Advertisement

Harian Jogja

Asita DIY Pantau Ketat Penerapan SOP Wisata

Herlambang Jati Kusumo
Kamis, 16 Juli 2020 - 12:47 WIB
Arief Junianto
Asita DIY Pantau Ketat Penerapan SOP Wisata Ketua Asita DIY, Udhi Sudiyanto saat memberi sambutan rapat pleno Asita DIY, di Hotel Grand Keisha, Sabtu (11/7/2020). - Harian Jogja/Herlambang Jati Kusumo \\n

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Asosiasi Agen Tur dan Perjalanan (Asita) DIY bersiap menjalani sejumlah tahapan guna memastikan penerapan standar operasional prosedur (SOP) saat membawa wisatawan berjalan dengan baik.

Sejumlah tahapan direncanakan mulai dari sosialisasi dan edukasi pada Senin (20/7/2020) sampai Minggu (2/8/2020). Kemudian dilanjutkan simulasi dan evaluasi pada Senin (3/8) hingga Minggu (16/8). Barulah setelah itu pengimplementasian secara penuh dimulai pada Senin (17/8/2020). “Asita akan menyimulasikan SOP yang telah kami buat. Dari awal penjemputan di bandara, ketika mereka di destinasi, di restoran, hotel, sampai kami antar kembali ke bandara. Dari situ kami bisa melihat apabila terjadi perbaikan dan evaluasi,” ujar Ketua Asita DIY, Udhi Sudiyanto, Kamis (16/7/2020).

Advertisement

BACA JUGA:  TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023

Udhi mengungkapkan protokol maupun SOP bersifat dinamsi mengikuti bagaimana kajian dan saran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). “Untuk itu kami harus secara bersama-sama menjadi pelaku pariwisata yang bertanggung jawab dalam penerapan protokol kesehatan tersebut,” katanya.

Udhi juga berharap wisatawan bisa secara sadar dan bertanggung jawab melaksanakan apa yang telah tertuang dalam protokol baik saat berada di destinasi wisata, hotel maupun di kendaraan.

Seperti contohnya kewajiban bagi wisatawan untuk selalu memakai masker. “Di samping itu kami meminta kepada wisatawan sebelum mereka datang ke Jogja, mereka melakukan self assessment. Isinya menyatakan bahwa mereka sehat dan dalam kurun 14 hari tidak melakukan perjalanan ke zona merah,” katanya.

Self assessment tersebut, kata Udhi, merupakan dokumen bagi tour and travel apakah wisatawan tersebut boleh di-handle atau tidak. Di samping sebagai rasa tanggung jawab wisatawan, juga untuk ikut menjaga kesehatan yang lain.

BACA JUGA:  Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja
Baca Koran harianjogja.com

Advertisement

alt

Sepekan Ramadan Harga Bahan Pokok di Sleman Mulai Turun

Sleman
| Kamis, 30 Maret 2023, 23:57 WIB

Advertisement

alt

Deretan Warung Sate di Seputaran Imogiri, Serbu Saat Buka Puasa!

Wisata
| Kamis, 30 Maret 2023, 12:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement