Advertisement
Ini Risikonya Setelah Ekonomi Masuk Jurang Resesi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Ancaman resesi ekonomi sudah semakin dekat di depan mata. Hantaman pandemi Covid-19 pada hampir seluruh sektor ekonomi dan berbagai lapisan masyarakat tidak terelakkan.
Ekonomi Indonesia pada kuartal kedua tahun ini telah mengalami pertumbuhan negatif sebesar -5,32 persen. Diperkirakan, pertumbuhan negatif ini akan berlanjut pada kuartal III/2020.
Advertisement
Pemerintah pun berkali-kali merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi. Terakhir, pemerintah memprediksi ekonomi kuartal III/2020 akan berada pada kisaran -2,9 persen hingga -1,0 persen. Kontraksi pada kuartal ketiga ini memang lebih kecil dibandingkan dengan kontraksi ekonomi pada kuartal kedua.
Namun, dengan pertumbuhan yang kembali tercatat negatif, ekonomi Indonesia akan resmi mengalami resesi. Apa yang akan terjadi jika Indonesia memasuki jurang resesi ekonomi?
Peneliti Ekonomi Senior Institut Kajian Strategis (IKS) Eric Alexander Sugandi mengatakan ekonomi pada kuartal ketiga tahun ini dipastikan akan tercatat negatif secara tahunan (year-on-year/yoy).
Namun jika dibandingkan secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq), ekonomi pada kuartal III/2020 masih bisa tumbuh positif. Artinya, kontraksi yang terjadi pada kuartal ketiga tidak akan sebesar kuartal kedua.
Eric mengatakan dampak yang nyata terlihat dari resesi ekonomi tentunya terjadi lonjakan pada angka pengangguran dan tingkat kemiskinan. "Dampak resesi paling terlihat di angka pengangguran dan tingkat kemiskinan," katanya kepada Bisnis, Rabu (30/9/2020).
Eric memperkirakan, presentase penduduk miskin akan meningkat hingga 12 persen terhadap total populasi masyarakat Indonesia pada tahun ini akibat dampak yang ditimbulkan dari pandemi Covid-19.
Berdasarkan data terakhir Badan Pusat Statitik (BPS), persentase penduduk miskin pada Maret 2020 tercatat sebesar 9,78 persen. Posisi ini meningkat 0,56 persen poin dibandingkan September 2019 dan meningkat 0,37 persen poin dari posisi Maret 2019.
Sementara itu, jumlah penduduk miskin pada Maret 2020 sebesar 26,42 juta orang, meningkat 1,63 juta orang dari posisi September 2019 dan meningkat 1,28 juta orang dari posisi Maret 2019.
Padahal, pada periode ini wabah Covid-19 belum massif terjadi di Indonesia. Dari hasil survei demografi dan dampak Covid-19 yang dilakukan BPS, terlihat bahwa pendapatan seluruh lapisan masyarakat menurun.
Di samping itu, Eric juga memperkirakan tingkat pengangguran terbuka pada 2020 akan melonjak hingga mencapai level 9 persen. Adapun, per Februari 2020, BPS mencatat tingkat pengangguran terbuka turun menjadi 4,99 persen, dari tahun 2019 yang tercatat sebesar 5,01 persen.
Bank Dunia dalam laporan World Bank East Asia and Pacific Economic Update October 2020 menyebut pandemi akan menyebabkan dampak yang berkepanjangan, termasuk pada kualitas SDM di suatu negara.
Pemerintah pun perlu melakukan tindakan cepat untuk memastikan pandemi Covid-19 tidak menghambat pertumbuhan ekonomi dan berdampak melonjaknya tingkat kemiskinan di tahun-tahun mendatang. Pasalnya, pandemi Covid-19 tidak hanya menyerang masyarakat kelas bawah, tetapi juga menciptakan orang miskin baru.
Dampak yang paling parah tentunya akan dialami oleh masyarakat kelas bawah, yang aksesnya terhadap kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan keuangan, sangat terbatas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- OJK Minta Pemilik Asuransi Kesehatan Bayar 10 Persen Saat Klaim, Konsumen Protes
- Sampai dengan 9 Juni 2025 Masih Ada Diskon Tarif Tol di Jawa dan Sumatra, Ini Daftarnya
- Cek Promo Perjalanan dari DAMRI Selama Libur Hari Raya Iduladha dan Liburan Sekolah, Ada Diskon ke Jogja
- Danantara Dikabarkan Pendekatan ke GoTo dan Grab untuk Investasi Saham
- Tahun Ini Jatuh Tempo Utang Pemerintah Mencapai Rp800 Trilun, Ini Kata Ekonom
Advertisement

Dua Wisatawan Asal Sragen Terseret Arus di Pantai Parangtritis, Berhasil Diselamatkan
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Sampai dengan 9 Juni 2025 Masih Ada Diskon Tarif Tol di Jawa dan Sumatra, Ini Daftarnya
- Peringati Hari Raya Iduladha 1446 H, Insan PLN UID Jateng DIY Persembahkan Puluhan Kurban untuk Masyarakat
- OJK Minta Pemilik Asuransi Kesehatan Bayar 10 Persen Saat Klaim, Konsumen Protes
- 2.500 Besek Daging Hewan Kurban Disebar JNE kepada Warga
- Rayakan Hari Raya Iduladha 1446 H, Astra Motor Yogyakarta Serahkan Hewan Kurban ke Sejumlah Masjid
- Harga Emas Turun Lagi dalam 2 Hari Terakhir
- Harga Emas Hari Ini Minggu 8 Juni 2025
Advertisement
Advertisement