Advertisement

Penggantian Logo KAI Dinilai Pemborosan di Tengah Pandemi

Anitana Widya Puspa
Selasa, 29 September 2020 - 23:27 WIB
Maya Herawati
Penggantian Logo KAI Dinilai Pemborosan di Tengah Pandemi Suasana sepi terlihat di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (24/4/2020). JIBI/Bisnis Indonesia - Eusebio Chrysnamurti

Advertisement

Harianjogja, JAKARTA–PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI memutuskan mengubah logo. Keputusan ini dinilai tak relevan dengan situasi pandemi Covid-19 dan cenderung tindakan pemborosan.

Direktur Eksekutif Instran Deddy Herlambang mengatakan pergantian logo-logo sebuah korporasi besar tidak cukup penting. Pasalnya logo terakhir KAI dilakukan pada 2011 melalui lomba logo yang diberikan kepada publik.

Advertisement

Namun, kini belum genap 10 tahun, logo tersebut sudah dirombak kembali. Padahal, dalam membangun citra untuk logo tidak cukup hanya memakan waktu 5 tahun - 10 tahun, tetapi juga perlu waktu puluhan tahun bahkan ratusan tahun.

“Kami menyayangkan karena pada masa pandemi ini malah pemborosan dalam biaya karena pergantian logo ini, otomatis semua marketing-kit, dari sarana, prasarana, hingga baju seragam, alat-alat administrasi, hingga ke anak-anak perusahaan akan berganti logo semua, tentunya biaya tidak sedikit,” jelasnya, Selasa (29/9/2020).

Perbaikan Pelayanan

Deddy berpendapat lebih baik dana yang tersedia digunakan untuk keperluan perbaikan pelayanan KAI hingga anak perusahaannya yang masih membutuhkan biaya.

Dia mencontohkan untuk pelayanan di Stasiun Tanah Abang atau di stasiun lain yang memerlukan peninggian peron supaya sama dengan tinggi kereta. Sinkronisasi SPM perkeretaapian tentunya juga membutuhkan biaya.

Sebuah logo, kata dia, adalah sebuah representasi visi dan misi yang bermakna berat menyangkut citra untuk sebuah korporasi termasuk di dalamnya pelayanan, Marketing, SDM, sarana, prasarana, keuangan, dan lainnya.

“Jadi yang penting pelayanan nya yang baru bukan logonya yang baru. Pergantian logo KAI sangatlah tidak produktif untuk pelayanan transportasi itu sendiri,” tekannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

AJARAN AGAMA: Generasi Milenial Dinilai Penting Belajar Fikih

Bantul
| Rabu, 24 April 2024, 21:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement