudah bukan zamannya,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pertamina Pastikan Pertalite di Jawa Timur Bebas Air dan Etanol
 - Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rp 40 Ribu, Bawang Merah Rp41 Ribu per Kg
 - PLN UP3 Yogyakarta Siagakan Lebih dari 500 Petugas Hadapi Musim Hujan
 - Kemnaker Buka 80.000 Kuota Magang Nasional Tahap 2
 - Cek Harga Sembako Hari Ini, Cabai Rp39 Ribu, Telur Rp31 Ribu
 
Advertisement
    
        Mortir Peninggalan Perang Dunia II Ditemukan di Cokrodiningratan Jogja
Advertisement
    
        Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Batangan Hari Ini Senin 3 November 2025
 - Harga BBM: Bensin Turun dan Solar Naik
 - DIY Inflasi 0,42 Persen, Didorong Emas dan Biaya Kuliah
 - Penumpang KA Jarak Jauh Daop 6 Naik 4,01 Persen pada Oktober 2025
 - Emas, Cabai, dan Beras Jadi Pendorong Utama Inflasi Oktober 2025
 - Pemda Diminta Percepat Pendataan Lahan Koperasi Merah Putih
 - Pertamina Pastikan Pertalite di Jawa Timur Bebas Air dan Etanol
 
Advertisement
Advertisement


            
