Advertisement
Perbarindo DIY Ingin Membangun Image BPR yang Sehat

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA – Pada masa pandemi Covid-19, layanan perbankan tetap berjalan demi memenuhi kebutuhan nasabah. Hanya saja, sistem layanan sudah berbeda dari sebelumnya. Saat ini, baik karyawan bank maupun nasabah harus mematuhi protokol Kesehatan (prokes) guna mencegah penularan Covid-19.
Direktur BPR Chandra Muktiartha yang juga Ketua Persatuan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) DIY, Ascar Setiyono menyampaikan untuk melakukan pelayanan yang prima pada masa pandemi Covid-19, semua orang di dunia perbankan harus memastikan diri sendiri dalam kondisi sehat terlebih dahulu. Sehingga wajib bagi setiap karyawan untuk menjaga protokol kesehatan baik saat di lingkungan kantor maupun di manapun berada.
Advertisement
BACA JUGA : Tak Tergesa Terapkan Pembelajaran Tatap Muka
“Setiap karyawan diharapkan dengan kesadaran diri dan untuk kebaikan bersama menyampaikan kepada HRD jika ada keluhan gejala-gejala gangguan kesehatan pada dirinya yang mengarah pada Covid-19,” tuturnya kepada Harianjogja.com, Selasa (15/12/2020).
Kantor juga mewajibkan karyawan untuk melakukan rapid test jika terdapat anggota keluarga, saudara serumah, dan tetangga dekat yang positif Covid-19, serta diberikan waktu sementara untuk isolasi diri.
“Semua upaya tersebut ditujukan supaya BPR Chandra Muktiartha dapat terhindarkan dari Covid 19 dan dapat memberikan layanan maksimal. Selain itu untuk membangun image BPR yang sehat dan nasabah dapat bertransaksi dengan nyaman,” lanjut dia.
Pemerintah sendiri terus menyosialisasikan protokol kesehatan 3M yakni menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Prokes tersebut diharapkan menjadi kebiasaan baru masyarakat. Namun pada kenyataannya, masih ada orang yang secara sengaja maupun tidak sengaja melanggar aturan tersebut.
BACA JUGA : Jelang Natal, Kemenag Imbau Jemaat Patuhi Prokes
“Menghadapi klien atau karyawan yang ngeyel [terhadap prokes] dilakukan dengan pendekatan persuasif. Misal nasabah datang ke kantor tanpa memakai masker, maka kita beri masker gratis,” tuturnya.
Sementara bagi karyawan yang kedapatan tidak mematuhi protokol kesehatan, maka BPR tidak mengizinkan pihak yang bersangkutan untuk memasuki lingkungan atau ruang kantor. BPR menyediakan alat rapid test mandiri bagi karyawan. Jika karyawan masih ngeyel maka wajib melakukan rapid test tersebut.
“Tapi sejauh ini karyawan dapat menjaga dan mengikuti protokol kesehatan yang diberlakukan BPR,” kata Ascar.
Ia berharap agar obat yang tepat untuk Covid-19 ini segera ditemukan. Meskipun masyarakat harus beradaptasi dengan kebiasaan baru, namun dengan adanya vaksin atau obat setidaknya dapat mengurangi kekhawatiran dan ketakutan masyarakat dalam berinteraksi maupun menjalankan usahanya.
BACA JUGA : Semua Orang di Balai Kota Wajib Prokes
“Semoga para nasabah yang usahanya terdampak Covid-19, tetap memiliki semangat berjuang, dapat bangkit, pulih dan berproduksi lagi,” tutup Ascar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Perolehan Medali di PORDA DIY Tak Terkejar, Sleman Kunci Juara Umum
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Merger Pelita Air dan Garuda, Begini Tanggapan CEO Danantara
- Impor Komoditas Etanol Akan Dibatasi, Ini Tujuannya
- Kucuran Rp200 Triliun Himbara Perlu Diimbangi Kemudahan Usaha
- Harga Jual Emas Antam, UBS dan Galeri24 Hari Ini Kompak Naik
- Jelang Merger, Pelita Air Buka Rute Singapura-Jakarta Kelas Premium
- Kendalikan Konsumsi, Ekonom UGM Usul Cukai Rokok Sebaiknya Naik
- Harga Pangan Hari Ini: Beras Medium, Bawang, hingga Cabai Turun
Advertisement
Advertisement