Advertisement
OJK DIY Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional melalui Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus melakukan berbagai program dan kegiatan dalam rangka meningkatkan pemahaman dan awareness masyarakat terhadap produk dan/atau layanan jasa keuangan sebagai salah satu upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan serta meningkatkan peran IJK dalam implementasi Perpres SNKI untuk mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Sejalan dengan upaya tersebut, OJK, Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dan kementrian/lembaga terkait membangun sinergi dan kolaborasi yang terintegrasi, masif dan berkelanjutanmelalui pelaksanaan Bulan Inklusi Keuangan sebagai bentuk dukungan penuh terhadappercepatan pemulihan ekonomi nasional. Berbagai program dan kegiatan telah dilaksanakan pada Bulan Inklusi Keuangan yang digelar selama bulan Oktober 2020.
Advertisement
Kepala OJK DIY, Parjiman dalam laporannya menyampaikan bahwa, OJK DIY telah melakukan berbagai program dan kegiatan pada Bulan Inklusi Keuangan yang dilaksanakan selama Oktober 2020 yang diyakini mampu meningkatkan pemahaman dan minat masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan diiringi kemampuan perencanaan dan pengelolaan keuangan yang memadai.
“Pada dasarnya masyarakat yang well literated akan menggunakan pemahaman, keyakinan, dan ketrampilannyadalam menggunakanproduk dan/atau layanan jasa keuangan dengan mempertimbangkan fitur, manfaat dan risiko, serta hak dan kewajiban sesuai kebutuhan dan kemampuan masing-masing.” Ucap Parjiman dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Rabu (11/1/11/2020).
Berbagai kegiatan yang telah dilakukan OJK DIY pada Bulan Inklusi Keuangan Tahun 2020 diantaranya penyelenggaraan sosialisasi/webinar terkait perasuransian, tabungan emas dan menabung saham, literasi keuangan syariah dan literasi keuangan digital kepada mahasiswa, literasi keuangan untuk usaha dan keluarga kepada perempuan, program business matching melalui optimalisasi KUR Sektor Pertanian, Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), dan Program Kredit Melawan Rentenir melalui Kredit Pemberdayaan Ekonomi Daerah (PEDE).
Selanjutnya, dalam rangka membangun model sosialisasi yang inklusif dan efektif bagi masyarakat, OJK DIY juga menggelar kompetisi VLOG/video pendek serta penulisan artikel inklusi keuangan. Adapun untuk kompetisi VLOG/video pendek subtema yang diusung bersumber dari masing-masing tagline industri jasa keuangan pada Bulan Inklusi Keuangan tahun ini sedangkan untuk kompetisi penulisan artikel, peserta kompetisi diminta mengungkapkan ide/inovasi model inklusi keuangan yang efektif untuk petani, nelayan, UMKM dan perempuan.
“Melalui kompetisi VLOG/Video Pendek serta Penulisan Artikel Inklusi Keuangan yang kami selenggarakan diharapkan dapat memberikan input kepada OJK terhadap model-model inklusi keuangan yang menarik, efektif dan unik menurut masyarakat sekaligus mengajak masyarakat untuk menggunakan produk dan/atau layanan jasa keuangan yang telah dipahami dengan baik sesuai kebutuhan masing-masing.” Ungkap Parjiman.
Pada kesempatan yang sama Parjiman juga menyampaikan capaian program dan kegiatan Bulan Inklusi Keuangan sebagai berikut:
- Pembukaan rekening tabungan pelajar mencapai 3.695 rekening dengan total nominal Rp550.958.150,00 serta penyaluran kredit produktif dan konsumtif sebanyak 3.385 rekening dengan total nominal Rp156.547.581.070,00;
- Pembukaan rekening tabungan pada Lembaga Keuangan Mikro (LKM) sebanyak 95 rekening dengan total nominal Rp190.900.000,00 dan penyaluran kredit pada LKM sebanyak 30 rekening dengan total nominal Rp22.000.000,00;
- Pada Sektor Pasar Modal jumlah pembukaan rekening yang dicapai sebanyak 1.085 dengan nominal sebesar Rp108.500.000,00; serta
- Program 1800 KEJAR (Satu Rekening Satu Pelajar) oleh OJK DIY, Himbara, dan PT BPD DIY
Sedangkan capaian program business matchingpada TPAKD DIY menghasilkan kegiatan sebagai berikut:
- Program Optimalisasi Penyaluran KUR oleh PT BPD DIY;
- Program Kredit Melawan Rentenir melalui Optimalisasi Kredit Pemberdayaan Ekonomi Daerah (PEDE) oleh PT BPD DIY dan Kredit Merapi oleh Perbarindo DIY;
- Penyaluran Kredit Tanpa Bunga oleh PT BPR Bank Sleman (Perseroda); serta
- Pemberdayaan Pelaku UMKM di Desa Wisata Pundong oleh PD BPR Bank Bantul.
“Situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini mengakibatkan pelemahan aktivitas ekonomi sehingga menekan kinerja sektor jasa keuangan, namun dengan capaian yang luar biasa pada Bulan Inklusi Keuangan tahun ini, kami optimis ke depan kinerja sektor jasa keuangan dapat bertumbuh positif.” katanya. (ADV)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
- Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
Advertisement
Jalan Rusak di Sleman Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Pasang Spanduk Obyek Wisata Jeglongan Sewu
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Ke-3 di Dunia, Kalahkan Elon Musk
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- OJK Klaim Ketahanan Perbankan Terjaga di Tengah Pelemahan Rupiah
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- AirAsia Batalkan Penerbangan ke Malaysia Akibat Erupsi Gunung Raung di Sitaro Sulut
- Rupiah Melemah, HIPMI Usulkan Ini kepada Pemerintah
Advertisement
Advertisement