Advertisement
Sri Mulyani Sebut Kerugian Ekonomi Rp1.356 Triliun Akibat Covid-19

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa Covid-19 membuat tekanan yang luar biasa terhadap perekonomian Indonesia. Pandemi membuat Negara kehilangan potensi keuangan ribuan triliun.
“Kalau kita estimasi dari hilangnya kesempatan kita untuk mendapatkan pertumbuhan ekonomi tahun 2020 sebelum Covid-19 yang ditargetkan 5,3 persen kemudian berakhir minus 2 persen, nilai ekonomi yang hilang akibat pandemi sebesar Rp1.356 triliun,” katanya pada Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2021, Kamis (29/4/2021).
Advertisement
BACA JUGA : Cek Update Terbaru Kasus Covid-19 di DIY 10 Maret
Sri Mulyani menjelaskan bahwa angka itu setara dengan 8,8 persen dari produk domestik bruto (PDB) 2020. Besarnya, belanja ini karena pemerintah melakukan kebijakan menjaga kestabilan (countercyclical) untuk menahan dampak negatif Covid-19 terhadap ekonomi.
APBN, tambah Sri Mulyani, adalah instrumen utama countercyclical. Tahun lalu, buktinya, belanja negara bertambah Rp284,2 triliun atau naik 12,3 persen dibandingkan tahun 2019.
Di sisi lain, pendapatan negara mengalami penurunan yang cukup dalam, yaitu Rp312,8 triliun. Angka ini turun 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kondisi ini juga membuat utang neto bertambah Rp1.226,8 triliun atau setara dengan 7,8 persen dari PDB 2020. Kemudian beban bungan bertambah Rp38,6 triliun dengan total Rp314,1 triliun.
BACA JUGA : PSMTI Yogyakarta Bantu Warga Terdampak Corona
“Ini masih perjalanan yang cukup panjang. Pada 2021 kita juga masih melihat kebutuhan yang meningkat dan pendapatan yang belum pulih karena kita memberi bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan,” jelasnya.
Tahun ini, belanja negara naik Rp156,5 triliun atau tumbuh 6 persen dibandingkan tahun 2020. Utang neto bertambah Rp1.177,4 triliun dan beban bunga utang naik Rp59,2 triliun jadi Rp373,3 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Popularitas Mobil LCGC Merosot, Tak Lagi Terjangkau Kelas Bawah
- Asita DIY Catat Kunjungan Wisata Saat Libur Sekolah Naik 10-15% Dibanding Tahun Lalu
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Kompak Naik
- Jakarta Fair 2025 Berakhir, Transaksi Sentuh Rp7,3 Triliun
- Airlangga Sebut Tarif Impor AS 32 Persen untuk Indonesia Masih Nego
Advertisement

Sleman Panen 6,3 Hektar Lahan Pertanian Padi Organik Varietas Sembada Merah
Advertisement

Berwisata di Tengah Bediding Saat Udara Dingin, Ini Tips Agar Tetap Sehat
Advertisement
Berita Populer
- Ribuan Dapur Umum Sudah Terbentuk, Pemerintah Antisipasi Defisit Ayam dan Telur
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Kompak Naik
- Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Selasa 15 Juli 2025
- Harga Pangan Hari Ini: Cabai Rawit Rp67.171/Kg, Bawang Merah Rp40.943/Kg
- Asita DIY Catat Kunjungan Wisata Saat Libur Sekolah Naik 10-15% Dibanding Tahun Lalu
- Selama Libur Sekolah 1,2 Juta Penumpang Gunakan KA Jarak Jauh di Daop 6 Yogyakarta
- Penjualan LCGC Turun Drastis hingga 50 Persen, Pakar: Akibat Regulasi dan Harga yang Semakin Tinggi
Advertisement
Advertisement